31

24.7K 2.6K 230
                                    

Hallo📞

Good night my only baby ✨

You look so beautiful like this🦋
Don't have to insecure tiap hari
Kau paling lengkap macam bidadari😭🔫

Aku gatau readers aku ada yang cowo atau cewe semua, tapi buat yang cowo baca Wattpad. Fixss idamannya cewe Wattpad woi😭

Happy reading-!! Jangan lupa buat bintang nya ya!

•••

Sore ini Sahira melihat sang kakak yang berjalan memasuki pemakaman umum. Sahira yang sedang berjalan pun heran melihat sang kakak yang masuk kedalam pemakaman.

Untuk apa kakaknya itu datang kemari, dan Sahira juga tak sengaja berjalan sampai ke sini. Awalnya ia hanya ingin berjalan sore sambil menikmati senja, namun ia malah di pertemukan oleh kakaknya.

Tanpa berfikir lebih panjang lagi, Sahira mengikutinya diam diam. Sampai Fathma berhendi di sebuah pemakaman yang berukuran seperti anak bayi. Entah itu anak siapa Sahira pun tak tahu.

Sampai akhirnya Sahira memutuskan untuk menghampiri Fathma. Ikut berjongkok di sebelah Fathma dan membaca perlahan tulisan yang tertera di batu nisan.

"S-sira? Kamu kenapa ada disini?" Tanya Fathma, kaget melihat adiknya itu ada di sebelah saat ini.

"Ini kuburan siapa kak? Sasa Auliani siapa kak?" Tanya Sahira. "Dan tanggal lahirnya juga sama kaya Sira, dia siapa kak?" Tanya Sahira lagi.

Fathma tak tahu harus menjawab apa dan bagaimana untuk menjelaskannya. Atau mungkin rahasia ini memang harus terbongkar?

"Siapa kak? Kenapa diam aja?"

"I-itu..."

"Siapa kak?"

Fathma menghembuskan nafasnya supaya lebih tenang, mungkin ini saat yang tepat.

"I..ini makam kembaran kamu" jawab Fathma, tanpa tersadar ia menetaskan air matanya.

"Kembaran? Sira punya kembaran?" Tanya Sahira, Fathma hanya mengangguk saja.

"Kenapa gak ada yang bilang kalo Sira punya kembaran? Kenapa harus di tutupin?" Tanya Sahira dengan air mata yang masih mengalir di pipinya.

Fathma mengusap usap pundak Sahira, berusaha untuk menenangkannya. Ia ingin menjelaskan namun lebih baik nanti saja oleh orang tua mereka. Fathma takut saja bila dia nanti salah bicara.

"Pulang dulu yu" ajak Fathma.

"Kenapa gak jawab pertanyaan Sira kak?!" Tanya lagi Sahira.

"Ya..."

"Aw rghh"  Sahira memegangi kepalanya yang terasa berat. Atau mungkin ia ingin pingsan?

Sahira berusaha sebisa mungkin supaya ia tak jatuh pingsan, ia memegangi kepala yang terasa sakit dan badannya yang tiba tiba terasa sangat lemas. Seperti tak ada tenaga yang Sahira punya.

"Kamu kepada?" Tanya Fathma, khawatir.

"P..pusing" jawab Sahira, berusaha menstabilkan kembali energinya.

"Kita pulang aja yuk" ajak Fathma, dan Sahira hanya mengangguk lemah.

•••

Sahira terduduk lemas di sofa rumahnya. Dengan orang tuanya yang sudah duduk manis di sekitar. Dan jangan lupakan dengan Fathma dan Bara yang ikut duduk.

"Jadi bisa di jelaskan?" Tanya Sahira, dengan nada lemas.

Fathma yang duduk di sebelah Sahira pun berusaha menguatkan sang adiknya itu. Ia tahu bagaimana rasanya jadi Sahira, ia juga merasa prihatin dengan kondisi Sahira yang pucat pasi seperti itu.

𝙸𝚜𝚝𝚛𝚒𝚔𝚞 𝚒𝚗𝚍𝚒𝚐𝚘 (𝙴𝙽𝙳)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang