#Nia POV
"Yaelah to the point amat. Emang gak boleh ya aku dateng kesini? Lagian ini juga sekolah ku dulu kok", balas kak Bara sambil menghampiriku. Sekarang kak Bara sudah masuk dunia perkuliahan dan berhasil masuk ke jurusan bisnis dan manajemen yg pastinya akan diarahkan sbg penerus perusahaan Rajasa.
"Ya gak gitu juga sih. Lagian kakak kl mau ke sekolah knp pas jam pelajaran selesai coba. Emang kakak udah selesai kuliah apa?" ucapku pada kak Bara yg ada di hadapannya.
"Kl aku blm selesai kuliah mana mungkin aku bisa disini skrng sih Tan", jawab kak Bara sambil memutar bola matanya gemas padaku.
"Iya juga sih. Terus ngapain kakak palah berhenti di depan ku gini?" tanyaku lagi.
"Jemput kamu lah. Kamu mau ke cafe kan? Ayo aku anterin skrng", jawab kak Bara sambil menarik tanganku menuju motornya.
"Eh tapi aku dah pesen ojek online gimana? Kasian kan bpknya kl lagi di jln", tahanku pada kak Bara.
"Udah gpp batalin aja", jawab kak Bara yg akhirnya kuturuti. Setelah itu, aku naik ke atas motor kak Bara dengan bantuannya tentu saja. Selama di perjalanan menuju cafe kak Bara slalu mengajakku bercerita sehingga tanpa kusadari aku sudah sampai di dpn cafe ku bekerja.
"Kamu pulang jam berapa hari ini?" tanya kak Bara stlh aku turun dr motornya.
"Ya kaya biasa sih. Emang knp?" jawabku padanya.
"Gpp. Nanti aku jemput pulangnya. Kl dah selesai kabarin aku ya. Aku mau ajak km jalan-jalan juga", jawabnya.
"Mau kmn malem-malem gitu kak?" tanya ku heran.
"Udah deh nanti juga km tau. Ya udah masuk sana. Jgn terlalu capek ya kerjanya. Aku pergi dulu", ucapnya kemudian pergi menggunakan motornya. Selepas kepergian kak Bara aku pun berjalan memasuki cafe tmpt ku bekerja. Sebenarnya aku sudah disuruh berhenti bekerja oleh keluarga Rajasa. Mereka bilang bahwa mereka siap menanggung semua biaya hidupnya. Namun, aku merasa tdk enak jika hal itu beneran terjadi. Aku merasa kurang berhak menerima semua itu pdhal aku bkn siapa-siapa mereka. Alhasil aku pun menolak tawaran mereka scr halus.
Begitu sampai di ruang ganti aku pun mengganti seragam sekolah ku dgn seragam kerja ku saat ini. Setelah itu, aku berjalan menuju bagian kasir menghampiri rekanku disana.
"Kak Tya, maaf ya aku datengnya lama jd buat kakak nunggu deh", ucap ku pada rekanku yg bekerja di shift paginya bergantian dgn ku bernama Lestyana kerap dipanggil Tya.
"Sante aja kali. Gak terlalu lama juga. Ya udah ini gantiin gua ya. Semangat juga kerjanya. Gua pulang duluan okey", ucap kak tya padaku.
"Iya kak. Ati-ati juga pulangnya", balas ku pada kak Tya yg dibalas senyuman dan anggukan singkat olehnya yg sudah berjalan menuju ruang ganti.
Aku pun memulai aktivitas ku sbg kasir yg melayani pesanan dr pembeli. Sebenarnya aku tidak hanya di bagian kasir saja. Aku bisa bekerja di bagian pelayan. Tetapi di tmpt ku bekerja ada jadwal pergantian posisi setiap 2 hari sekali. Dan hari ini aku mendapat bagian di kasir. Sebenarnya tak ada yg istimewa juga dgn kerjaanku ini. Hanya saja aku bersyukur di tmpt kerja ku ini, rekan kerja ku semua sangat welcome pada kehadiranku berbeda dgn teman-teman ku di sekolah.
****
Selepas Bara mengantar Nia bekerja, ia pun kembali ke rumahnya untuk beristirahat karena memang tadi Bara blm sempat kembali ke rumahnya terlebih dahulu. Ia pun memasuki kamarnya berniat mandi dan merebahkan tubuhnya sejenak di kasur. Saat ia sedang berbaring di kasur, tiba-tiba saja pikirannya tertuju pada seorang gadis yg slalu menemani harinya dan sudah ia anggap sbg adiknya sendiri. Seorang gadis yg slalu membuat Bara khawatir akan hidupnya dan membuat Bara scr tdk langsung slalu ingin melihat senyum bahagianya setiap hari. Ya gadis itu tak lain adlh seorang Tania.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life
AcakGak ada sinopsis atau prolog semacamnya. Cuma cerita halu ku sehari-hari ku yang ingin kucurahkan pertama kalinya. Jadi harap maklum kl bener-bener absurd :v Warning : ati-ati dilanda kebosanan dlm membaca :v