4| Bukan Cinderella

1.1K 86 16
                                    

Keesokan paginya, Keluarga Adeno tengah bersiap untuk sarapan pagi bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan paginya, Keluarga Adeno tengah bersiap untuk sarapan pagi bersama.

"Kamu nggak boleh makan dulu!" Ucap Rena tiba-tiba kepada Karin yang tengah berjalan untuk duduk dimeja makan.

"Tapi Ma-"

"Nggak usah tapi-tapian. Itu cucian udah numpuk, nih lantai juga udah kotor, itu meja-meja sama sofa juga udah banyak debunya. Mending kamu beresin dulu itu semua, baru kamu makan."

Baru saja Karin hendak pergi untuk memenuhi perintah Ibunya, Omanya menghentikannya. "Jangan lupa, potong rumput! Itu dihalaman depan rumputnya udah panjang."

"Baik, Oma."

Karin memulai pekerjaan dengan mencuci pakaian. Ditengah kegiatan yang baru saja akan dimulainya, sebuah suara mengintrupsi kegiatannya.

"Biar saya aja Non, Non Karin sarapan aja diluar."

Itu suara asisten rumah tangga dari keluarga Adeno. Panggil saja Bi Minah.

"Nggak usah Bi, aku juga bisa sendiri kok. Lagian kalo aku ngelimpahin ke bibi, ujung-ujungnya aku juga yang bakal kena marah."

Bi Minah menatap prihatin kearah Karin. Anak yang kuat, ujarnya dalam hati. Bi Minah sebenarnya tak tega melihat Karin diperlakukan seperti itu. Rasanya tidak adil. Disaat semua orang makan bersama, dirinya malah menjadi pembantu dadakan.

"Sabar ya non, suatu hari non pasti bakal ketemu sama kebahagiaan yang non inginkan selama ini." Support Bi Minah kepada Karin yang dibalas dengan sebuah senyuman tulus disertai anggukan kepala.

"Makasih Bi."

Kemudian Bi Minah pergi meninggalkannya sendiri.

"Ternyata masih ada orang yang peduli padaku. Makasih Bi Minah." Hati Karin sedikit menghangat karena hal itu.

Namun tak lama kemudian, Bi Minah kembali lagi. "Non, ini makan dulu ya!"

Bi Minah memberikan sepiring nasi yang sudah ada lauknya kepada Karin. Namun Karin masih tak bergeming dari tempatnya.

"Loh Bi, kok ini .."

"Udah pada selesai makan Non." Jawab Bi Minah mengerti arah pembicaraan Karin.

Tentu saja Karin terheran-heran dibuatnya. Karna setahunya, semua lauk yang telah selesai dimasak, semuanya tanpa terkecuali langsung disajikan diatas meja makan. Sehingga, tidak ada lauk yang tersisa di dapur.

"Tumben cepet."

Rasanya sangat aneh, baru saja Karin tinggal untuk mencuci pakaian kenapa sarapannya sudah selesai? Bukankah saat Karin pergi mereka baru saja akan memulai?

"Hehe iya Non, kalau gitu Bibi ke dapur dulu ya. Jangan lupa dimakan, nanti masuk angin!"

Tak mau ambil pusing, Karin pun memakan makanan pemberian Bibinya setelah Bibinya pergi kembali ke Dapur.

Karan Dan Karin [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang