Chapter 35

10.7K 1K 45
                                    

Halooo
Apa kabar hari ini?
Ayo komen dan votenya!!
Jangan lupa ya
Kalo bisa ekspresikan semuanya dengan tulisan di komentar hehe:'

Happy reading!!🌞

Mew tengah mengusap lengan seseorang yang entah tertidur atau hanya sekedar menutup matanya. Dia menatap sendu Art yang diam tak bergerak. Rasa bingung tengah melanda hatinya. Satu sisi dirinya merasa percaya perihal Gulf yang mencelakai Art, namun disini lain dirinya seperti ada keraguan di hatinya

Gulf-nya tidak mungkin seperti itu, begitulah kira kira

"Phi Mew hiks.. Gelap.."

Mew tersadar dari lamunannya, ia beringsut memeluk Art kemudian mengecup pelipis pria kecil itu, "Tidak apa, aku disini oke? tenanglah"

Bukannya reda, tangisan seseorang di pelukannya itu malah semakin menjadi-jadi, "Aku semakin sulit buat dapetin Phi Mew, masa depanku hancur phi, aku beban, aku engga bisa apa apa" ucapnya sembari terisak

"Tenanglah Art, aku akan mencarikan pendonor mata untukmu, oke? sabarlah sebentar na.." Mew mengusap pipi Art yang basah karena sedari tadi pria itu tak berhenti menangis

-

-

-

4 hari berlalu, kondisi Gulf perlahan membaik membuat Lee dan Zee dibuat senang olehnya. Setelah 3 hari terakhir 2 orang yang berbeda usia itu uring-uringan hingga membuat teman temannya mengernyit keheranan

"Sekolah Zee, meskipun udah bebas juga" Lee memandang Zee yang tengah asyik mengusap kepala Gulf, "Oke, titip Gulf na Phi" Lee mendengus sebal, "Phi bahkan bakalan ngejaga Gulf  tanpa lo minta bodoh!"

Zee terkekeh pelan, ia melambaikan tangannya kemudian hilang dibalik pintu

Lee memandang Gulf yang masih belum sadar, "Kamu lihat? ada seseorang yang sangat senang dengan kondisi kamu yang membaik, tetap bertahan na.."

-

-

"Fiks ini ada yang engga beres sama Gulf!" New menggebrak meja didepannya membuat beberapa orang didekatnya mendengus sebal dengan tingkahnya barusan

"Tanya sama si Zee, dia pasti tau sesuatu" Off melirik Zee yang menundukkan kepalanya, lama lama juga bakalan terbongkar bukan?

Zee mendongak, betapa terkejutnya dia tatkala semua orang di meja disana menatapnya menyelidik, "A-apa?"

"Gulf dimana! gue tanya baik baik sebelum gue sleding!" Gun menatap tajam Zee

Zee mengusap wajahnya kasar, "Gue engga tau beneran" setelah berbicara seperti itu, sebuah notifikasi masuk kedalam ponselnya. Zee merogoh ponselnya, ia melihat apa yang masuk, sedetik kemudian ia tersenyum sumringah dan kemudian meninggalkan semua orang disana dengan rasa bingung mereka

"Ikutin ikutin ayo cepett!!" Gun menarik narik tangan semua orang disana

Zee dengan cepat melajukan mobilnya dengan kecepatan yang tinggi. Off yang mengikuti nya pun sedikit kewalahan dengan cara menyetir Zee yang sangat kencang seakan menantang maut

"Sejak kapan si Zee alih profesi jadi pembalap?!!!!" Gun mendengus sebal

Hingga mobil Zee terparkir di sebuah rumah sakit diikuti Off yang parkir lumayan jauh dari tempat Zee.Krist mengedarkan pandangannya, "Siapa yang sakit??"

Semua orang menggeleng tanda tak tau. Mereka masuk mengikuti Zee secara perlahan. Gun meringis malu, beberapa orang memandang mereka aneh, siapa yang tidak bingung? rombongan remaja SMA berjalan layaknya seorang pencuri di sepanjang lorong rumah sakit

Gulf to be happy [Completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang