Pada jaman dahulu kala...
Hiduplah seekor Harimau yang ganas dan suka memangsa hewan lain, untuk dijadikan makanannya.
Tapi, sudah tiga hari ini sang Harimau tak kunjung menemukan mangsanya. Lambungnya keroncongan terus, meminta sesuatu untuk dicerna. Ia nampak murung karenanya.
Tiada henti ia berjalan, menyusuri hutan. Namun tak juga menjumpai satu hewan pun.
Hingga suatu saat, ia menjumpai seekor hamster yang tertidur nyenyak, bersandar di sebuah batu.
"Hamster yang tampan." Gumamnya. Ia menjilati bibirnya sendiri. "Dan besar! Aku bisa kenyang!"Pelan-pelan ia mulai mendekati targetnya. Kuda-kuda dasar telah diperagainya, siap menerkam dengan buas.
Desir angin dan suara gesekan ilalang, menambah kesan tegang pada atmosfir sekitar.
Tepat saat terdengar buah jatuh, saat itu juga sang Harimau melompat tinggi ke arah si Hamster tampan.
"Selamat tinggal rasa lapar!!"
Bruak!!
Suara dentuman keras menggema seketika, setelah sang Harimau mendarat dengan mulus, menabrak batu besar tempat peristirahatan si Hamster tampan tadi.
"Oi!" Suara serak khas bangun tidur terdengar dari sampingnya, "Apa yang kamu lakukan?"
Rupanya, si Hamster sempat terbangun dan menghindar dengan cepat saat sang Harimau hendak menerkamnya.
"Yak! Kenapa menghindar!!" Teriak sang Harimau dengan kesal. Dirinya yang terlalu lapar, menjadikannya sedikit lamban.
"Habis kalau tidak menghindar, nanti kamu menimpaku. 'Kan sakit!"
"TAPI AKU INGIN MEMAKANMU!"
Si Hamster tampan mengernyit bingung. "Kamu ingin memakanku? Kenapa?"
"YA KARENA KAMU MAKANANKU, GOBLOK!!" Emosi juga lama-lama sang Harimau menghadapi si Hamster tampan ini.
"Hoo? Kamu benar-benar ingin memakanku?"
Sang Harimau tiba-tiba merinding. Tatapan si Hamster tampan dalam sekejap berkilat aneh. Anehnya lagi, sang Harimau jadi merasa terintimidasi.
Dalam sepersekian detik, tanpa disadari oleh sang Harimau, dirinya telah ditindih oleh si Hamster tampan. Mencoba berontak pun tak mempan. Kukungan si Hamster tampan terlalu kuat.
"Aku akan memberimu makan." Entah kenapa, pernyataan si Hamster tampan terdengar mencurigakan. Insting harimau sang Harimau, mengatakan akan adanya bahaya.
"Be-benarkah?" Tanya sang Harimau ragu.
"Tentu saja!" Jawab si Hamster tampan dengan semangat, yang kemudian tersenyum miring. "Aku akan memberikannya, asal kamu bisa membuat 'ini' merasa lebih baik. Dari tadi aku tidak nyaman dengan 'ini' yang tegang." Jelas si Hamster tampan, sembari membuka ikatan celananya dan menampakkan sesuatu yang berurat, besar dan panjang. Ada sedikit cairan yang mengalir keluar dari lubang kecil di pusat kepala 'sesuatu' itu.
"A-apa.. yak!"
Tanpa bisa protes, kini mulut sang Harimau sudah dijejali oleh si Hamster tampan dengan sesuatu yang berurat, besar dan panjang miliknya.
Tak ada gunanya bagi sang Harimau memberontak, sebab cekalan si Hamster tampan itu sangat kuat. Dia terpaksa melakukan apapun agar bisa membuat sesuatu milik si Hamster tenang dan tidak tegang lagi.
Suara geraman si Hamster tampan, entah kenapa sangat enak didengar bagi sang Harimau. Dia jadi sangat suka tiap kali si Hamster tampan itu menggeram nikmat.
Hingga dalam waktu cukup lama, akhirnya sesuatu milik si Hamster tampan merasa tenang. Sang Harimau tertidur karena kelelahan. Napasnya seakan memburu.
***
"Ugh!"
"Oh, kamu bangun!"
Sang Harimau mengerjap, menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya. Sudah pagi. Artinya, ia tertidur sangat lama kemarin.
Brugh!
Sesuatu yang besar dan berbau terbakar dijatuh oleh si Hamster tampan, tepat di samping sang Harimau.
"Makanan untukmu!"
Tanpa banyak bertanya, sang Harimau yang memang sudah sangat lapar, langsung melahap habis rusa panggang yang diberikan padanya.
"Kamu imut! Aku jadi sangat menyukaimu." Tutur si Hamster tampan pada sang Harimau saat ia telah selesai makan.
"Maukah kamu tinggal bersamaku? Nanti akan aku berikan makanan lezat tiap hari untukmu." Tawarnya, sempat-sempatnya menjilat sisa makanan di sekitar mulut sang Harimau.
Sang Harimau yang ditawari begitu jadi tergiur. Tawaran sangat menarik.
Lagipula, si Hamster tampan ini juga telah menarik perhatiannya. Dia tampak gagah meski hanya seekor hamster lemah kelihatannya.
Dan sejak saat itu. Mereka hidup bersama dengan simbiosis mutualisme. Sama-sama saling menguntung dari kedua belah pihak.
Sang Harimau yang terjamin hidup dan perutnya.
Si Hamster tampan yang tersalurkan hasratnya setiap saat.
Benar-benar hubungan yang sangat aneh.
Hingga saat ini, tak diketahui. Apakah sang Harimau hamil, atau mereka mempunyai keturunan yang seperti apa.
Tak ada yang dapat memastikan hal itu.
Jadi, sekian kisah Sang Harimau dan Si Hamster Tampan.
Jumpa lagi, di dongeng selanjutnya!!
Bye.....!!
.
.
.
.
.
.
Hehe.. cerita ini terinspirasi dari sebuah anime yang belum lama ini aku selesai nonton.Bukan anime bergenre Boy Love. Tapi, karena otakku rada-rada sedeng. Maka jadilah dongeng tidak masuk akal di atas🤣