37| Hancur untuk kesekian kalinya

720 52 1
                                    

Persiapan acara ulang tahun Caca sudah hampir selesai sepenuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Persiapan acara ulang tahun Caca sudah hampir selesai sepenuhnya. Meskipun masih dua hari lagi, namun Aldo dan Rena ingin memberikan yang terbaik untuk putri mereka.

Caca hanya bisa diam disaat semua orang sibuk mempersiapkan pesta ulang tahun untuknya. Yang ada dipikirannya, hanya Karin dan juga Karan. Caca sangat merindukan keduanya, Caca berharap diulang tahun yang ke 6 ini, kakak-kakaknya bisa ikut merayakannya seperti tahun-tahun sebelumnya.

"Caca sayang, suka enggak sama dekor nya?" tanya Rena seraya mengelus rambut putrinya.

Caca hanya mengulas senyum kecilnya, lantas mengangguk memberikan jawaban. "Suka kok, tapi nanti abang sama kakak pulang kan?"

Rena memutar bola matanya malas, "Kita liat aja nanti ya."

Disisi lain, Karin sibuk memilih hadiah untuk Caca bersama dengan Revo, kekasihnya.

"So, will you be my girlfriend?" Revo menatap takut kearah Karin, takut akan ditolak mentah-mentah oleh Karin. Namun, apapun keputusan Karin, Revo harus bisa menerimanya dengan baik.

"Rev-"

"Gue tau, mungkin ini terkesan mendadak buat lo. Tapi, lo bisa kan jawab pertanyaan gue sekarang?"

Karin menggigit bibir bawahnya ragu, ragu keputusannya malah akan memberatkannya. Karin menghembuskan nafasnya sebentar sebelum memberikan jawaban untuk Revo, "Jujur, gue juga nyaman kalo deket sama lo. Gue nggak pernah kayak gini sebelumnya, atau karna lo adalah cowok pertama yang deket sama gue. Lo kasih warna baru dalam hidup gue Rev, dan gue bahagia bisa ngerasain warna-warni itu."

"Lo hebat, lo bisa buat gue berbaur sama dunia luar. Lo orang pertama yang berhasil masuk kedalam hidup gue. Dulu yang gue kenal cuma sebatas prestasi dan keluarga. Gue juga enggak pernah ngizinin orang asing buat masuk kedalam hidup gue. Tapi lo, lo dengan lancangnya masuk tanpa permisi dan berhasil ngerobohin dinding pertahanan gue yang sangat dingin itu."

"Tapi gue nggak bisa. Gue selalu kebayang-bayang dengan semua rasa sakit itu. Gue takut lo sama kayak mereka yang cuma bisa ngasih gue luka. Maaf, Rev."

Revo menelan kekecewaan mendengar penuturan Karin, namun Revo tak menyerah sampai disitu.

"Gue janji, gue nggak bakal ngasih lo luka. Kasih gue kesempatan Karin, gue bakal bikin lo bahagia seperti apa yang lo pengen."

Pak Regar dan Karan menatap was-was kearah Karin, keduanya berharap semoga Revo dan Karin bisa menjadi satu.

Karin berperang dengan hati dan pikirannya, hatinya mengatakan apa salahnya menerima Revo sebagai kekasihnya. Revo pasti bisa membahagiakannya dan mengobati lukanya perlahan-lahan.

Namun, pikirannya memiliki pendapat yang lain. Logikanya mengatakan kalau ia tidak boleh menerima Revo sebagai kekasihnya, karna Revo adalah orang baru. Ia baru mengenalnya satu minggu yang lalu, tidak mungkin secepat itu Revo mencintainya.

Karan Dan Karin [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang