Sinar matahari pagi mulai memasuki kamar seorang wanita yg sedang tertidur. Ia pun mulai terusik dan bangun dari tidurnya. Ia berjalan menuju balkon tempat tinggalnya. Ia mencoba menghirup udara segar di salah satu pedesaan yg ada di pinggiran kota London.
Setelah puas menghirup udara segar, ia pun kembali menuju ke dalam rumahnya. Ia segera melakukan aktivitasnya membersihkan rumah dan memasak sarapan. Ia juga melakukan kegiatannya sbg seorang ibu yaitu membangunkan anaknya.
"Rafa, bangun sayang. Ini udah pagi loh. Anak mommy yg ganteng ini harus bangun dulu dong", ucap wanita itu sambil membangunkan anaknya yg berumur 3 tahun dengan lembut.
Ya wanita itu adalah Tania Calista Putri. Setelah kejadian 4 tahun lalu, Calista memutuskan untuk tinggal di sebuah rumah sederhana yg ada di pinggiran London. Ia tinggal disini satu tahun setelah ia melahirkan. Penampilan wanita itu pun sangat berbeda dari seorang Calista yg dikenal banyak orang dulunya. Hal ini menyebabkan Nia sedikit bersyukur karena tak ada yg mengenali dirinya ini.
Pada akhirnya ia memutuskan untuk melanjutkan hidupnya demi anaknya yang bernama Rafansa Putra. Ia sadar jika anak itu tak bersalah dalam kejadian yg ia alami sehingga tak ada alasan baginya untuk melenyapkan dia. Meski begitu tetap saja Tania harus berjuang melawan depresinya demi menyelamatkan sang anak saat itu. Semua ia lakukan hanya untuk anaknya yg sangat ia sayangi saat ini.
Selama 4 tahun ini, ia mencoba hidup dengan berbagai cara. Guncingan dari sana-sini pun selalu ia terima dengan ikhlas. Ia juga harus kerja di sebuah cafe dari pagi sampai sore. Meski di negara ini, ia ditemani oleh Angel dan Brian yg menjadi suami Angel saat ini, ia tak ingin terlalu merepotkan mereka. Ia sudah merasa tak enak jika harus terus bergantung pada mereka. Apalagi mereka juga sudah membantu menutup akses keberadaannya. Coups dan Yoora juga masih sering menghubunginya. Bahkan mereka sering sekali mengirimkan mainan untuk sang anak. Entah dengan apa nantinya Nia membalas semua kebaikan mereka.
Sebenarnya Nia sangat ingin kembali ke dunianya. Hanya saja Nia sudah tak memiliki muka lagi untuk tampil di hadapan publik setelah ia melahirkan. Bukannya ia tak ingin mengakui jika ia sudah punya anak, tetapi kondisinya yg tak bersuami membuat berpikir ribuan kali untuk tak kembali ke dunia itu. Ia juga tak ingin anaknya ini menjadi terkena imbas masalahnya.
Tanpa media tau ttg keberadaan sang anak pun ia sudah sering bercerita jika temannya yg ada di playgroup bertanya padanya dimana sang ayah. Hal itu membuat Nia semakin merasa bersalah pada anaknya. Ia merasa bersalah karena blm mampu berperan sbg ibu dan ayah yg baik untuk sang anak. Ia berharap nasib sang anak tak seburuk nasibnya skrng ini.
"Sayangnya Mommy, bangun yuuk. Katanya Rafa mau brgkt sekolah sambil jalan bareng mommy. Tapi kok gak bangun-bangun sih sayang", ucap Nia masih berusaha membangunkan sang anak sambil menciumi pipinya yg sedikit chubby.
"Enghh, mommy lapa ntuk banget gimana dong", keluh Rafa masih dengan nada cedalnya.
"Ya udah kl ngantuk. Ayo coba ikut mommy ke balkon dulu", ucap Nia sambil menggendong sang anak menuju balkon.
Sesampainya di balkon, ia menurunkannya.
"Naah coba skrng Rafa hirup udaranya. Pasti seger bgt dan gak ngantuk lagi nanti", ucap Tania yg diikuti anaknya.
"Huuh haah.. Huuh haah.. Iya mommy udalanya cegel bgt.. Lapa jadi gak ntuk lagi", ucap Rafa dengan nada gemasnya. Hal itu pun sontak membuat Nia tak tahan utk tak mencium sang anak.
"Ya udah skrng kan udah gak ngantuk lagi, jadi Rafa mandi dulu trus baru sarapan deh", ucap Nia.
"Ciap mommy ku cayang", ucap Rafa sambil mencium pipi Nia dan berjalan menuju kamar mandi.
Rafa adalah anak yg sangat cerdas. Di usia nya yg baru 3 tahun ini, ia sudah mengerti jika sang mommy kesulitan dalam menjalani hidupnya. Apalagi saat ia membahas ttg sang daddy, ia bisa melihat ekspresi Nia yg berbeda. Hanya saja ia tak bisa berbicara layaknya orang dewasa. Ia masih terlalu dini utk mengetahui urusan orang dewasa. Maka dari itu Rafa sangat menyayangi sang mommy yg telah menjaga dan merawatnya dgn baik seorang diri.
******
Selepas sarapan, Nia dan Rafa mulai pergi meninggalkan rumahnya menuju playgroup Rafa. Selama diperjalanan anak kecil itu berbicara banyak hal yg membuat Nia sangat senang. Ia merasa sedikit bahagia melihat anaknya ceria meski tak bisa bersama sang ayah.
"Mommy nanti pulang cekolah, lapa pengen main ke lumah uncle Iyan cama onty Njel boleh?" tanya Rafa disela perjalanannya.
"Rafa mau ketemu sama onty Angel sama uncle Brian yah?" tanya Nia.
"Iya mommy. Lapa cama meleka. Lapa juga pengen liat baby pani", ucap Rafa.
Angel dan Brian memang sangat dekat dengan Rafa. Mereka berdua memang selalu menemani Rafa saat Nia bekerja dulu. Hanya saja setelah Angel hamil besar dan melahirkan beberapa bulan lalu, Nia tak mau terlalu sering menitipkan Rafa pada mereka. Karena Nia yakin jika Angel sangat sibuk mengurusi bayinya yg masih kecil yg bernama Stefani.
"Boleh. Nanti stlh Rafa pulang sekolah dan mommy selesai kerja, kita ke rumah onty Angel yaah", jawab Nia sambil mengelus kepala anaknya pelan.
Selang berapa menit akhirnya mereka sampai di depan playgroup Rafa. Nia pun mulai mensejajarkan badannya dengan Rafa.
"Rafa, belajar yg pintar ya nak. Biar nanti jadi anak yg sukses, okey", ucap Nia sambil mengelus pipi anaknya.
"Kalo Lapa dah cukces nanti. Mommy ceneng gak?" tanya Rafa polos.
"Tentu, mommy akan seneng bgt kl Rafa bisa sukses nanti", ucap Nia.
"Ya udah Lapa bakal jadi anak pintel biar bica cukces telus mommy jadi ceneng cama Lapa", ucap Rafa semangat.
"Mommy akan selalu seneng karena Rafa sayang. Rafa itu sumber kebahagiaan terbesar mommy. Rafa itu satu-satunya alasan mommy bertahan sampai sejauh ini. Jadi Rafa tetep jadi anak mommy ya. Rafa juga jgn mikirin ucapan temen kamu yg bilang Rafa gak punya daddy. Rafa punya daddy kok. Mommy janji jika suatu saat Rafa akan mommy ajak ketemu daddy okey", jelas Nia yg diangguki oleh Rafa senang.
"Lapa juga cayang bgt cama mommy. Kl Lapa cumbel kebahagiaan mommy, maka mommy juga cumbel kebahagiaan Lapa. Lope you mom", ucap Rafa memeluk leher Nia erat.
Nia yg mendapat pelukan itu sangatlah senang. Matanya berkaca-kaca mendengar ucapan sang anak. Ia merasa bersyukur setidaknya ia masih memiliki Rafa disisinya. Nia balik memeluk anaknya erat dan mengecup kening anaknya lembut.
"Ya sudah Rafa sekarang masuk ke dalam yah. Nanti kl Rafa udah pulang minta Mrs Anna atau yg lainnya untuk telfonkan mommy yah. Anak mommy beranikan?" ucap Nia.
"Belani dong mom. Ya udah Lapa macuk dulu yaa. Bye mommy cayang", ucap Rafa melambaikan tangannya pada Nia yg dibalas balik oleh Nia.
Setelah Rafa masuk ke dalam, Nia pun mulai melangkahkan kakinya utk menuju tempatnya ia bekerja. Ia harus mencari uang utk kehidupannya sehari-hari. Sebenarnya ia masih memiliki banyak uang ditabungannya, hanya saja ia ingin menyimpan uang itu untuk masa depan Rafa nantinya. Ia takut jika dirinya tak bisa bertahan lama bersama sang anak maka uang itu bisa menjadi sedikit warisan untuknya ditambah royalti dari lagu yg ia produksi bersama Woozi saat itu.
Ada satu hal lagi yg terjadi dalam hidup Tania. Satu tahun terakhir ini, ia sudah menyembunyikan penyakit yg dideritanya yaitu Leukimia. Saat itu ia sempat pingsan dan mimisan ketika bekerja. Setelah dibawa ke rumah sakit, ternyata dirinya mengidap Leukimia. Namun, dirinya sengaja menyembunyikan penyakitnya ini. Bahkan ia tak pernah mengikuti kemoterapi yg dianjurkan dokter karena tak mau membuang uang yg bisa digunakan sbg investasi Rafa di masa depan dan ia hanya rutin meminum obatnya saja.
Nia benar-benar sangat mempedulikan Rafa. Ia tak mau anaknya itu menderita karena harus hidup bersamanya. Ia tak mau sang anak menyesal karena telah lahir dari rahimnya ini. Dan entahlah berapa lama lagi ia bisa bertahan menemani sang anaknya itu. Nia hanya berharap jika ia masih terus diberikan kesempatan untuk bersama anaknya. Setidaknya sampai sang anak bisa bertemu dengan seseorang yg dapat menggantikannya.
*part 36 finish

KAMU SEDANG MEMBACA
My Life
RandomGak ada sinopsis atau prolog semacamnya. Cuma cerita halu ku sehari-hari ku yang ingin kucurahkan pertama kalinya. Jadi harap maklum kl bener-bener absurd :v Warning : ati-ati dilanda kebosanan dlm membaca :v