Keesokan harinya, seperti biasa Karan dan juga Karin bekerja di tempat mereka masing-masing. Revo pun selalu setia menjadi sopir mereka, Revo tidak mempermasalahkan hal itu. Ia malah senang, jadi ia memiliki banyak kesempatan untuk dekat dengan Karin.
"Rev!" panggil Karan yang duduk disamping kemudi, tepatnya disamping Revo.
Namun, Revo seakan tuli dan tidak mendengarkan panggilan Karan.
"Revo! Woy!"
Hingga teriakan Karan membuatnya sadar dari lamunannya, Revo tersentak kaget dan memutar bola matanya malas. "Napa sih lo?" tanya Revo kepada Karan.
"Gue yang harusnya nanya sama lo! Lo kenapa? Kurang sarapan?"
"Apasih lo, gajelas!"
Karan mendengus malas mendengarnya, "Lo aneh."
"Udah-udah! Kalian berdua sama-sama aneh kok." Karin terkikik geli dikursi belakang, Revo yang melihatnya pun tersenyum tipis. Namun, Karan melihatnya, Karan pun lantas menggodanya.
"Jadi ini yang buat lo aneh? Ngelamun sambil nyetir, awas aja ya! Kalo gue mati, lo harus mandiin!"
"Karan, nggak boleh gitu!" Karin melarang Karan untuk tidak berbicara sembarangan lagi.
"Kalian berdua kayak bukan kembaran, tapi lebih kayak orang pacaran."
Karan dan Karin saling pandang mendengar penuturan Revo, kemudian Karan tertawa terbahak-bahak. "Gila! Lo cemburu?" tanya Karan.
"Siapa yang cemburu? Aneh lo!"
"Ya lo bambang! Masih ngelak lagi, gengsi amat buat ngakuin." Karan melihat ada tanda-tanda, bahwa Revo menyukai Karin. Namun Revo seakan tidak menyadarinya.
"Rev?" panggil Karan lagi.
"Hm?"
"Nggak jadi lah, lo nya kayak gitu."
"Gajelas." sindir Revo.
Keheningan menyelimuti mereka sesaat, karna Karan tiba-tiba melontarkan pertanyaan aneh kepada Revo yang membuat Revo refleks menghentikan mobilnya.
"Lo suka sama kembaran gue?" lagi-lagi, Karan memberikan pertanyaan yang sama kepada Revo.
"Lo nanya itu mulu perasaan!"
"Ya tinggal jawab aja, apasih susahnya?!" Karan greget sendiri dengan Revo, kenapa Revo masih tidak mengakuinya juga?
"Ya susah! Lo nanya soal perasaan yang bahkan gue sendiri nggak bisa ngerti apa arti perasaan itu."
Mata Karan berbinar mendengar penuturan Revo, Karan pun terus berusaha untuk memancing Revo agar mau mengakui bahwa dirinya menyukai Karin.
"Hati lo jedag-jedug nggak kalo sama Karin? Lo nyaman nggak kalo deket Karin? Kalo iya, berarti lo emang suka sama Karin!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Karan Dan Karin [Completed]
Novela JuvenilJudul awal : We Are The Same (Ka_Zra) RANK IN; #1 - wwc2020 #2 - wwc2020 #3 - wwc2020 #4 - wwc2020 #4 - fiksiremaja Karan dan Karin, si kembar yang hidup bersama dengan luka. Sama-sama hancur, sama-sama tersayat oleh luka. Tidak ada yang beda, hanya...