29| Mengalir seperti Air

634 42 1
                                    

Five boysRendiRan!! Lo beneran nolak beasiswa itu?!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Five boys
Rendi
Ran!! Lo beneran nolak beasiswa itu?!

Marvel
Nolak beasiswa?

Dion
?

Rendi
Karan!! Woyy! Lo dimana?!

Grup chat WA antara dirinya dan keempat sahabatnya begitu ramai, membuatnya harus membuka handphonenya karena penasaran dengan bunyi yang dikeluarkan handphonenya.

Saat membaca isinya, Karan mengernyitkan dahinya bingung. Bagaimana mereka semua bisa tau?

Karan
Kate siape?

Rendi
Bonyok gue, kantor bokap lo rame tadi pagi, ada banyak wartawan katanya.

Karan tidak membalas lagi, Karan langsung keluar dari kamar lalu mencari Karin yang ternyata sedang mencuci piring di dapur seusai makan malam.

"Kar," panggil Karan kepada Karin.

"Kenapa?" balas Karin namun masih setia dengan kegiatannya.

Karan tidak menyahut lagi setelahnya, membuat Karin menoleh kebelakangnya. Ia mendapati Karan yang masih berdiri dibelakangnya dengan matanya yang menatap dirinya lemah.

"Kenapa?"

"Papa..." gumam Karan pelan.

"Papa kenapa?"

Ddrrttt

Handphone Karin bergetar disaku celananya, tertera tulisan 'Papa' dilayar handphonenya. Sebelum mengangkatnya, Karin menyempatkan diri menatap Karan lalu segera mengangkatnya.

Saat Karin mengangkat panggilan dari Ayahnya, Karan menyuruhnya menyalakan pengeras suara dan Karin pun menurutinya.

"Hallo, kena-"

"Pulang kamu! Balik ke rumah sekarang juga, bersama kembaran kamu itu!"

Diseberang sana, Aldo terdengar marah-marah tidak jelas. Untuk apa Aldo meminta dirinya dan juga Karan untuk kembali lagi ke rumah?

"Saya tidak mau."
Bukan Karin yang menjawab, melainkan Karan. Saat mendengar Ayahnya marah-marah, Karan langsung berdecak malas.

"Pulang Karan! Kalian berdua harus bertanggung jawab! Gara-gara kalian, bisnis saya hancur!"

Hati keduanya mencelos mendengar penuturan Aldo, ternyata hanya karna bisnis. Karin pikir, Aldo akan mengkhawatirkan dirinya dan juga kembarannya, ternyata ia salah. Aldo mengharapkan dirinya untuk kembali bersama kembarannya hanya untuk menyuruhnya bertanggung jawab atas kekacauan perusahaan Aldo yang bahkan Karin sendiri tidak tau apa masalahnya.

Karan Dan Karin [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang