Sudah beberapa hari terlewati, kondisi Vania sudah semakin membaik sejak Karin selalu datang untuk menjenguknya.
Vania mulai melakukan terapi untuk kesembuhannya. Suster yang saat ini sedang bersamanya, tersenyum menatapnya. "Bu Vania kenal sama anak itu?"
"Putri cantik?" tanya Vania kepada sang suster, suster itu pun mengangguk.
"Saya tidak kenal dengan anak itu, tapi saya selalu merasa nyaman bersamanya."
"Dia punya pengaruh dalam hidup saya, dia yang membantu saya menghilangkan gangguan kejiwaan dalam diri saya saat tidak ada seorang pun yang mau menjenguk saya."
Bu Vania selalu tersenyum kagum saat mengingat semua kebaikan Karin. Berkat Karin, ia bisa sembuh sedikit demi sedikit.
"Suster?" panggil Vania.
"Kenapa Bu?"
"Saya sudah bisa pulang kan? Saya ingin mencari anak saya. 17 tahun saya disini, anak-anak saya pasti sudah besar. Saya ingin bertemu mereka."
Sang suster menatap ragu kearah Vania, pasalnya Vania baru saja sembuh. Ia takut ada sesuatu yang terjadi lagi kepada Vania.
"Tidak perlu khawatir, saya bisa menjaga diri saya."
"Tapi-"
Vania melemparkan senyumannya kearah sang suster, meyakinkannya bahwa semua akan baik-baik saja.
Keputusan Vania sudah bulat, beruntung sang dokter pun mengizinkan Vania untuk pulang meskipun sedikit ragu.
Saat ini, Vania tengah menuju ke rumahnya yang ia tinggalkan selama 17 tahun yang lalu. Saat sampai didepan rumahnya, umahnya terlihat sangat kotor karena banyak sarang laba-laba disekitarnya. Dedaunan yang berjatuhan memenuhi isi halaman. Rumahnya tidak terlalu besar ataupun terlalu kecil, rumahnya sederhana.
Perlahan, Vania memasuki area rumahnya. Namun, sebelumnya seseorang memanggilnya.
"Bu Vania ya?"
Vania menoleh, itu adalah tetangganya.
"Udah sembuh Bu?"
Vania hanya tersenyum sekilas. Vania mengingat sesuatu, "Mas Bram sekarang dimana?" tanya Vania kepada tetangganya itu.
Bram adalah suami Vania yang dulu membawa kabur anak-anaknya. Lalu setelah itu, ia tidak pernah terlihat lagi. Vania depresi, stress, hingga berujung mengalami gangguan jiwa.
"Saya tidak pernah lagi liat pak Bram, Bu. Saya juga tidak tau dia kemana. Kalau gitu, saya permisi."
Vania yang tadi sempat ingin melihat rumahnya lagi, kini urung karena ia harus mencari keberadaan suaminya untuk mengetahui dimana anak-anaknya.
*****
"Bantu gue milih dong, Ran! Elah, gue bingung nih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Karan Dan Karin [Completed]
Genç KurguJudul awal : We Are The Same (Ka_Zra) RANK IN; #1 - wwc2020 #2 - wwc2020 #3 - wwc2020 #4 - wwc2020 #4 - fiksiremaja Karan dan Karin, si kembar yang hidup bersama dengan luka. Sama-sama hancur, sama-sama tersayat oleh luka. Tidak ada yang beda, hanya...