23

29.9K 3K 156
                                    

Hai aku kembali hyungg.

Mau nanya dong, pendapat kalian tentang cerita ini apa sih?

Jangan lupa komen ya, asik tau baca komen² kalian heheh.

Tembus 50 komen, aku langsung next deh! Janji!

Siap? Happy reading!!



"Mbak! Mbak ngapain disini?" Tanya Adelia.

"E-enggak Mbak" jawab wanita yang sedang menguping itu dan pergi meninggalkan tempat.

Wanita itu pergi meninggalkan tempat menuju luar area. Mencari taksi dan menaikinya pergi ke tujuannya.

Laras! Iyah dia yang menguping. Laras bahagia mendengar kabar Farel dan Sahira ribut. Sudah di pastikan bahwa ini adalah kelakuan adiknya. Memang mereka bersekongkol untuk memisahkan Sahira dan Farel.

Senyum yang terbit di bibir Laras tak kunjung larut. Farel menuduh Sahira berselingkuh, dan Sahira marah pada Farel karena menuduhnya. Itu saja sudah membuat Laras merasa senang.

"Uhh! Akhirnya mereka ribut" ujar Laras. "Bagus juga kerja kerasnya Sam" sambungnya.

Laras turun dari taksi yang ia tumpangi. Ia masuk ke rumah dengan perasaan senang. Melangkahkan kakinya menuju ruang tamu yang terdapat Samudra yang sedang memainkan hanpone-nya.

"Sam!" Laras menepuk pundak Samudra dan duduk di sampingnya.

Samudra mengendus kesal, "apansi lo" kesal Samudra.

"Gue ada kabar gembira!"

"Kabar gembira apa? Lo udah move on dari mantan lo itu?" Tebak Samudra di balas pukulan oleh sang kakak.

"Bukan itu"

"Terus?" Manik mata Samudra masih menatap ponselnya.

"Farel sama Sahira ribut! Tadi gue denger sendiri" ucap Laras spontan.

Samudra yang mendengar perkataan sang kakak langsung mendongak. Mematikan ponselnya dan menatap Laras. "Kok bisa?"

"Ya kan itu hasil kerja keras lo"

"Kerja keras? Kerja keras apa?"

"Iyah, lo kan yang nelp Sahira terus lo manggil sayang ke dia" perjelas Laras.

Samudra mengerutkan keningnya. Apa katanya, kerja kerasnya? Kerja keras apa? Sungguh Samudra tak mengerti. Ia belum menjalankan misi apa apa.

"Ha? Gue?" Tanya samudra menunjuk dirinya sendiri.

"Iyalah masa gue sih ada ada aja deh lo" Laras menepuk pundak Samudra sembari tertawa pelan.

"Kak! Gue belom ngelakuin apa apa, dan lagi pula no gue di blok sama Sahira"

Mendengar perkataan itu Laras bingung sendiri. Kalo bukan adiknya yang melakukan terus siapa lagi?

Air muka Laras berubah, "Lo gak bercanda?"

"Enggak, Lo tau berita ini dari siapa?"

"Farel sendiri yang cerita ke Arkan"

"Terus lo nguping?"

Laras mengangguk.

"Si tolol" umpat Samudra.

"Jadi kalo bukan lo yang nelpon terus siapa?" Laras mengetuk jari telunjuknya ke dagunya, seperti sedang berfikir.

Samudra mengangkat kedua bahunya, acuh. "Mana gue tau, intinya gue belum melakukan apa apa"

•••

𝙸𝚜𝚝𝚛𝚒𝚔𝚞 𝚒𝚗𝚍𝚒𝚐𝚘 (𝙴𝙽𝙳)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang