2

89.7K 9.2K 1.3K
                                    

Sesuai dengan part sebelumnya Sahira dan Farel pulang bersamaan. Eits namun sekarang ia masih di dalam mobil menuju rumah Sahira.

Sahira hanya diam sambil mendumal didalam  hatinya. Farel yang hanya fokus dalam kegiatannya. Tak membuka suara sama sekali.

Ini manusia atau patung sih, gini amat dah

Ngomong kek pak ngomong aelah

Semoga suami gue gak kaya gini, amin ya allah.

"Sutss gak boleh gitu sama calon suami"

Ha? Lagi dan lagi. Ada suara namun tak ada orangnya. Sahira hanya ingin memastikannya lagi, ia menoleh ke belakang dan melihat sosok wanita dengan daster putihnya. Rambut hitam yang di gerai.

"Oh jadi lo yang dari tadi bisik bisik ke gue, siapa sih lo?" tanya Sahira. Ia mungkin lupa jika disini masih ada Farel.

Wanita itu hanya mengangguk, dan menyenderkan kepalanya di sandaran kursi penumpang.

Farel yang melihat Sahira berbicara pun menoleh kebelakang, tak ada siapa siapa disana. Dan akhirnya Farel memutuskan untuk menanyakannya.

"Kamu ngomong sama siapa?" tanya Farel.

Sahira menoleh ke arah Farel, "itu pak, eh--" saat Sahira menoleh lagi ke belakang, Sahira tak melihat keberadaan wanita dengan daster putih.

"Emm, lagi latihan akting pak" jawab Sahira ngaur.

Farel hanya mengangguk saja, "rumah kamu dimana?" tanya Farel.

"Hmm, pak makan dulu mau gak? Saya lapar" tawar Sahira.

"Mau makan dimana?" tanya lagi Farel.

"Mie ayam vampir kuning, di dekat tikungan depan pak" kata Sahira.

Jangan tanyakan mengapa namanya 'Mie ayam vampir kuning' karena yang jual menjual mie ayam. Dan nama 'Vanpir kuning' terinspriasi oleh Anak nya sendiri  yang menyukai setan Vampir dan warna kuning.

Biasanya cewe kalo di tanya selalu jawab terserah-- Batin Farel.

Farel hanya mengangguk dan berhenti tepat di dekat tikungan. Farel dan Sahira turun dari mobilnya. Dan duduk di meja yang sudah di sediakan.

"bang dua yah, sama es teh nya dua" pesan Sahira.

"Kamu makan dua mangkuk?" tanya Farel.

"Tidak! Kan buat bapak satunya"

"Saya tidak lapar"

"Gak papa pak, cobain deh enak loh"

Taklama datang lah pesanan Sahira. Dan Sahira memakannya dengan tenang. Farel pun memutuskan untuk memakannya. Dan wah enak sekali, pikirnya.

"Kamu udah biasa makan disini?" tanya Farel.

Sahira hanya mengangguk, "iya, kenapa enak kan?"

"Lumayan" katanya, tanpa sadar senyumnya terukir manis di bibir Farel.

"Nah gitu dong, senyum" kata Sahira, mambuat wajah Farel menjadi datar kembali 

"Senyum pak senyum"

"Oh disini toh, kirain lo di culik" kata seseorang, dan ia adalah Fathma. Kakak kandung Sahira.

Sahira mengendus kesal, mengapa ia harus bertemu sang kakak disini.

"Ck, kenapa sih kak? Rese aja" kesal Sahira.

"Pantes gue chat gak di bales, lagi ngedate ternyata" ucap Fathma.

𝙸𝚜𝚝𝚛𝚒𝚔𝚞 𝚒𝚗𝚍𝚒𝚐𝚘 (𝙴𝙽𝙳)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang