Dream?

796 45 31
                                    

⚠️ : Cerita ini akan sedikit menguras emosi🙏

🔞

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Aku berharap ini hanya sekedar mimpi burukku saja, dan terbangun dengan keadaan semua baik-baik saja.

Tapi sepertinya aku harus menerima, kalau yang kuharapkan itu mimpi, bukan mimpi.

🥀🥀🥀🥀

Cup

Kecupan singkat yang mendarat di bibir tipis milik V, itu selalu ia dapatkan setiap paginya.

Dari siapa?

Tentu saja dari kekasih tampannya, Jin.

"Bangun baby..." bisik Jin di telinga V, sambil mengemut telinganya.

Sayangnya permintaannya tak dihiraukan V, pria manis itu malah menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya hingga hanya terlihat rambut hitamnya saja.

"Tidak mau bangun, hm?" Dengan cepat, Jin masuk ke dalam gulungan selimut dan langsung menghujani V dengan banyak ciuman di wajahnya.

"Eunghh..." V hanya melenguh, dengan kesal menepuk kuat bahu lebar Jin. Namun tak menyerah disitu, Jin malah makin gencar menghujani V dengan ciuman, bahkan sempat membuat tanda di perpotongan leher V.

"Ck! Jangan ganggu tidurku, hyung!"

"Bangunlah, ini sudah siang. Dasar pemalas." Seru Jin sambil mencium lagi pipi tembem V.

"Yak!?"

Jin terkekeh mendengar dengusan V, baginya V makin menggemaskan jika sedang begitu.

Ya, beginilah rutinitas pagi V kalau dia tidak bangun tepat waktu. Jin akan datang dan menghujaninya dengan ciuman agar ia terbangun, atau bahkan melakukan hal lebih dari sekedar ciuaman.

Mesum?

Dibilang mesum juga tidak sih sebenarnya, tapi tidak juga bisa disebut tidak mesum. Ciuman atau mencetak kissmark di leher V.

A F ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang