Sudah sekitar dua minggu Taehyung bekerja di kafe itu. Dia dengan cepat menjadi sangat populer. Selain terlihat sangat tampan, Taehyung juga terlihat manis dan menggemaskan. Banyak pelanggan yang suka jika dilayani Taehyung, karena sifatnya yang ceria dan sangat ramah.
Namjoon juga nampak puas dengan kerjaan Taehyung. Anak itu sangat lincah dan lagi, dia seperti tidak pernah terlihat lelah. Senyum kotak selalu merekah indah di bibir tipisnya. Sangat sesuai dengan kepribadian Heisuke Todo yang asli. Namjoon tidak salah memilihnya menggunakan nama itu.
-
Saat ini Taehyung baru saja selesai melayani beberapa pelanggan. Berjalan menuju dapur, rencananya ingin rehat sejenak. Tapi bunyi sesuatu yang pecah mengganggunya. Apalagi ternyata Seokjinlah yang memecahkan benda itu.
"Seokjin!"
Taehyung dengan cepat menghampiri Seokjin yang berjongkok sedang membersihkan pecahan gelas, "biar aku saja!" Serunya panik. Belum sempat dia meraih pecahan gelas, matanya tiba-tiba teralih pada cairan merah kental yang menetes dari jari Seokjin. Maka tanpa aba-aba, ia langsung menarik Seokjin berdiri, mendudukkannya di kursi, kemudian dengan cepat membereskan pecahan laknat yang sudah melukai jari pujaan hatinya. Setelahnya kembali pada Seokjin dengan membawa kotak P3K.
Seokjin mematai Taehyung sedang mengobati jarinya. Sorot matanya yang serius dan bibir yang manyun sedikit, membuatnya terlihat sangat imut dimata Seokjin.
"Kamu tidak perlu melakukan ini untukku!" Keluh Seokjin yang hanya direspon dengan senyuman manis dari gadis itu. Kemudian dengan santai, Taehyung berkata.
"Sojiro Okita, tidak boleh terluka. Dalam kisahnya, Heisuke Todo yang selalu melindunginya. Jadi akupun harus selalu melindungimu!"
Tak ada respon dari Seokjin. Pria itu tertegun sejenak.
"Dah, selesai..!"
Seokjin menarik tangannya langsung tepat saat Taehyung selesai memelester lukanya. Matanya melirik kaki Taehyung yang berdarah, karena memakai zori. Sendal tradisional Jepang.
"Ah!" Taehyung kaget karena Seokjin yang dengan cepat mengangkatnya dan mendudukkannya ditempat tadi Seokjin duduk, "apa yang kau lakukan?"
Seokjin tak menjawab, dia hanya melepas sendal Taehyung dan juga kaus kakinya. Luka lecet yang mengeluarkan darah, membuatnya meringis pelan. "Ah, biarkan saja. Aku akan mengobatinya nanti" Taehyung menarik kakinya. Tapi segera ditahan oleh Seokjin.
"Ceroboh, bisa-bisanya sampai luka begini!" Gumamnya dingin.
"Hehe.. aku hanya belum terbiasa memakai sendalnya. Lama-lama juga akan biasa kok!"
Tak lagi menanggapi Taehyung, Seokjin mulai membersihkan luka den hati-hati. Kadang Taehyung akan berdesis sakit. Sambil terus mematai Seokjin yang sedang mengobatinya.
Apa perasaanku tersampaikan? Apa dia mulai merasakannya?
"Jin.."
"Hm"
"Saranghae.."
"Hm"
Walau tak ada respon yang berarti dari Seokjin. Taehyung tetap merasa senang. Setidaknya sekarang ini dia jadi mulai dekat dengan Seokjin.
-
"Aaa! Heisuke Todo, kau sangat tampan juga imut!" Teriak para pelanggan yang baru saja memasuki kafe dan disambut oleh Taehyung. Beberapa mencubit pipi chubbynya. Ada juga yang berfoto bersama.
"Kyaaa... kau imut sekali!" Pekik seorang gadis mungil sembari mencubit pipi tembem Taehyung.
"Ah, itu Hijikata!" Teriakan itu berhasil mengalihkan atensi yang lain demi melihat Yoongi yang baru saja muncul dari tirai. Mereka mulai meminta Yoongi agar mendekat, tentu saja Yoongi menurutinya. Dengan senyum tampannya, ia berhasil membuat beberapa gadis itu terpekik histeris. Mereka mulai berebutan berfoto bersama Yoongi.