4

73.8K 6.7K 206
                                    

Pagi yang sangat cerah sekali. Farel terbangun dari mimpi indahnya. Ia menetralkan indra penglihatannya yang sempat buram. Melirik jam dinding yang terpajang di dinding kamarnya. Waktu sudah menunjukkan pukul 05.30 pagi.

Farel segara bangkit dan meronggakan otat ototnya. Tak lupa ia berjalan ke arah lemari untuk mengambil handuknya.

Selesai melakukan ritual mandi paginya. Farel segera turun kebawah untuk berkumpul bersama keluarganya, melaksanakan sarapan paginya bersama.

"Pagi mah, pah" sapa Farel.

"Pagi sayang" jawab Intan--Mamah Farel.

Farel duduk di bangku sebelah papah-nya.  Mengambil selembar roti tawar dan mengoleskannya dengan slai coklat. Setelah menghabiskan roti-nya, Farel tak lupa meneguk susu putih yang telah di buatkan oleh mamah Farel.

"Hari ini, hari pertama kamu ngajar kan?" tanya Firman--Papah Farel.

"Iya pah" jawab Farel seadanya. "Pamit dulu Mah, Pah" pamit Farel kepada kedua orang tuanya.

Sesampainya Farel di depan kampus Garuda Sakti. Farel segera turun dan berjalan menuju ruang Dekan.

Banyak pasang mata yang menatap kagum ke arah Farel. Termaksud ciwi-ciwi penggemar cogan cogan lokal.

"Buset cakep banget"

"Dia siapa anjir?"

"Mas pulang yo"

"Mantap sekali ini orang"

Masih banyak lagi ocehan ocehan yang Farel dapatkan di sepanjang jalan.

Sesampainya Farel di depan ruang dekan, Farel mengetuk pintu terlebih dahulu dan meminta izin untuk memasuki ruangan.

"Pak Farel Ari Pratama ya?" tanya seseorang.

"Iya, pak"

(Oke skip aja)

Saat Farel mamasuki ruang kelas yang akan Farel mengajar. Banyak pujian yang dilontarkan untuknya, terutama lagi pada mahasiswi.

"Woahh gila gans parah!!"

"Ga nyesel gue buang duit buat masuk kanpus ini"

'Gayanya sih cool, tapi boleh lah sama gue"

"Auto semangat tiap hari"

"Kampusnya oke, dosen-nya juga oke"

"Oke oke, dikira RCTI!''

Ya begitulah sorakan sorakan dari mahasiswa dan mahasiswi kelas. Hanya satu mahasiswi yang menataonya heran. Entahlah mengapa, namun mahasiswi itu menatap Farel heran.

Farel menarik nafasnya dalam dalam, menghilangkan rasa gugup yang melanda dirinya.

"Kenalain sama saya Farel Ari Pratama, saya dosen baru disini" Faren hanya menampakkan wajah datarnya.

"Mau kenalan atau mau ngapain, datar banget mukanya kayak teriplek" gumam Seseorang, pelan.

Farel masih dengan ekspresi yang sama.

𝙸𝚜𝚝𝚛𝚒𝚔𝚞 𝚒𝚗𝚍𝚒𝚐𝚘 (𝙴𝙽𝙳)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang