38| So Complicated

766 51 3
                                    

- We Are The Same -

"Dimana anak-anak aku mas?!"

"Jawab aku! Dimana mereka mas?!"

Vania berhasil menemukan Bram-suaminya, namun saat ia menanyakan keberadaan anak-anaknya, Bram hanya diam tak menjawab.

Vania terus berteriak dan menangis karena Bram yang tak kunjung membuka suaranya.

"Sekali lagi aku tanya sama kamu, dimana anak-anak aku?! Dimana Vella sama Vanno?! Jawab mas!" ucap Vania penuh penekanan.

"Kamu nggak perlu tau Vania!"

"Mereka anak-anak aku, aku ibunya. Aku berhak tau dimana anak-anak aku! Kamu paham kan mas?!"

"Kamu mau aku jawab yang jujur?"

Vania mengangguk antusias, menunggu perkataan suaminya selanjutnya.

"Aku udah kasih ke orang Vania."

"Kasih ke orang? Siapa orang itu? Apa kamu yakin dia bisa ngejaga dan ngerawat anak-anak aku dengan baik?! Huh?!"

Bram mengusap wajahnya frustasi, "Vania maafin aku, aku nyesel. Yang kamu katakan benar, mereka nggak bisa ngerawat anak-anak kita dengan baik."

Vania menggelengkan kepalanya tak percaya, suaminya membawa anaknya kabur lalu memberikannya kepada orang lain yang bahkan Vania saja tidak tau siapa itu.

"Kamu bodoh mas! Kamu gila!"

"Siapa dia?! Kamu kasih ke siapa?! Jawab aku!"

"Maafin aku Van, aku mohon! aku minta maaf aku bener-bener nyesel. Aku akan ambil anak-anak kita terus kita buka lembaran baru lagi. Kamu tenang ya,"

Vania tersenyum sinis mendengarnya, "Tenang? Kamu pikir aku bisa tenang setelah kamu kabur bawa lari anak-anak aku terus kamu kasih ke orang yang salah kamu pikir aku bisa tenang?!"

"Emangnya kamu dapet balesan apa sih mas?!"

"Rumah mewah? Mobil?"

"Kamu diam berarti iya."

Bram benar-benar sangat menyesal sudah melakukan hal sebodoh itu, ia pikir mereka akan merawat Vella dan Vanno dengan baik, namun ternyata dugaannya salah.

"Kamu nitipin Vella sama Vanno ke siapa mas? Oh! Jangan-jangan kamu kasih ke mantan kamu, bener mas?"

Bram hanya diam saat ditanya seperti itu oleh Vania. Vania terlihat sangat marah mengetahui fakta itu. Kebungkaman Bram adalah kebenaran.

Dan lagi-lagi, Vania tidak menyangka atas perbuatan suaminya itu.

"Vania kamu bisa tenang dulu kan? Ada yang harus aku selesain, aku bakal bawa pulang anak kita."

"Kamu mau ngelakuin apalagi sih mas?! Aku cuma pengen ketemu anak-anak aku, apa itu susah?"

Bram mengusap wajahnya gusar, mencoba menenangkan Vania meski untuk sesaat, "Tunggu sebentar lagi ya? Aku pasti akan bawa Vella sama Vanno."

*****

"Kar? Kamu yakin mau balik?"

Karin menghembuskan nafasnya lantas mengangguk, "Papa bener, kita harus beresin semua kekacauan yang kita buat."

"Tapi itu semua bukan ulah kita Karin!"

"Aku tau, semua itu bentuk balas dendam Pak Regar. Aku juga nggak nyangka Pak Regar bisa ngelakuin hal selicik itu, bahkan dia nyuruh Revo buat sakitin aku." Karin lagi-lagi meneteskan air matanya bila terus mengingat Revo.

Karan Dan Karin [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang