Part 41

9 2 3
                                    

Angel dan yg lainnya baru saja sampai esok harinya di rumah sakit tempat Tania dirawat. Di bandara ia juga bertemu Scoups yg ikut hadir begitu mendengar kondisi Tania. Ia langsung menuju tempat dimana Dito berada. Dito juga melihat Anin yg ikut hadir disini.

"A-anin, maafin aku. A-aku...", ucap Dito terpotong oleh Anin.

"Kita bahas itu nanti. Kita fokus sama kondisi Tania sekarang", ucap Anin lirih diangguki Dito.

Anin memutuskan utk tetap ikut ke London bersama yg lain. Padahal mereka sudah meminta Anin tetap disana karena ia sedang mengandung. Namun, Anin tetap kekeh ingin ikut. Ia merasa sangat bersalah karena bertindak egois tanpa memikirkan perasaan dan kondisi Tania. Bahkan tak hanya Anin, tetapi sahabat dan keluarga Tania juga merasa sangat bersalah. Mereka baru mengetahui kondisi Tania yg sulit ini.

"Dito, gimana kondisi Tania?" tanya Angel.

"Dokter bilang kondisi saat ini kritis. Kecelakaan yg ia alami cukup parah ditambah penyakit yg ia derita semakin memperparah kondisinya. Dia nyaris tak bisa bertahan hidup", ucap Dito.

Angel yg mendengar itu langsung terjatuh. Untungnya ada Brian yg menahannya. Sedangkan yg lain hanya terdiam mencerna apa yg ia dengar.

"Penyakit apa? Tania punya penyakit apa selama ini?" tanya Yoora.

"Angel, Brian. Beritahu kita. Apa yg kalian ketahui ttg Tania yg tdk kita tahu?" lanjut Coups.

Mereka semakin panik saat melihat Angel yg masih menangis.

"T-tania. 1 tahun ini, dia mengidap Leukimia. Awalnya penyakitnya masih dalam stadium menengah. Tetapi karena dia tak pernah mau kemoterapi, penyakitnya semakin parah", ucap Angel lesu.

Mereka kembali dibuat terkejut dengan fakta ini. Berapa banyak beban dan penderitaan wanita itu yg sudah ia sembunyikan dari kita?

"Kenapa kalian baru kasih tau kita skrng? Bukannya kita sudah memberitahu kalian utk selalu kasih kabar ttg kondisi Tania maupun anaknya?" tanya Yoora marah karena ia baru diberitahu skrng.

"Kita juga baru tau kemarin malam noona. Tania baru bercerita tepat sblm kita pergi ke Indonesia", ucap Brian.

"Lalu, mengapa Tania bisa kecelakaan seperti itu?" tanya Dewa yg sedari tadi hanya bisa menyimak kondisi kakaknya itu.

"Tania, kecelakaan kemarin karena menyelamatkan anaknya yg nyaris tertabrak mobil saat bermain di taman", jawab Dito.

"A-anak? Jadi benar Tania udah punya anak?" tanya mamah Tania.

"Iya, saat ini anaknya sedang bersama Yolan karena tak mungkin ia menginap disini semalaman", ucap Dito.

Angel bisa mengamati raut wajah sahabat dan keluarga Tania yg merasa menyesal baru mengetahui ini semua.

"Kalian puas sekarang hah? Inikan yg kalian inginkan? Melihat Tania sedang tak berdaya di dalam sana. Tania.. Hiks hiks.. Dia berhak utk mendapatkan kebahagiaan. Tetapi kenapa kalian tega menghancurkan semua kebahagiaan yg telah dia dapatkan. Tania... Dia gak pernah mengeluh akan semua yg terjadi di hidupnya. Tetapi seharusnya kalian sadar, Tania membutuhkan kehadiran keluarganya, sahabatnya dan orang yg ia cintai tetap berada di sampingnya. Apalagi selama 4 tahun ini, ia menjalaninya hidup yg sangat berat. Sebanyak apapun aku berusaha menemani Tania, itu tak pernah cukup untuk membahagiakan hatinya tanpa kalian. Hiks hiks. Tania itu merupakan anak yg berharga. Tapi kenapa selalu kalian sia-siakan", ucap Angel yg sangat sedih mengingat berapa banyak beban yg ada di hidup sahabatnya itu.

Sahabat Tania pun sudah terisak begitu mendengar perkataan Angel barusan. Mereka merasa sangat bersalah karena sudah mengabaikan keberadaannya selama 4 tahun terakhir ini. Mereka bahkan tak pernah berusaha mencari tahu lagi bagaimana kondisinya. Anin bahkan sudah terisak mengingat betapa egoisnya ia yg akan menikahi pria yg dicintai sahabatnya itu. Dito yg melihat Anin terisak pun segera memeluknya erat.

My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang