"Makasih ya pak" ujar Sahira tak lupa dengan senyum manisnya. Melangkahkan kakinya, turun dari mobil milik Farel.
"Iyah, jangan lupa tiga permintaan saya"
Ck, masih inget aja ni dosen
"Iya pak! Gak lupa kok" ujar Sahira dan segera masuk kedalam rumahnya.
Saat Sahira membuka pintu, di kejutkan banyaknya orang yang sedang sibuk kasak masak. Tak banyak sih, cuman ada Aulian, Fathma dan Alya--- kakak Sepupu Sahira yang databg jauh jauh dari bandung ke jakarta.
Sahira terkejut dan terheran heran. Duduk si sofa dan melihat Fathma yang sedang memotong motong sayuran segar.
"Kak! Ada apasih? Kok rame rame?" tanya Sahira tak mengerti.
"Ada acara nanti malem temennya mama mau dateng kesini" jawab Aulia.
"Oh gitu, Bara mana mah?"
"Dikamar tu"
"Assalamualaikum" salam seseorang masuk kedalam rumah Sahira.
"Waalaikumsalam" jawab penghuni rumah.
"Loh, ada tante Vita?" tanya Sahira, yang awalnya memang tak tahu apa apa.
"Eh iya dong" jawab Vita---tante Sahira. Memeluk erat Sahira, saking eratnya sampe Sahira kehabisan stok oksigen.
"Aduh tan,, pengap" kata Sahira, Vita melepaskan pelukannya.
"Tan aku mau ke kamar dulu" pamit Sahira.
"Sira nanti malam kamu pakai baju yang udah mama siapin!!" teriak Aulia dari dapur.
"Ngokey!"
Sahira tak langsung memasuki Kamarnya, melaikan mampir dulu kekamar sebelah. Kamar sang adik tersayang.
Saat Sahira membuka pintu kamar Bara, dikejutkan dengan Bara yang sedang bermain game online sambil teriak teriak sendiri.
"Assalamualaikum Bara oh Bara!!" salam Sahira saat memasuki kamar Bara.
"Suts!! Berisik lo kak!" tukas Bara, masih terfokus dengan game onlinenya.
"Bar hospot dong" kata Sahira, duduk di sebelah bara yang asik bermain game.
"Ck, make Wifi lah kak!"
"Lemot, hospot aja Bar" rayu Sahira.
"gak ada, ini aja paket kuota gue mau abis"
"Ayolah Bar, sekali ni ja" Rayu Sahira, meniru suara kartun si kembar botak yang ga lulus TK.
"Gak! Gak! Sekarang keluar, tau kan pintu keluar?" usir Bara.
"Jahat lo, ngusir gue"
"Hahah mampus diusir sama adek sindiri!" Tawa jahat Sasa mulai terdengar. Sahira belum menemukan keberadaan Sasa saat ini.
"Bacot lo!"
"Apaan sih kak? Keluar sana!!"
"Awas lo ada setan"
"Pagi pagi mana ada setan"
"Ad--"
"Keluar gak terima penolakan!" final Bara.
Dengan hati yang sangat kesal beribu kesal. Sahira keluar dari kamar Bara, dan tak lupa dengan menjahilinya terlebih dahulu. Sahira mematikan lampu kamar Bara, dan membanting pintu kamar Bara.
•••
"Assalamualaikum mah, pah" salam Farel, saat nenginjakkan kakinya di rumah mewah milik Firman.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙸𝚜𝚝𝚛𝚒𝚔𝚞 𝚒𝚗𝚍𝚒𝚐𝚘 (𝙴𝙽𝙳)✓
Teen Fiction‹part lengkap› 🚫𝖓𝖔 𝖕𝖑𝖆𝖌𝖎𝖆𝖙🚫 Cerita yang berasal dari otak saya yang paling dalam alias hasil pemikiran sendiri! Seorang mahasiswa cantik yang bisa di bilang ia indigo. Ia di jodohkan oleh Dosen tamvan, dingin, datar dan juga kaku. Entahl...