Ketika Nia sudah pasrah, tiba-tiba saja ia merasa seperti mendengar seseorang berenang mendekatinya. Samar-samar ia seperti melihat jika itu adiknya Dewa. Orang tersebut mencoba menarik Nia untuk naik ke atas. Setelah berada di atas, orang itu berusaha menepuk pipi Nia utk sedikit menyadarkan gadis itu. Seketika gadis itu pun bangun sambil sedikit terbatuk akibat meminum air kolam yg cukup banyak. Saat ia sudah sepenuhnya sadar, ia pun melihat bahwa orang yg menolong ternyata memang Dewa. Sbnrnya Dewa sedari tadi memperhatikan kejadian tadi dari atas. Kemudian setelah melihat Nia jatuh ke dalam kolam, ia langsung berlari menolong kakaknya itu.
"Lo udah mendingan kan? Ada yg sakit gak?" tanya Dewa yg terdengar dingin tp tersirat nada khawatir di dlmnya.
"Gua udah gpp kok, cuma gua masih kaget aja. Badan gua masih lemes rasanya. Gua masih rada takut", jujur Nia pada Dewa.
"Ya udah ayo gua bantuin ke kamar", ucap Dewa sambil memapah Nia.
Dewa pun segera membantu Nia untuk ke kamarnya. Ia bisa merasakan jika tubuh kakaknya masih sangat syok dan bergetar ketakutan. Mungkin jika ia melepas tangannya, gadis ini akan langsung terjatuh.
Setelah sampai di kamar Nia, Dewa segera mendudukkan kakaknya di kasur.
"Lo sanggup ganti baju sendiri kan? Kl gak sanggup biar gua panggilin bi Surti", tanya Dewa.
"Bisa kok, gua masih sanggup ganti baju sendiri", jawab Nia yg diangguki Dewa. Kemudian cowo itu berniat langsung keluar dr kamar kakaknya. Namun, ketika sampai di dpn pintu, ia terhenti sejenak karena mendengar ucapan sang kakak.
"Makasih ya wa, udah nolongin gua. Kl gak ada lo tadi, gak tau gmn nasib gua skrng. Maaf juga kl jd ngerepotin lo", ucap Nia.
"Kl lo ngerasa ngerepotin gua. Jgn jd cewe lemah terus. Kl lo gak sanggup jgn diem aja, tp lawan mereka. Karena gak semua orang bisa slalu berpihak sama lo nantinya. Jadi lo harus bisa ngandelin diri lo sendiri", ucap Dewa kemudian pergi dari kamar Nia.
Nia yg mendengar perkataan Dewa pun seketika terdiam. Ia paham maksud Dewa. Cowo itu berucap seperti itu agar Nia bisa lebih berani lagi jika hal ini terjadi. Namun, pertanyaannya adalah apakah ia sanggup melakukannya? Dirinya terlalu lemah utk sekedar membantah karena sejatinya hatinya sudah lelah akan semua yg terjadi. Ia sudah terlalu lelah utk sekedar menangis akan kelakuan mereka. Keluarganya pun seperti sudah menutup mata dan telinganya terhadap kehadirannya. Tak memberi celah sedikit pun padanya utk kembali masuk dlm kehidupan mereka.
Kejadian ini membuat dirinya semakin memikirkan rencana yg akan ia ambil. Apakah mngkn ia harus menjalankan rencananya ini? Karena semakin lama dia disini, semakin dirinya terancam baik batin dan fisik. Setelah sekian lama ia berpikir, akhirnya ia memutuskan utk mengganti baju dan beristirahat utk menenangkan dirinya.
*****
Pagi hari yg cerah ini pun mulai menyambut. Seorang gadis ini pun sudah bangun dari tidurnya dan bersiap menjalani harinya. Ia bergegas turun ke bawah untuk membuat sarapan bagi keluarganya seperti biasa. Namun, saat ia hendak pergi ke dapur ternyata keluarganya sudah berkumpul dan sarapan bersama. Nia pun mulai mendekat ke arah mereka.
"Pagi semuanya, maaf aku bangunnya agak kesiangan jd telat buat sarapan", ucap Nia sambil menunduk.
"Lo emang udah gak berguna disini. Buat sarapan aja pagi kesiangan gini. Kerjaan lo emang makin hari makin gak bener. Dasar anak gak tau diri emang lo", ucap kak Ken dgn sinisnya.
"Udah sanah, kamu pergi aja. Lagipula kita udah makan dan gak perlu kamu lagi disini", sentak mamah.
Nia pun mulai beranjak pergi dari sana. Saat ia sudah akan melangkahkan kakinya tiba-tiba saja, papa menahannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Life
RandomGak ada sinopsis atau prolog semacamnya. Cuma cerita halu ku sehari-hari ku yang ingin kucurahkan pertama kalinya. Jadi harap maklum kl bener-bener absurd :v Warning : ati-ati dilanda kebosanan dlm membaca :v