36

24.5K 2.4K 196
                                    

⚠️ Warning pemirsa!⚠️
|Siapin hati ya!|
|Jangan marah marah dulu|

Udah sih itu aja.

Oh iya satu lagi, tadi aku gak sengaja kepencet publish waktu aku lagi ngetik part 37:)
Lupain aja ya, mending ramaikan lapak ini aja.

Happy reading!!

•••

Sudah berhari hari kejadian setelah Sahira bertemu Laras di restoran mall. Ia masih memikirkan apakan Laras akan berbuat macam macam atau Laras akan melakukan sesuatu hal yang lebih nekat.

Hari Sabtu, hari yang free bagi Sahira. Tak ada jadwal kampus hari ini. Ia bisa merilekskan fikirannya. Sahira berusaha untuk berfikir positif, tentang Farel dan juga Laras.

"Kak Sira kenapa sih? Mundar mandir mulu" tanya Aurel.

"Gak papa" jawab Sahira.

"Duduk Kak, pusing aku liat nya" ujar Aurel. Dan akhirnya Sahira duduk di sofa dekat Aurel.

"Kak Sahira gak ngampus?"

"Gak, lagi gak ada jadwal" jawab Sahira.

"Oh gitu, hari ini aku kamu ke rumah bunda. Kakak mau ikut ga?"

Sahira menggeleng, "nanti aja deh, aku sama mas Farel aja nanti" jawab Sahira.

"Yaudah, aku kerumah bunda duluan ya kak. Assalamualaikum" pamit Aurel.

"Iya, waalaikumsalam hati hati"

•••

Tok.. tok.. tok..

Suara ketukkan pintu membuat Farel mengalihkan pandangan nya. Ia menatap pintu sejenak lalu kembali terfokus pada laptop-nya.

"Masuk" ujar Farel.

Terlihat seorang Arkan yang berjalan dengan wibawanya menuju meja kerja Farel. Farel menatap heran temannya itu. Tidak biasanya Arkan mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Selama siang pak bos" sapa Arkan.

"Siang, ada apa ya?" Tanya Farel.

"Gak ada apa apa sih, cuman mau nyapa aja" Jawab Arkan, sembari mengeluarkan cengir kudanya.

"Udah siang, Lo gak mau makan siang dulu?" Tanya Arkan, duduk di hadapan Farel.

"Nanti aja"

"Nanti nanti aja lo, nanti sakit siapa yang repot" omel Arkan.

"Istri gue lah, masa lo"

"Gue juga kali yang repot, harus nge-handel semua pekerjaan lo. Belum lagi kalo ada meeting" oceh Arkan.

"Kan Lo di bantu Adelia juga kan"

"Nih orang kalo di kasih tau ngeyel ya, nyaut aja bisa nya!"

"Yaudah sana keluar, kerjaan gue masih banyak" usir Farel.

"Kan! Gue ajak baik baik malah di usir"

Mau tak mau Arkan harus pergi meninggalkan ruangan Farel. Niatnya tadi sih hanya masuk dan mengajak nya makan siang bersama, namun malah di usir.

Setelah kepergian Arkan beberapa menit yang lalu. Sosok wanita yang sangat ia hindari akhir akhir ini muncul. Laras datang, masuk kedalam ruangan Farel tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Sangat sangat tidak punya sopan santun bukan?

"Gak punya sopan santun?" Tanya Farel dengan nada dingin, matanya masih terfokus pada laptop-nya.

"Punya kok, emang kenapa?"

𝙸𝚜𝚝𝚛𝚒𝚔𝚞 𝚒𝚗𝚍𝚒𝚐𝚘 (𝙴𝙽𝙳)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang