#Nia POV
Bug
Semua orang yg ada disitu sangat terkejut mendengar suara pukulan seseorang begitu juga denganku. Aku mulai melihat pelaku yg memukul kak Bara begitu saja. Ternyata ia adalah Sunwoo sunbae. Aku tak mengerti kenapa dia tiba-tiba bisa memukul kak Bara seperti itu.
"I don't know what are you talking about. But one thing I know, what you have been talking about and doing is not a good thing for Nia. In fact this girl had been crying because of you. Bastard man who has the heart to betray Nia. And I do not accept if she must be hurt by you and you who are here", ucap Sunwoo oppa sambil menunjuk kak Bara sengit.
Aku bisa melihat kak Bara tak terima akan ucapan dan perlakuan Sunwoo oppa padanya.
"Lo gak tau apa-apa!! Jadi lo gak usah ikut campur urusan gua!!" marah kak Bara. Tiba-tiba saja aku melihat kak Bara ingin membalas pukulan tadi pada Sunwoo oppa. Sontak saja aku menghalanginya sehingga aku yg terkena pukulan kak Bara.
Aku pun terjatuh ke lantai karena tak siap dengan pukulan keras kak Bara. Aku bisa mendengar semua orang meneriakkan namaku kaget. Aku juga dapat melihat kak Bara yg sangat terkejut dan ingin menghampiriku. Namun, ia kalah cepat dengan Sunwoo oppa yg sudah lebih dulu menolongku.
"Nia, are you okay?" tanya Sunwoo oppa yg khawatir melihat pipiku yg langsung membiru dengan sudut bibir yg sedikit berdarah. Hal itu membuatnya semakin geram pada kak Bara. Namun, segera kutahan tangannya.
"Its okay oppa. Aku mohon jangan buat keributan lagi disini. Aku tak mau reputasi oppa hancur karena harus membelaku. Lebih baik kita pergi dari sini. Aku mohon ya", ucapku meredakan amarah Sunwoo oppa. Setelah itu, dia mulai membantuku berdiri.
Sebelum pergi dari sana, aku memutuskan untuk menghadap kak Bara yg masih terdiam kaku menatapku disana. Mungkin ini bisa saja terakhir kalinya aku berhadapan dengannya.
"Kak, aku gak tau mana yg harus kupercayai saat ini. Rekaman itu atau penjelasan kakak tadi. Tapi satu yang pasti, manapun yg benar itu semuanya sama saja sudah membuatku hancur dan kecewa sama kakak. Maaf kl selama ini mngkn kakak tersiksa harus LDR denganku. Dan maaf juga kl aku tak bisa mengungkapkan status kita ke depan publik. Maaf karena sudah egois pada kakak", ucapku.
Sedari tadi aku menahan air mataku, aku tak ingin kembali menangis di hadapannya. Aku hanya ingin mengeluarkan semua yg kurasakan terakhir kalinya disini sebelum pergi.
"Kak, aku datang kesini untuk memberi kejutan pada kakak. Aku ingin memberitahu bahwa aku berhasil kembali kesini dan berhasil menyembuhkan lukaku. Tapi ternyata justru aku yg mendapat kejutan dari kakak yah. Aku sudah menepati janji kak. Dan aku tak akan menagih janjiku lagi pada kakak. Karena aku tau, janji itu sudah tak berlaku lagi sekarang kan?" ucapku sambil tersenyum lirih.
Aku menghirup udar dalam. Aku berusaha menguatkan diri.
"Makasih karena sudah menjadi laki-laki pertama yg ada dihatiku. Makasih juga karena sudah mengijinkanku singgah dihatiku. Makasih karena sudah berusaha menepati janjimu utk membuatku bahagia karenamu, meski pada akhirnya aku tetap terluka karenamu. Tapi aku tetap berterimakasih atas semua rasa yg pernah kau berikan dan segala pelajarannya. Maaf jika aku sudah egois padamu. Pasti sulitkan bertahan denganku sampai saat ini?" ucapku sambil berusaha tetap tersenyum.
"Makasih karena kakak sudah banyak mengorbankan segalanya hanya utk kebahagiaanku. Dan maaf karena aku belum bisa membayar itu semua. Aku berhutang banyak pada kakak. Maka dari itu...", ucapku memotong perkataanku sendiri.
"Ijinkan aku utk berkorban kali ini. Aku melepasmu kak", lanjutku dan dapat kulihat ia sangat terkejut mendengarnya.
"Sekarang kau bebas. Kau tak perlu berkorban dan menahan semua kebahagiaanmu demi aku lagi. Sekarang carilah kebahagiaanmu sendiri. Aku sudah melepasmu dan kau berhak bahagia bersama orang lain. Aku harap kau menemukan yg lebih baik dari aku. Sekali lagi aku berterimakasih padamu", ucapku sambil tersenyum, tetapi air mataku kembali turun. Setelah itu, aku melepas cincin yg pernah kak Bara berikan.
"Ini kukembalikan. Aku rasa aku sudah tak berhak memakai cincin ini lagi. Kau bisa berikan ini pada gadis yg benar-benar kau cintai nanti atau kau juga bisa membuangnya. Terserah kau mau apakan cincin ini karena sekarang ini hakmu", ucapku sambil meletakkan cincin itu di tangan kak Bara.
"Maaf karena sudah mengganggu acara kalian. Dan kuucapkan selamat atas pertunangan kalian. Aku pamit dan kuharap kita tak perlu bertemu kembali. Itu harapanku", ucapku kemudian berlalu dari sana tanpa memperdulikan tanggapan orang lain.
Hatiku sudah terlanjur tersakiti disini dan aku sudah jatuh sedalam-dalamnya. Bahkan aku sudah tak memperdulikan ekspresi keluargaku disana. Karena kuyakin mereka pasti senang melihatku hancur seperti ini. Bukannya suudzon tapi aku sempat menatap sekilas ke arah mereka dan mereka hanya menampilkan senyum merendahkan padaku.
Nyatanya dengan kembalinya aku kesini justru membuka luka lamaku dan menambah luka baru di hidupku. Orang yg sangat kupercayai ternyata bisa melakukan hal ini padaku. Betapa bodohnya aku terlalu mempercayai orang seperti itu. Seharusnya aku tak perlu berharap pada manusia karena bagaimanapun manusia tempatnya salah. Dan mungkin mulai sekarang aku akan membatasi hatiku utk orang lain terutama untuk seorang pria di hidupku.
*****
Selepas kepergian Nia, Bara hanya mampu terdiam. Ia tak mampu mencegah gadis itu. Ia merasa terlalu brengsek karena sudah menghancurkan hatinya. Bahkan ia tadi sempat memukulnya. Ia merasa sangat bersalah karena gadis itu sudah menaruh banyak harapan padanya, tetapi ia menghancurkan segalanya. Bahkan ia mengingkari janjinya ketika gadis itu sudah menepati janjinya utk kembali kesini.
"Do you know? You're a fool who would just let her go. But I just thank you for letting go so I can approach her without feeling awkward anymore", ucap Sunwoo kemudian melangkahkan kakinya bersama member lain menyusul Nia. Sedangkan Yoora dan manager The Boyz membereskan kekacauan yg terjadi terlebih dahulu sebelum pergi.
Perkataan Sunwoo barusan tak membuat Bara marah, tetapi justru ia merasa semakin menyesal telah menyakit gadis itu. Gadis yg selalu ia perhatikan sedari kecil dan selalu ia jaga dari siapapun yg menyakitinya. Tetapi sekarang justru ia yg menyakiti gadis itu saat ia sudah mencoba menyembuhkan luka lamanya. Ia terlalu bodoh utk melindungi gadis itu. Ia terlalu gegabah mengambil keputusan ini yg justru membuat Nia sangat terluka.
Ia bahkan tak bisa menjelaskan kebenaran terkait rekaman itu. Rekaman yg dibuat oleh Yolan, tetapi Bara mengetahui hal itu. Bara sengaja melakukan itu karena ia ingin Nia membenci dirinya sehingga ia tak berat saat melepaskannya nanti. Tetapi lagi-lagi rencananya itu justru membuatnya semakin terpuruk dan jatuh dalam lubang penyesalan.
Tanpa orang lain ketahui, Bara juga terluka disini. Ia harus mengorbankan kebahagiaannya demi membalas hutang budi orang tuanya. Ia harus melepas satu-satunya gadis yg sangat ia cintai dan sayangi. Mungkin ia tak akan berbahagia dengan gadis lain seperti yg Nia ucapkan karena satu-satunya gadis yg membuatnya bahagia hanya Tania Calista Putri seorang.
Bara pun tiba-tiba meninggalkan aula menuju taman di dekat gedung itu. Ia menangis di taman itu. Ia sakit karena harus berpisah dengan Nia. Seperti yg ia katakan 3 tahun lalu bahwa ia tak akan bisa lepas dari Tania. Namun, ia tak bisa berbuat apa-apa. Gadis itu sudah terlanjur kecewa akan kelakuannya. Ia menyesal pun tak akan mengembalikan gadis itu ke pelukannya.
"Bara, maafkan ayah dan bunda yah. Karena kita berdua, kamu harus mengalami ini semua dan harus berpisah dengan Tania. Maafkan kami karena sudah menghancurkan semua mimpimu bersama Tania, nak", ucap ayahnya yg menyusul bersama ibu dan sahabatnya. Ibunya pun hanya bisa memeluk anak satu-satunya itu. Mereka tahu anaknya ini meskipun terlihat berwibawa dan bertanggung jawab, ia juga merasa sakit saat ditinggal oleh gadis yg ia cintai. Terbukti ia sekarang sudah menangis dipelukan sang ibu.
Semua sahabatnya pun bisa melihat jika Bara sangat hancur melepas Tania. Mereka baru pertama kali melihat seorang Alderan Rajasa seperti ini. Hal ini membuktikan bahwa penjelasannya pada Tania tadi benar apa adanya tanpa ada kebohongan. Sebenarnya mereka juga merasa bersalah pada Nia karena sudah menyembunyikan hal ini dan ingin mengejar Nia untuk menjelaskan semuanya. Tetapi ia tidak bisa melakukannya karena saat ini Bara lebih membutuhkan mereka. Dan masalah Nia biarlah nanti mereka jelaskan kembali pada waktu yg tepat.
"Nyatanya disakiti oleh orang yg sangat kalian percaya lebih sakit daripada disakiti oleh orang yg memang membencimu. Hubungan lama pun tak menjamin untuk tetap menjaga janji selalu bersama. Biarlah kejadian ini terjadi. Jika kita berjodoh nantinya, sejauh apapun kita terpisah pasti akan kembali dipersatukan. Namun, jika kita memang tak berjodoh maka biarkan semua waktu yg sudah terlewati menjadi kenangan dalam hati"
*part 25 finish
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life
AcakGak ada sinopsis atau prolog semacamnya. Cuma cerita halu ku sehari-hari ku yang ingin kucurahkan pertama kalinya. Jadi harap maklum kl bener-bener absurd :v Warning : ati-ati dilanda kebosanan dlm membaca :v