41

27K 2.5K 102
                                    

Hai semua apa kabar? Lama tak berjumpa!

Tenang aja kok, cerita tentang masalah Laras gak akan di gantung. Nanti bakal terungkap semua sama Sasa. Jadi tunggu aja.

Maaf ya update nya malam malam terus🤏

Selamat membaca🖤

•••

"Gue bisa bantu lo buat dapetin Farel" lanjut Kayla.

"Hah?!" Beo Laras, padahal dirinya baru kenal dengan perempuan ini.

"Maksudnya?"

"Jadi Lo suka kan sama Farel? Nanti gue bantu" jelas Kayla.

"Bantu apa? Kita aja baru kenal, dan dengan alasan apa Lo mau bantu gue?"

"Dengan alasan gue gak suka sama Sahira, jadi gue bakal menghancurkan dia!" Laras tersenyum smirk.

"Kenapa lo gak suka sama dia? Gue kira gue doang yang gak suka sama dia" ujar Laras.

"Kok mereka pada gak suka ya sama gue" lirih Sahira, saat mendengar pengakuan Kayla dan Laras.

"Karena lo jelek Hahahah!" Ledek Sasa di akhiri dengan tawanya.

Sahira tak menjawabnya lagi, ia merunduk dan berjalan menjauh dari sana. Meninggalkan Sasa yang masih menertawakannya. Jahat sekali.

Sasa yang merasa tinggal pun segera menyusul.

"Hei mbak! Kok pergi sih?!" Panggil Sasa.

"Gapapa, gak ada gunanya juga gue disana Sa" ujar Sahira dengan nada lirih. Auranya bakal nangis ni anak, lalu duduk di bawah pohon rindang diikuti oleh Sasa.

"Lo gak mau tau alasan Kayla benci lo kenapa?"

"Gak lah"

"Serius?" Tanya lagi Sasa.

"Emm, Sa mereka mau ngelakuin kejahatan apa ya?" Tanya Sahira yang mulai penasaran pada rencana jahat mereka.

"Nahkan Lo, penasaran"

"Ayo Sa! Balik lagi kesana, gue mau tau rencana mereka! Siapa tau aja gue bisa menghindar dari rencana mereka" ujar Sahira antusias, lalu berdiri dengan semangat 45.

"Mata mu menghindar! Lo udah terkena rencana jahat mereka dodol!" Geram Sasa, menarik lengan Sahira agar kembali duduk.

"Ha? Gimana gimana? Kan mereka baru mau buat rencananya" tanya Sahira bingung.

"Oke, jadi gini ya mbak! Jadi saat ini Lo berada di hari Selasa 16 Febuar---"

"Tunggu! Berarti kita berada di masa lalu dong?" Tanya Sahira, dan dengan senang hati di jawab anggukan oleh Sasa.

"Jadi kita ke masa lalu naik apa? Alatnya Doraemon?" Tanya lagi Sahira.

"Udah ya, dengerin gue. Lo gak usah banyak tanya make alat apa! Yang jelas kita ada di masa lalu dan tepatnya saat Lo lagi tidur siang"

"Tidur siang? Gue lagi disini Sa!" Protes Sahira.

"SAHIRA AULIANI!" Geram Sasa. "Gue udah cape dengan pertanyaan Lo, sekarang diam oke!" Sambung Sasa mendadak menjadi lembut.

"Lo kenapa? Kok jadi lembut seperti kain sutra?"

Sasa mengendus kesal, sangat kesal dengan Sahira yang saat ini. Sasa memijat pelipisnya yang mulai penat.

"Oke, jadi gue ini Kakak Lo dan berarti gue lebih tua dari lo. Jadi Lo bisa gak, jangan membantah dan menanyakan hal hal yang gak penting"

Sahira memikir sejenak, entah apa yang di pikirannya. "Kalo lo kakak gue, kenapa lo manggil gue dengan sebutan mbak?" Tanya Sahira.

𝙸𝚜𝚝𝚛𝚒𝚔𝚞 𝚒𝚗𝚍𝚒𝚐𝚘 (𝙴𝙽𝙳)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang