5

75.4K 7.4K 437
                                    

Minggu. Hari yang sangat di tunggu tunggu oleh semua orang. Hari untuk merileks-kan pikiran untuk refleksing dan waktu untuk berleha leha. Sama halnya seperti Sahira, yang sudah bangun dari jam 5 pagi.

Sahira bangun dari tidur nyenyaknya saat mendengar suara adzan. Sahira segera melaksanakan kewajibannya. Setelah selesai melaksanakan solat subuhnya, Sahira segera mandi dan bersiap untuk joging pagi bersama ke-tiga para sahabatnya.

Sahira memakai kaos biasa dan celana treaning hitam. Tak lupa dengan sepatu hitam olahraganya. Saat Sahira sedang  menyisirkan rambut panjangnya, terlihatlah Sasa yang berdiri di samping Sahira.

"Sir gimana?" tanya Sasa.

"Gimana apanya?" tanya Sahira, tak mengerti.

"Tawaran gue yang kemarin"

"Yang mana sih?"

"Yang lo mau temenan sama gue?" tanya Sasa.

"Ogah banget gue temenan sama setan" tolak Sahira mentah-mentah. "Apalagi setannya kayak lo" sambung-nya.

"Ck, sombong banget lo" cibir Sasa.

"Sa kok lo gak keliatan sih di cermin" tanya Sahira.

"Yaiyalah gue kan setan!" jawab Sasa.

"Haha, Setan"

Setelah mengatakan itu Sahira segera pergi meninggalkan Sasa yang masih berdiri di depan cermin. Walau ia tahu dirinya tak terlihat di dalam cermin.

•••

Sahira telah sampai di taman kompleks. Ia dan ketiga para sahabatnya sudah membuat janji akan menjalani joging pagi bersama. Saat Sahira sedang mencari keberadaan teman temannya, mata sahira tak sengaja bertemu dengan setan rumahnya alias Sasa. Sasa yang sedang asik berjalan bersama seorang laki laki, yang entahlah Sahira tak tahu.

Sahira memutuskan untuk menemui Sasa dan menanyakan perihal lelaki yang berjalan berdampingan bersama Sasa.

"Micin!" panggil Sahira, Sasa menengok ke belakang.

"Eh emba!" ucapnya, cengengesan.

"Siapa Sa?" tanya Sahira kepada Sasa. Setan yang di sebelah Sasa sudah dapat di pastinya ia sedang kebingungan. Manusia seperti Sahira, mengobrol dengan setan seperti Sasa? Oh jangan di ragukan lagi!

"Eh manusia, kok lo bisa liat kita?" tanya Setan sebelahnya.

"Oh kenalin ini Aripin, pacar baru gue" sombong Sasa.

"Setan bisa punya pacar toh" beo Sahira.

"Gue heran deh manusia kayak lo, kok mau gitu temenan sama Sasa" celetuk Ilma--Tetman Sasa yang berada tepat di belakang Sahira.

"Astaghfirullah setan!" kaget Sahira.

"Anying panas!!"

"Setan lo mba, kan pacar gue ke panasan" kata Sasa, dan membawa Aripin pergi dari hadapannya.

"Setan teriak setan" gumam Ilma, dan menghilang dari pandangan Sahira.

"Semua setan kayak gitu yah?" tanya Sahira pada diri sendiri.

Sahira melanjutkan perjalanannya untuk mencari para sahabatnya itu.

"Sira!" panggil seseorang tak jauh dari Sahira berdiri, sambil mengangkat tangan kanannya.

Sahira segara menhampiri-nya, dan bergabung bersama mereka. Yang memanggil Sahira tak hanya sendiri melainkan sudah bertiga.

Siapa lagi jika bukan Fellycia, Farah, dan Safira. Mereka bertiga sudah sampai 10 menit lebih dulu dari Sahira.

𝙸𝚜𝚝𝚛𝚒𝚔𝚞 𝚒𝚗𝚍𝚒𝚐𝚘 (𝙴𝙽𝙳)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang