27

24.9K 2.6K 117
                                    

Hai, aku kembali

Jangan lupa vote ya, komen juga!

Maaf kalo ada typo ya

Happy reading-!!

•••

Ting!

Suara notifikasi dari ponsel Farel membuat Farel mengalihkan pandangannya. Tangannya bergerak untuk mengambil ponsel tersebut.

Ada satu pesan dari nomer yang tak dikenal. Farel membukanya dan terlihat pesan yang berisi foto.

+621275836xxxxx

[Send a picture]

Maaf siapa?

Rahang Farel memenas melihat foto tersebut. Sang pengirim mengirimkan sebuah foto. Foto Sahira dan mantan Sahira. Susah di jelasin, kalo gak tau baca ulang part 24.

Farel menaruh ponselnya kedalam saku celana. Berjalan ke arah taman belakang yang terdapat Sahira sedang duduk di pinggiran kolam renang.

Sahira duduk santai di pinggiran kolam renang sambil menikmati beberapa cemilan yang ia buat bersama Vani.

"Sira!" Panggil Farel, menarik tangan Sahira agar ikut berdiri di sampingnya.

"Aww sakit ih! Kenapa?!" Balas Sahira.

"Maksud kamu apa?" Tanya Farel, menunjukkan foto yang tadi dikirim oleh entah siapa.

Sahira ternganga melihat sebuah foto terdapat dirinya dan Samudra. Sahira hendak mengambil ponselnya Farel namun di cegah oleh Farel.

"Itu.. aku bisa jelasin kok" kata Sahira gugup, pasti Farel akan salah faham lagi dengannya.

"Jelasin apa? Foto ini udah jelas kok!" Balas Farel.

"Itu---"

"Itu apa? Kalo kamu masih sayang sama mantan kamu bilang aja Sira! Gak usah main di belakang kaya gini!" Bentak Farel memotong ucapan Sahira.

Sahira yang mendengar bentakan tersebut kaget. Mengepalkan tangannya dalam dalam sampai kuku-kukunya memutih. Nafasnya mulai naik turun, dadanya serasa sesak sekali.

"Aku gak pernah main di belakang Mas!!!" Balas Sahira.

"Terserah kamu mau bilang apa" ujar Farel dan pergi meninggalkan Sahira.

"Tap--- argh!!"

Sahira memegang kepalanya yang terasa berat. Nafasnya mulai tak stabil dan cairan kental mulai keluar. Sahira terduduk lemas di teras belakang rumahnya, ia masih berusaha menstabilkan nafasnya namun ia malah terjatuh pingsan tak sadarkan diri.

Bi Ira yang melihat perdebatan nya pun hanya diam saja. Ia menghampiri Sahira yang sudah terbaring lemas di teras dengan darah yang keluar dari hidung Sahira.

•••

Sahira membuka matanya perlahan. Kepalanya masih agak sedikit pusing, ia berusaha terlihat baik baik saja. Matanya menelusuri ruangan serba putih dengan bau obat obatan yang menusuk Indra penciuman nya.

Tak lama bi Ira masuk kedalam ruangan itu, menghampiri Sahira dan membantu Sahira untuk duduk.

"Bu Ira kok disini?" Tanya Sahira.

𝙸𝚜𝚝𝚛𝚒𝚔𝚞 𝚒𝚗𝚍𝚒𝚐𝚘 (𝙴𝙽𝙳)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang