Chapter 31

11.2K 1K 135
                                    

Halooo
Apa kabar hari ini?
Ayo komen dan votenya!!
Jangan lupa ya
Kalo bisa ekspresikan semuanya dengan tulisan di komentar hehe:'

Happy reading!!🌞

"Bisa Gulf nyerah sekarang?"

Mew merasakan sesak di dadanya, hatinya bagai dihantam batu besar membuatnya sedikit kesulitan bernafas, "Kamu janji buat bertahan sama Phi." Ucapnya pelan, ia menatap lekat netra Gulf yang memandangnya sendu

Mew merasa sesuatu mengiris hatinya

"Phi juga janji mau berubah.."

"Kasih Phi kesempatan... Phi mohon na.." Suaranya terdengar bergetar dan lirih, bahkan Gulf hampir tidak bisa mendengarnya

Gulf memalingkan wajahnya, ia kecewa

"Sebenernya pacar Phi itu siapa sih Phi?" Gulf menatap kosong pemandangan luar, "Gulf bukan egois, cuma bisa gak kalo Phi Mew sehari aja engga mikirin Art? Gulf cape jadi nomor 2"

"Gulf.."

"Phi tau engga? gimana sakitnya kepala Gulf semalem? gimana paniknya Gulf waktu berpikir engga bisa pulang? Phi tau gimana takutnya Gulf waktu hujan sama petir bersahutan sedangkan Gulf sendirian di luar? Phi tau??!! jawab Gulf, Phi!! Kenapa diem aja hah?!!" Pria cantik itu menatap Mew sembari terisak, bibirnya bergetar seiring isakan yang keluar dari mulutnya

Mew mengusap air mata Gulf, namun pria cantik itu menghempaskan tangan Mew kasar, "Gulf tanya Phi ngapain pas semalem? Ada engga setitik aja inget ke Gulf? khawatir sama Gulf?" Gulf menarik nafasnya, "Engga kan Phi.." ucapnya lirih

"Gulf.."

"Gulf capek Phi," ia menatap Mew lekat, air matanya tak berhenti menetes dari kedua pelupuk mata yang kini memerah, kemudian jari-jarinya menggenggam tangan Mew erat, "Bisa lepasin Gulf? Biar Phi bisa seutuhnya milik Art"

Mew terkejut dengan perkataan Gulf yang baru saja didengarnya, dengan cepat ia menarik tangannya seraya menggeleng pelan, "Kasih Phi kesempatan... Phi mohon," Mew menelungkupkan kepalanya pada tangan Gulf, sesekali ia mengecup tangan dingin tersebut

"Kasih Phi kesempatan.."

kali ini Mew menangis, ia menyesal, benar benar menyesali sikapnya kemarin yang meninggalkan Gulf begitu saja

Gulf menarik nafasnya, hatinya sedikit tergoyahkan dengan Isak tangis Mew yang semakin lama semakin keras. Ia menghembuskan nafasnya pelan, "Oke."

Mew mendongak menatap Gulf yang masih memalingkan pandangannya, ia berhambur memeluk Gulf sambil terus membisikkan kata maaf. Gulf yang mendengarnya hanya menganggukkan kepalanya sembari mengelus kepala Mew

Disisi lain, Art tengah duduk tak nyaman di ruang tamu rumah Gulf, sedari tadi ia ditatap tajam oleh kedua orang didepannya, dimana Mew? kenapa dia sangat lama?

"Gue tebak, Mew ninggalin Gulf karena permintaan dari Lo." Ucap Zee datar

Art menahan nafasnya, sebenarnya dia tidak berniat mengganggu kedua orang itu, bahkan Art tidak mengetahui perihal Mew yang tengah berkencan dengan Gulf. Ia hanya merasa terabaikan selama 4 hari belakangan ini

"Gue emang minta Phi Mew pulang, tapi gue engga niat ngebuat Phi Mew ninggalin Gulf kok, gue gak tau kalo phi Mew lagi jalan sama tu anak." Jawabnya acuh, membuat Lee menggeram tertahan

anak ini, bukankah terlihat menyebalkan?

"Gue mohon jangan lakuin ini lagi." Lee menatap datar Art. Art menaikan sebelah alisnya kemudian ia terkekeh pelan, "Gue calon tunangannya, jadi maaf... gue punya hak buat ngelarang Phi Mew"

Gulf to be happy [Completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang