Part 3

30 4 9
                                    

#flashback masih berlanjut

Nia yg melihat Dewa sudah tergeletak di tanah dengan perut yg berlumuran darah serta pisau yg masih menempel di perut pun segera menghampiri Dewa dengan menangis.

"DEWA BANGUN HIKS HIKS.. DEWA JANGAN TUTUP MATA. MAAFIN KAKAK YANG UDAH NINGGALIN DEWA KELAMAAN. DEWA BANGUN. MAAFIN KAKAK DEWA HIKS HIKS", teriak Nia sambil terisak pada Dewa yg sudah tak sadarkan diri. Ketika Nia mencabut pisau yg ada di perut Dewa tiba-tiba Nia mendengar teriakan dari arah belakangnya.

"ASTAGA NIA. APA YANG KAMU LAKUKAN PADA DEWA!!" teriak mamahnya dari belakang.

"Mamah.. Bukan Nia yg nusuk Dewa. Tadi- ", ucapannya terpotong oleh papahnya.

"KAMU BERNIAT MAU MEMBUNUH DEWA ATAU BAGAIMANA? KAMU IRI SAMA DEWA SAMPAI KAMU BERNIAT BUNUH DEWA HAH!!", murka sang papah.

"Gak pah. Hiks.. Ini semua bukan salah Nia. Bukan Nia yg nusuk Dewa pah. Dengerin Nia ngomong dulu. Hiks hiks",ucap Nia sambil terisak.

"PENJELASAN APALAGI HAH!! SUDAH CUKUP APA YANG SAYA LIHAT MENJADI BUKTI BAHWA KAMU YANG BERSALAH DALAM KEJADIAN INI!! DASAR ANAK PEMBAWA SIAL. BISANYA MEMBUAT ONAR SAJA. BELUM CUKUP SAMA KEJADIAN SATU BULAN YANG LALU DIMANA KAMU MERUSAK BERKAS-BERKAS PENTING SAYA YANG MENYEBABKAN PERUSAHAAN SAYA HAMPIR DIAMBANG KEBANGKRUTAN HAH!! ", sentak murka papahnya yg juga kembali menyangkut-pautkan kejadian satu bulan lalu.

Kejadian dimana Nia tidak sengaja merobek berkas kerjaan sang papah. Hal itu terjadi karena saat itu Dewa berjalan memasuki ruang kerja sang papah untuk mencari kertas untuk dibuat pesawat-pesawatan, tetapi justru kertas yg diambil adalah berkas penting papahnya. Nia yg saat itu tau bahwa itu pun berkas penting segera merebut kertas itu dari tangan Dewa. Namun, naas saat Nia menariknya kertas itu tidak sengaja tersobek. Alhasil orang tuanya murka terhadap Nia tanpa mau mendengar penjelasannya Nia terlebih dahulu. Nia pikir kejadian itu sudah terlupakan,tetapi ternyata papahnya seperti masih menaruh dendam pada Nia akibat kejadian tersebut.

"Pah Nia minta maaf hiks hiks. Tapi beneran bukan Nia yg ngelakuin ini semua. Tadi ada penjahat yang mau culik Dewa dan Nia mau nolong Dewa. Tapi-", ucapan Nia kembali terpotong.

"Sudah cukup. Saya muak dengan semua yg kamu ucapkan. Berada di dekat kamu hanya membawa dampak buruk bagi keluarga ini. Mulai sekarang kamu bukan lagi bagian dari keluarga Erlangga. Dan kamu bukan lagi anak saya karena saya tidak sudi punya anak seperti kamu", ucap sang papah yg membuat Nia sangat terkejut.

"Pah jangan pah. Nia minta maaf. Nia janji Nia gak akan ceroboh lagi. Hiks hiks", mohon Nia pada sang papah. Namun, perkataannya seperti dianggap angin lalu oleh sang ayah.

"Pah ayo bawa Dewa segera ke rumah sakit", ucap sang mamah dengan berlinang air mata.

"Iya ayo mah kita segera bawa Dewa ke rumah sakit. Ayo Evel kita pergi", ucap papahnya sambil menggendong Dewa menuju mobil.

"Inget yah sampai terjadi apa-apa pada Dewa, kamu siap-siap angkat kaki dari rumah saat itu juga", ucap sang mamah kemudian menyusul sang papah ke mobil.

"Gua kecewa bgt sm lo. Ternyata lo bisa sepicik itu. Dasar anak gak tau diri", ucap kak Evel yg sedari tadi diam menatap kejadian yg terjadi.

Nia yg melihat dan mendengar semua perkataan itu hanya bisa menangis dengan kencang di taman. Nia tidak menyangka jika kejadian seperti ini akan menimpanya. Bahkan yg lebih menyakitkan Nia adalah ketika keluarganya tidak ada yg mempercayai ucapannya. Nia pun terduduk di atas rumput taman sambil memeluk kakinya ketika hujan tiba-tiba turun seolah-olah tau bahwa Nia sedang bersedih. Nia berfikir bagaimana hidupnya tanpa keluarganya. Apakah dia bisa menjalaninya dengan bahagia? Jelas jawabannya tidak karena bagi Nia keluarga adalah segalanya. Nia tak akan sanggup jika harus hidup tanpa mereka. Dan yg bisa Nia lakukan saat ini adalah berharap dan berdoa semoga Dewa masih bisa selamat dan tidak terjadi hal serius padanya.

My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang