Kim Family 'Epilog'

1.2K 64 33
                                    

⚠️🔞

Bahasa campur aduk gak jelas! Jadi tolong dimaafkan...

Ingat!

Typo sebagian dari karya dan kekreatifan, jadi harap di maklumi.























"Ssstt... ssstt... ssstt..."

V sedang berusaha menidurkan bayi mungilnya, setelah menyusuinya tadi. Bayi kecil berumur 9 bulan itu mulai terlelap, dibuai oleh tepukan pelan di pantat mungilnya dan juga nyanyian merdu dari appa cantiknya.

"Aku pulang..." Jin yang baru pulang kerja, berseru lirih agar tak mengganggu buah hatinya. Dia sudah hapal, setiap jam pulangnya V pasti sedang menidurkan anak mereka.

"Kookie sudah tidur?" Tanyanya sambil memeluk V dari belakang, mengintip baby-nya dari balik ceruk leher V.

Ya, V memutuskan memberi nama Jungkook pada anak pertama mereka.

Alasannya?

Hanya agar Jin ingat, kalau Jungkook itu anaknya. Jadi dia tidak akan bisa selingkuh dengan Jungkook, sekretarisnya itu.

Tidak masuk akal memang, tapi V tidak mau diganggu gugat. Jin sudah berusaha untuk memberi pengertian, bahwa dia tidak akan selingkuh. Tapi V tetap bersikeras menamai anaknya Kim Jungkook. Jin yang entah karena bucin, akhirnya menyerah.

"Hyung... aku sedang menidurkan Kookie...!" Ujarnya jengkel, karena Jin sembarangan menyesap tenguknya.

"Voo, kau tahu apa yang aku inginkan..."

"Aigo... sebentar ya, aku akan menidurkannya di kotak bayi."

"Lalu...?" Jin berbinar senang, antusias sekali akan menerima jatah dari suaminya.

"Lakukan apa yang kau mau..."

Gotcha!

V meletakkan pelan Kookie, agar tak membangunkannya.

Baru saja ia berbalik, Jin langsung mencium bibirnya dan membawa V ke arah ranjang, sambil tetap saling melumat.

V terkekeh kecil, suaminya ini memang tidak sabaran sekali. Padahal, pelan-pelan juga bisa, kan?

Dan memang tidak sabaran, Jin langsung merobek piyama sutra V.

"Aish! Hyung... kau baru membelikannya kemarin, kenapa disobek!?" Rajuk V karena piyama barunya sudah jadi seperti lap.

"Jangan seperti orang susah, Voo... besok kita beli lagi! Sekarang biarkan aku mengambil jatahku."

"Benarkah?... ahhh, ssshhh... Jwanie!"

Jin langsung menyesap puting V yang mulai membesar seperti punya wanita. Dia sengaja suntik payudara, agar V bisa menyusui Kookie. Alasannya V tidak mau memberikan susu formula untuk anaknya, ia ingin menyusui seperti ibu lainnya. Jin tentu saja menyetujui hal itu, ia sangat mendukung program menyusui suami cantiknya(?)

"Emmhhh... ahhh, susumu enak... mmmhh Kookie pasti sangat menyukainya... mmmhhh..." Jin menyesap rakus, air susu V benar-benar terasa enak baginya.

"Janganhhh... ssshhhdihabiskanhhh... Kookie ahh... nanti tidak bisa ssshhh minnumhhhh!"

"Ini sangat banyak, biarkan aku meminumnya sedikit..."

Jin terus menyusui dikedua tetek V, tangannya sudah sejak tadi mengoral lubang senggama favoritnya, membuat V makin kelenjotan. Sejak melahirkan, V jadi sangat sensitive dengan sentuhan Jin.

A F ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang