34

24.9K 2.5K 55
                                    

Haiii hehheehe

Aku takut kalian bosen sama ceritanya apalagi kalo nunggu aku update. Sekarang updatenya lama ya? Hehehe maafin yakk.

Maaf kalo ada typo🙂

Happy reading!!

•••

Sahira duduk di samping kursi pengemudi. Sambil memperhatikan Farel yang fokus menyetir. Ia masih heran dengan Farel yang menyebutnya kekasihnya. Padahal mereka menikah pun karena perjodohan konyol itu.

Merasa dirinya di perhatikan, Farel membuka suara. "Kenapa ngeliat aku terus?" Tanya Farel.

"Mas enak banget langsung bilang kekasih saya, lah aku malah deg degan" curhat Sahira.

"Lagian Kayla aneh aneh aja, ngapain ngurusin hubungan kita" ucap Farel, sedikit kesal dengan perlakuan Kayla.

"Ya mana saya tau, mungkin saja iri. Tapi iya juga ya dia ngapain ngurusin kita. Tapi btw kita mau kemana?" Tanya Sahira.

"Kantor"

"Ngapain? Mending pulang aja" usul Sahira.

"Oke"

Setelah mengatakan oke. Farel mengubah arah tujuannya. Ia melajukan mobilnya di jalan raya menuju arah rumahnya. Untuk merilekskan pikirannya, Sahira ingin tidur siang saja tapi ini masih pagi.

"Di rumah kita ngapain?" Tanya Farel, teringat bahwa di rumah pun gak ngapa ngapain.

"Main bekel mungkin" jawab Sahira, ngawur.

Farel hanya diam tak membalas lagi jawaban Sahira. Dan sampai akhirnya ia sampai di rumahnya sendiri.

"Assalamualaikum" salam Sahira masuk dah di susul oleh Farel.

"Waalaikumsalam" jawab Farel.

"Kita ngapain nih?" Tanya Sahira, duduk di sofa.

"Katanya mau main bekel"

"Tapi kan kita gak punya bekel" jawab Sahira dengan bibir dimajukan.

"Jangan dimajuin, nanti aku khilaf" ujar Farel.

"Jadi kita mau ngapain?" Tanya Sahira.

"Ya mana aku tau, aku mau lanjut ngerjain kerjaan kantor aja"

"Yaudah aku tidur aja"

Setelah mengatakan itu Sahira akhirnya berlari menuju kamarnya. Ia memilih untuk melanjutkan Drakor yang sempat tertunda.

Astaghfirullah, niatnya kan mau tidur.
•••

Kini Sahira dan Farel duduk di bangku taman dekat rumahnya. Setelah keluar mencari makan malam. Sahira memutuskan untuk duduk sebentar sambil melihat para pemuda pemudi yang sedang berpacaran malam malam.

Tak lupa dengan Sahira yang banyak melihat setan setan yang sibuk menggoda orang pacaran tersebut. Sahira hanya bergidik ngeri, untung saja dia sudah halal bersama Farel.

"Sira pulang yu" ajak Farel.

"Nanti lah, lagian di rumah juga sepi aku bosen" jawab Sahira.

"Mending ke supermarket aja mas" ajak Sahira.

"Ngapain?"

"Belanja, kan makanan di rumah udah mau habis" jelas.

"Yaudah yuk, di mana supermarket nya?"

"Itu di sebrang"

"Hai Sira!!!" Sapa Susan. Sempat sempatnya Sahira bertemu dengan Susan.

𝙸𝚜𝚝𝚛𝚒𝚔𝚞 𝚒𝚗𝚍𝚒𝚐𝚘 (𝙴𝙽𝙳)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang