21

30.6K 3.2K 89
                                    

Hayy maaf ya baru update, heheh
Udah lama kita gak ketemu, ada yang kangen gak?

Langsung happy reading aja, takut kalian bosen.

•••

Seorang dokter keluar dari ruangan pribadi Fathma. Fathma terkejut saat melihat dokter yang keluar dari ruangan pribadi miliknya.

Takut terjadi sesuatu, Fathma akhirnya masuk dan menemui Sahira yang sedang berusaha untuk duduk di soffa dan Vano yang sedang membatu Sahira untuk duduk.

Sahira menghampiri sang adik dan duduk di samping Sahira. Manaruh laptopnya di atas meja. Menatap Sahira lekat.

"Sira kamu kenapa?" tanya Fathma.

"Enggak papa kok" jawab Sahira lemas.

Fathma beralih menatap Vano. "Sira kenapa Van?" tanyanya.

"Cuman kecapean aja, tadi dia sempet pingsan jadi gue panggil dokter" jawab Vano.

"Udah kabarin Farel?"

"Udah, bentar lagi juga sampe"

Sahira menyenderkan kepalanya di sandaran sofa. Ia memejamkan matanya meredakan sakit yang masih terasa di kepalanya. Badannya terasa sangat lemas sekali, seperti tak ada tenaga di dalam tubuh Sahira.

"Sira jangan pingsan lagi, gue repot tau" keluh Vano.

"Berisik" ketus Sahira, sekarang moodnya sedang tidak baik. Vano pun memilih diam.

"Sira udah makan? Makan dulu ya" ajak Fathma, namun Sahira menggeleng pelan.

"Gak kak, Sira gak napsu makan. Lagian kan tadi udah makan donatnya bang Vano"

TokTokTok

Suara ketukkan pintu yang terdengar berhasil membuat Fathma mengalihkan pandangannya. Ia akhirnya membuka kan pintu ruangannya.

Farel akhirnya datang juga. Panik saat ia di telfon oleh Vano. Mengabari bahwa Sahira pingsan di kantor Fathma. Ia sangat khawatir dengan keadaan Sahira sekarang.

Vano menggeser badannya agar Farel bisa duduk dekat dengan Sahira.

"Sira kamu kenapa?" tanya Farel, khawatir dengan wajah Sahira yang pucat pasi.

"Gak papa Mas, cuman kecapean aja" jawab Sahira.

"Mau pulang?" tanya Farel lagi.

"Iyah, pulang aja sana istriahat di rumah" usul Fathma.

"Kak Fathma ngusir Sira?" tanya Sahira.

"Gak gitu, lo kan abis terbangun dari pingsan lo mending rebahan di rumah deh" perjelas Fathma.

"Yaudah, yuk pulang aja" ajak lagi Farel.

Dan akhirnya Sahira menganggukkan kepalanya. Farel membantu Sahira untuk berdiri, dan berjalan.

Selepas kepergian Sahira dan Farel, Fathma menatap Vano lekat. Yang di tatap malah menaikkan satu alisnya.

"Kenapa lo Fat?" tanya Vano, ikut menatap Fathma.

"Lo gak mau pulang juga?"

"Enggak lah, ngapain gue pulang baru juga sampe di Jakarta udah di suru balik aja" oceh Vano.

"maksud gue... Ahh susah lah ngomong sama orang yang otaknya kosong" kesal Fathma.

"Dih, otak gue mah berisi" balas Vano.

"Udah deh, balik sono ke apartemant lo"

"Dih mamah muda ngusir" ceketuk Vano.

"Mau mati sekarang, atau jumat depan?" tawar Fathma.

𝙸𝚜𝚝𝚛𝚒𝚔𝚞 𝚒𝚗𝚍𝚒𝚐𝚘 (𝙴𝙽𝙳)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang