Chapter 40

11.7K 1.1K 277
                                    

Baiklahhhhh double up buat kesayangan akuuu😌🌻

Happy Reading!!🌻

Malam ini Gulf berencana pergi ke bukit dekat rumah kakeknya, untung saja jaraknya tidak terlalu jauh walau pergi jalan kaki. Sebelumnya dia izin kepada semua orang disana. Awalnya Zee dan Arm ingin ikut menemani

Hanya saja Gulf butuh waktu dengan dirinya sendiri

Ia ingin menangkan hatinya yang sedang lelah, pikirannya yang kacau dan raganya yang tengah sakit

Gulf duduk di rerumputan yang terbilang sangat bersih. Dia memandang kosong pemandangan didepannya. Lampu kelap kelip itu terlihat sangat indah di matanya. Pemandangan kota malam itu sedikit mengingatkannya pada malam malam bersama Mew

Perlahan air mata keluar dari pelupuk matanya

Mengingat beberapa hari terakhir ini sangat berat baginya, menguras otak dan hatinya. Ia lelah

Gulf menutup mulutnya menahan isakan. Nyatanya semuanya sangat menyakitkan. Sisa waktunya bahkan tidak berjalan dengan baik. Setidaknya, Gulf berharap sesuatu yang baik akan datang kepadanya

Gulf menatap hamparan bintang, matanya tertuju pada salah satu bintang paling terang disana. Ia tersenyum pedih, "Oma, Oma selalu merhatiin Gulf dari sana bukan?"

"Oma selalu memandang Gulf darisana bukan?" Dadanya sesak, ia benar benar merasakan sakit yang teramat dalam

"Kau tidak berniat menjemput Gulf? Gulf lelah... setidaknya disana Gulf engga ngerasa sakit lagi.."

Hingga seseorang menghambur memeluknya dari belakang membuat Gulf terkejut setengah mati. Isakan mulai terdengar oleh telinga Gulf, suara ini...

"Phi Mew.."

"Kamu apa apaan ngomong kaya gitu?" Suaranya bergetar, membuat Gulf mengelus rambut Mew perlahan, "Aku lagi capek, jadinya ngelantur hehe"

Mew mendongak, menatap mata Gulf yang memancarkan semuanya. Ia benar benar terlihat pasrah, tidak ada lagi mata berbinar yang sering menatapnya

"Gulf..kalau Phi minta maaf lagi..kamu masih bisa nerima maaf dari Phi?" Tanya nya pelan

Gulf terdiam, sebenarnya bukan salah Mew jika pria itu khawatir dengan Art, ia juga mengerti. Art sahabatnya dan masalalu kekasihnya. Pria itu sedang tidak baik baik saja. Baiklah, Gulf tidak akan egois

Gulf menuntun Mew untuk duduk di sampingnya. Setelah duduk dengan sempurna, Gulf menatap pemandangan didepannya, "Sampai kapanpun, Gulf selalu maafin Phi..Phi tenang aja" ucapnya seraya tersenyum

Mew menunduk, meski ia tenang dengan jawaban Gulf tetap saja pria itu merasa sangat bersalah pada Gulf, banyak sekali luka yang ia toreh pada hati lembut Gulf, bahkan Mew merasa seharusnya ia tidak pantas menerima maaf Gulf

Gulf perlahan menyenderkan kepalanya pada bahu Mew, bernafas dengan tenang dan menetralkan pikirannya. Mew mengecup kepala Gulf kemudian merangkul bahu pemuda itu, mengusapnya pelan memberikan kenyamanan yang sudah lama tidak Gulf rasakan

"Phi Mew..." Mew menunduk melihat tatapan kosong Gulf

Hening sebentar, Gulf menarik nafasnya

"Tolong peluk aku.." lirihnya, ia benar benar membutuhkan itu. Pelukan dari Mew yang menjadi obatnya

"Aku lelah.."

"Tolong peluk aku... sebentar saja.."

Setelah itu air mata mengucur dari netra teduhnya. Semesta sedang menguji sosok Gulf yang sangat lembut untuk membuatnya menjadi manusia kuat

Gulf to be happy [Completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang