"Hyung..?"
"Hyung!"
Pria berbahu lebar itu sedikit terlonjak, kemudian menatap datar pada sosok cantik di hadapannya.
"Kau melamun, hyung. Sebentar lagi jam delapan, kau akan telat"
Yang ditegur hanya mengangguk kaku. Memakan sesendok lagi nasi goreng, meminum air, kemudian tanpa pamit ia beranjak pergi. Meninggalkan pria cantik yang baru semalam menyandang status sebagai istrinya menghela napas berat. Wajahnya terlihat sendu. Setitik airmata keluar dari sudut matanya, dengan segera dihapusnya.
"Kau harus cukup tahu diri V. Ingatlah, kau hanya pengganti" gumamnya lemah.
Setelah membereskan dapur dan ruang makan, ia kemudian mulai membersihkan rumah. Tak ada pelayan atau asisten rumah tangga disini. Jadi semua harus dikerjakan sendiri. Beruntung dia bukanlah anak manja.
V membersihkan rumah dengan teliti. Menyapu, mengepel, mengemoceng, mengelap debu dan banyak lagi yang dikerjakannya.
Melakukan pekerjaan rumah seperti ini, membuatnya sejenak terlupa dengan masalahnya.
Perlahan ia memasuki kamar suaminya.
Ya, mereka pisah kamar. Suaminya tak mau tidur sekamar dengannya.
Dia tertegun saat memasuki kamar suaminya.
Tidak, bukan karena kamarnya berantakan. Kamar itu malah sangat rapi dan bersih.
Hanya saja, bingkai foto besar yang terpajang di atas kepala ranjang besar itulah yang membuatnya tertegun.
Bingkai foto yang menampakkan wajah penuh kebahagiaan dengan senyum merekah sempurna. Begitu natural, tak ada paksaan disana.
Perlahan didekatinya ranjang suaminya. Matanya tak lepas dari bingkai foto.
"Kau sangat cantik, Jimin.." gumamnya. Ada senyum bangga sekilas saat sebelum ia melirik gambar pria disamping yang tadi dipanggil Jimin.
"Kau juga tampan, hyung.. kalian benar-benar pasangan yang sempurna" ia mencoba tersenyum, walau kembali setetes airmata menerobos pertahanannya.
Ia kemudian melirik bingkai kecil diatas nakas samping ranjang. Lagi, foto kemesraan seorang Jimin bersama suaminya.
"Harusnya kau tidak perlu meminta pada Jin hyung untuk menikahiku, Jimin-ah.."
Dihapusnya airmata yang mulai menderas. Menarik sudut bibirnya, tersenyum tipis.
"Tapi terima kasih.."
Tak jadi dibersihkannya kamar suaminya, karena memang tak perlu dibersihkan. Kamar ini sudah sangat bersih. Mungkin itu kode, agar V tidak memasuki kamarnya.
-
Kim Taehyung, pria cantik yang biasa dipanggil V. Sosoknya adalah pribadi yang supel, ramah pada siapa saja. Lulusan Universitas Oxford. Walau hanya seorang anak kecil yang dibesarkan di panti asuhan, V bisa mencapai pendidikan tertinggi di Oxford. Sebelum menikahi duda tampan nan kaya raya, ia bekerja sebagai sekretaris di perusahaan si duda tampan itu.
Kim Seokjin, duda tampan yang terkesan dingin dan tak tersentuh. Menikahi V karena permintaan terakhir dari sang istri, sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhirnya di dunia.
Kim Jimin, mantan/alm. Istri dari Kim Seokjin. Merupakan sahabat baik dari Kim Taehyung. Meminta suaminya agar menikahi V dan menjaganya. Alasannya hanya karena V tidak memiliki siapapun lagi selain dirinya. Maka di batas waktunya, ia meminta pada Jin agar menikahi sahabatnya itu. Agar sahabatnya tidak merasa sendiri.