33

25K 2.6K 140
                                    

Hahahahahhh sudah cukup untuk seminggu tidak bertemu wkwkw.

Part kmrn banyak typo benerin sendiri aja, males benerin nya. Lagi banyak pikiran soalnya jadi ga fokus. Keyboard juga rusak awokawok😭🙏 canda.

•••

Waktu memang berjalan dengan cepat. Sudah satu bulan setelah Sahira mengetahui bahwa dirinya mempunyai kembaran.

Kini Sahira masih mencari cari keberadaan Sasa. Dan semenjak saat itu Sasa benar benar menghilang. Bahkan teman sepersetanan-nya saja tak ada yang mengetahui dimana Sasa berada.

Sahira juga sudah sering main ke rumah lamanya hanya demi memeriksa kamarnya yang dulu di tempati oleh Sasa. Namun hasilnya tetap nihil. Sasa benar benar menghilang.

Sahira duduk di pinggiran kolam renang rumahnya, dengan di temani oleh kukis kering dah teh hangat. Dirinya menikmati hangatnya sinar matahari.

"Siraaa" panggil Farel.

Sahira menoleh kearah Farel, "iya? Kenapa mas?" Tanya Sahira.

"Bi Ira kemana kok gak keliatan?"

"Tadi pagi bi Ira pamit pulang kampung, katanya anaknya sakit" ujar Sahira.

Farel berjalan mendekati Sahira dan duduk disamping Sahira. "Keluar yuk, cari sarapan" ajak Farel.

"Gak ah, mending aku masakin aja" usul Sahira.

Farel mengangguk antusias. "Emangnya kamu bisa masak?" Tanya Farel, sepertinya ia meragukan kemampuan Sahira.

"Kalo masakannya gak terlalu banyak bumbu sih aku bisa" jawab Sahira.

"Yaudah, kamu mau masak apa? Aku bantu ya" tawar Farel.

"Ih gak usah, kamu duduk santai aja. Aku mau buatin yang spesial buat kamu" ujar Sahira. Lalu pergi ke arah dapur.

Dengan lebih dulu Sahira mencuci tangannya. Ia mulai berperang dengan peralatan dapur. Ia berniat untuk membuat nasi goreng udang. Makanan favorit Farel nih.

Sahira mulai memotong-motong bawang dan tak lupa dengan sedikit sayuran. Mengorak arik telur di atas wajan.

Lima belas menit Sahira berperang dengan alat dapurnya. Nasi goreng spesial telah jadi. Ia menyajikannya di atas satu piring yang sama. Sahira berniat untuk makan satu piring berdua.

"Tadaa, udah jadi!!!" Ucap Sahira antusias, menaruh piringnya diatas meja makan.

"Wawww, kelihatannya enak sih" puji Farel.

"Cobain dong"

Farel memasukkan satu sendok nasi goreng kedalam mulutnya. Mengunyahnya sebentar dan

"Emm, enak loh" puji Farel, ini benar benar enak. Gak kalah sama restoran mahal lainnya.

"Serius Mas? Sini aku coba"

Sahira mulai mengangguk, ia mulai mengakui bakatnya membuat nasi goreng spesial ini. Gak sia dia dirinya mencoba untuk memasak waktu gabut. Itu pas masih SMA, sekarang kalo gabut ya gangguin Farel.

"Waw impressive, kalo aku jualan nasi goreng laku keras kali ya" ujar Sahira mengkhayal.

"Ngaco, masa istri bos jualan nasi goreng" tuding Farel, menepuk dari Sahira.

"Ya emang kenapa? Kan pekerjaan yang halal" jawab Sahira, tak di ragukan.

"Terserah deh"

"Ih kaya cewe" cibir Sahira.

•••

Malam yang indah bukan? Dengan ribuan bintang yang bertaburan di langit malam dan bulan yang selalu menemani bintang di malam hari.

𝙸𝚜𝚝𝚛𝚒𝚔𝚞 𝚒𝚗𝚍𝚒𝚐𝚘 (𝙴𝙽𝙳)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang