Part 14

12 2 2
                                    

Setelah 3 hari lamanya, Nia dirawat di rumah sakit akhirnya ia diperbolehkan utk pulang. Ia memutuskan utk pulang ke rumahnya. Awalnya Bara menyuruh Nia utk pulang ke kediaman Rajasa karena ia tak yakin jika Nia berada di rumahnya gadis itu bisa beristirahat dgn tenang. Namun, karena bujukan dr Nia akhirnya Bara mengijinkannya dgn syarat gadis itu tak boleh lupa utk menghubunginya.

Begitu sampai di rumahnya, ia segera menuju ke kamarnya seperti biasa. Ia merebahkan tubuhnya di atas kasur berniat utk beristirahat karena tubuhnya masih sedikit lemas. Tak lama kemudian Nia pun mulai masuk dalam dunia mimpinya.

Saat Nia sedang tertidur ternyata ada seseorang yg masuk ke dlm kamarnya. Ia adalah Dewa, adik dr Nia. Dewa menatap kakaknya yg sedang tertidur dgn damai seolah-olah hidupnya juga tampak tenang pdhl kenyataannya berbanding terbalik. Ia menatap sendu pada kakaknya, seakan begitu banyak hal yg ingin ia sampaikan. Namun, sudah 10 menit lamanya tak ada kata yg keluar dr mulut. Ia hanya terus memandang sang kakak dgn pandangan seperti menahan rindu. Kemudian ia pun memutuskan utk keluar dr kamarnya. Tiba-tiba Nia membuka matanya stlh Dewa keluar dr pintunya.

"Kakak tau wa, kl kamu sbnrnya masih sayang sama kakak. Tapi gengsi yg terlalu besar itu menutupi semuanya", lirih Nia sambil memandang pintu kamarnya.

*******
Skip 2 bln kemudian

Selama 2 bln ini, kehidupan Nia berjalan seperti biasa. Dalam artian tak ada kejadian yg tak mengenakan dan ia hanya diperlakukan sbg sebatas pembantu oleh keluarganya. 2 bln ini, Nia juga sudah berhenti bekerja di cafe karena permintaan keluarga Rajasa yg mengatakan jika Nia harus banyak istirahat dan fokus dgn ujiannya. Alhasil Nia pun hanya menurutinya karena tak bisa membantah.

Hubungannya dgn Bara pun berjalan dgn lancar sejauh ini. Meski keduanya seringkali disibukkan dgn kegiatan masing-masing seperti Nia yg fokus dgn ujiannya dan Bara dgn kegiatan kuliahnya tak membuat mereka menjadi merenggang. Justru makin hari mereka makin terlihat cocok ketika sedang bersama.

Saat ini Nia sedang duduk di sebuah cafe dgn teman-temannya sepulang sekolah. Mereka memutuskan utk refreshing otak stlh mereka menyelesaikan ujian hari terakhirnya.

"Uwaah. Akhirnya hidup gua bebas ya ampun. Stlh sbln ini rasanya gua kek dipenjara bljr terus, kini ku bisa menghirup udara segar", ucap Nada sambil merentangkan tangannya. Tp tangannya justru mengenai Vita dan Gita di sblhnya.

"Ya ampun tangan lo da!! Gua gigit nih lama-lama", kesal Gita pada tangan Nada yg sangat mengganggu. Sedangkan Vita hanya mendengus melihat kelakuan temannya.

"Aslian deh lo da, gua heran lo gak punya malu yaa bertingkah gitu di dpn umum gini", ucap Dila sambil memperhatikan sekitarnya.

"Biasa aja sih gua mah. Lagian selagi gua masih berpakaian lengkap knp harus malu juga", jawab Nada santai.

"Urat malunya Nada kan emang dah putus", ucap Vita savage.

"Heh ya gak gitu juga kali", sanggah Nada.

"Udah deh, stop. Gak malu-maluin lo pada ribut disini", ucap Nia melerai mereka.

"Guys, gmn kl kita liburan bareng nih selagi kita dah selesai ujian dan blm sibuk buat tes masuk kuliah gitu, setuju gak nih kalian semua?" usul Nidya pada mereka semua.

"Kl gua setuju aja sih. Lagian dah lama kita gak liburan bareng gile", balas Anin menyetujui.

"Gua setuju pake bgt", ucap Nada dan Vita kompak. Yang disetujui oleh Gita dan Dila.

"Kl lo sih ni? Gmn? Bisa gak lo?" tanya Nidya pada Nia.

"Emang rencana mau kpn?" tanyanya.

"Lusa bisa sih. Biar gak kelamaan, soalnya gua minggu dpn dah mulai sibuk persiapan ujian masuk", balas Nidya.

My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang