⚠️ mengandung kekerasan
🔞 tidak untuk konsumsi anak dibawah umurAku lagi gabut, tiba-tiba terpikir untuk bikin cerita kayak gini.
Kalau kurang suka, diskip aja ya😊
V mengerjap perlahan, matanya terasa berat. Hal yang pertama dilihatnya adalah langit-langit sebuah kamar yang asing baginya, 'ini bukan kamarku'. Ia meringis pelan, kepalanya berdenyut sakit seakan habis dipukul kuat.
"Sudah bangun sayangku?"
Suara berat disampingnya membuatnya langsung menoleh, mencari tahu siapa itu. Seorang pria tampan, dengan senyum yang entah kenapa membuat V merinding. Ia berniat bangun, namun sesuatu menahannya dan tersadar kalau tangannya terborgol begitupun dengan kedua kakinya yang terikat. Ia bisa merasakan pergerakan dari pria di sampingnya, berdiri. Tubuhnya hanya tertutupi dengan sebuah handuk yang melingkar dipinggangnya.
Demi apapun, andai tidak sedang dalam keadaan seperti ini, V akan memuja pria ini. Sungguh, ketampanannya diatas rata-rata ditambah lagi dengan pahatan sempurna di bagian perutnya, delapan kotak yang membuat wanita atau lelaki pihak bawah manapun akan sangat tergoda.
"Aku sudah menantikan ini sejak lama, akhirnya kau dalam genggamanku." Ucap pria itu, seringaian yang terlihat jahat terpatri diwajah tampannya.
Dahinya berkerut bingung. Pernahkah ia berurusan dengan pria ini? Dirasanya tidak sama sekali. Lalu mengapa?
"Oh.. kau pasti bertanya, kamu lagi dimana dan siapa pria ini?" Pria itu duduk kembali, tangan terulur menyampirkan poninya, "Sayangnya aku tidak peduli meski kau bertanya." Gumamnya sambil jarinya menelusuri wajah V.
Tak ada yang bisa dilakukan V, kala tangan pria itu mulai merambat menuju bagian dadanya, bermain sebentar di kedua nipplenya, ia baru sadar kalau dirinya sudah tidak memakai apapun ditubuhnya. Tangan pria itu mulai turun kebawah, mengelus sensual pahanya. V mencoba berontak, meski sia-sia. Perlahan pria itu menaiki tubuhnya, memaksa agar kakinya terbuka lebar dan menempatkan dirinya diantar selangkangannya.
Sekuat tenaga V mencoba melepaskan dirinya, tapi lagi-lagi percuma karena pergerakannya sudah dikunci.
Tiba-tiba pria itu mencekik kuat lehernya, membuatnya memekik tertahan. Merasakan sakit dan sesak secara bersamaan.
"Ssst.. sabar sayang, tenang saja. Kau akan segera menjadi milikku seutuhnya" bisiknya pelan, setelahnya menjilat telinga V. "Tidak perlu taku, aku jamin kau akan sangat menikmatinya."
V bisa merasakan sesuatu yang keras menggesek bagian bawahnya, sedang si pria mulai mencecap leher dan selangkanya kuat-kuat. Menciptakan bercak ungu pekat sekali. Pria itu melepas dengan kasar lakban yang menutup mulutnya. Dan tanpa aba-aba ia langsung melesakkan miliknya dalam sekali hentak. Membobol paksa lubangnya yang bahkan masih sangat kering dan rapat.
Pekikan kesakitan terdengar memekakkan telinga, terlebih pria diatasnya mulai bergerak brutal tanpa memberi jeda untuk V bernapas lega. Teriakan sakit seakan lagu indah baginya, ia sibuk mendesah keenakan. Saat merasakan seakan ada sesuatu yang menahannya untuk masuk lebih dalam, ia tanpa mempedulikan V, malag makin menghentakkan ke dalam dengan kuat. Membuat V memekik kesakitan sekaan tulang ekornya patah.
Pria itu menghujam keras dan cepat, terlihat sangat menikmati setiap moment dimana miliknya keluar masuk dilubang sempit milik pria manis dibawahnya. Sudah sangat lama rasanya ia tidak merasakan sensasi miliknya terjepit seperti ini.
V menangis sejadi-jadinya, sama sekali tidak menikmati ini. Tubuh bagian bawahnya terasa amat sangat sakit, tidak menyangka ia sedang diperkosa oleh pria yang dia tidak tahu siapa. Ia terus menjerit kesakitan, hingga pria itu menamparnya sebab tidak teriakannya yang memekakkan. Berulangkali, sampai ia bisa merasakan bibirnya sobek dan berdarah.