26

27.2K 2.7K 42
                                    

Setelah melaksanakan solat isya nya. Sahira memilih untuk melanjutkan mengerjakan tugasnya dan Farel melanjutkan pekerjaan kantor yang sempat tertunda.

Sahira masih berkutik dengan bukunya sampai saat ini pukul 10 malam. Farel menutup laptopnya dan menatap sang istri yang masih sibuk dengan tugas tugasnya.

Farel berinisiatif untuk mengajak Sahira tidur karena sudah malam. Farel merangkul pundak Sahira, dan menutup buku Sahira membuat sang empun menoleh.

"Tidur yuk, udah malem nih" ujar Farel, membantu merapihkan barang barang miliknya Sahira.

"Sebentar ini kan belum selesai, lagian Mas ngasih tugasnya banyak banget" dumel Sahira, membuka kembali bukunya namun kembali di tutup oleh Farel.

"Udah besok lagi kan bisa"

Sahira berdecak, "iya iya" ujarnya kemudian menutup buku tulisnya.

Farel merebahkan tubuhnya di atas kasur empuknya, bersama Sahira yang ikut berbaring di samping Farel. Sambil menatap satu sama lainnya.

"Sira kamu belajar bela diri dari mana?" Tanya Farel mengingat kejadian saat Sahira mengalahkan dua preman.

"Dari SMP udah belajar sih, terus lanjut lagi ke SMA ikut ekskul bela diri dan jadinya udah pro" bangga Sahira.

Farel mengangguk singkat. "Yaudah tidur udah malem"

"Begadang aja gapapa, besok kan libur" ucap Sahira enteng.

"Katanya besok mau jemput Vanilla ke bandara"

"Oh iya lupa, yaudah tidur aja"

Farel tersenyum tipis, dan memeluk hangat Sahira sampai mereka terbang ke alam mimpi.

•••

Sinar mata hari yang lumayan cerah membuat Sahira terbangun dari tidurnya. Setelah solat subuh tadi Farel dan Sahira tidur kembali.

Sahira menerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya dengan retina matanya. Sahira menoleh Farel yang sepertinya masih tertidur dengan pulas.

Sahira mengusap pelan wajah tampan Farel dengan jari jemarinya. Sahira tersenyum sambil memandangi indahnya ciptaan tuhan.

"Pak Farel kalo tidur kayak gini ganteng juga ya" ucap Sahira pelan.

"Ya ampun, maaf gak sengaja muji"

"Hmm? Kenapa Sir?" Tanya Farel dengan suara khas orang bangun tidur.

"E-ehh enggak kok" jawabnya gugup.

"Jam berapa?"

"Jam 8, mandi sana" titah Sahira.

"Kamu udah mandi?"

Sahira menggeleng, "belum"

Farel tersenyum miring, mambuat Sahira bergedik ngeri melihatnya.

"Kenapa senyum kaya gitu?"

"Mandi bareng yuk" ajak Farel.

Sahira yang mendengar perkataan itu soktak memukul lengan sang suami. "Ih jangan ngadi ngadi deh, sana cepet mandi"

"Yaudah yuk" Farel manarik tangan Sahira, mambawanya masuk kamar mandi.

"Ih enggak Sira masih polos!!!" Seru Sahira.

"Nolak suami dosa loh" ucap Farel, menaikkan satu alisnya.

"Suami gue kaya psikopat lama lama" ucap Sahira dalam hati.

"Enggak enggak, gak gini caranya!!!" Sahira menggeleng keras.

"Oke gini, Sahira sayang yuk mandi bareng, gitu kan mau mu?"

𝙸𝚜𝚝𝚛𝚒𝚔𝚞 𝚒𝚗𝚍𝚒𝚐𝚘 (𝙴𝙽𝙳)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang