35| Rumit

666 50 1
                                    

"Kamu belum nembak Karin juga?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu belum nembak Karin juga?!"

"Ya belum lah Pa! Papa gimana sih? Karinnya aja belum nunjukin tanda-tanda kalau dia suka sama Revo."

"Ya paksa dong, Rev! Masa gitu aja nggak bisa?!"

"Revo nggak bisa Pa! Udah deh, jangan paksa Revo!"

Samar-samar, Karan mendengar perdebatan antara Revo dan Pak Regar di ruang kerja Pak Regar saat ia hendak melewatinya karena ingin mengambil segelas air.

Karan bertanya-tanya didalam benaknya, untuk apa Revo dan Pak Regar memperdebatkan hal seperti itu ditengah malam?

Karan tau kalau Revo menyukai Karin, tapi kenapa pak Regar memarahi Revo hanya karena Revo belum juga berpacaran dengan Karin?

Semua pemikiran-pemikiran itu bersarang dikepala Karan, sebelum Revo dan Ayahnya keluar untuk pergi ke kamar masing-masing, Karan segera pergi dari sana menuju dapur untuk minum.

Setelah selesai minum, Karan pun kembali ke kamarnya dengan pemikiran-pemikirannya tadi.

Namun, disisi lain ia juga berpikir mungkin pak Regar ingin Revo punya seorang kekasih dan mendukung Revo untuk menjalin hubungan bersama Karin.

Tak lama pintu kamarnya diketuk oleh seseorang, yang tak lain dan tak bukan adalah Revo.

"Ran? Lo belum tidur? Gue tadi sekilas liat lo jalan ke dapur." ucap Revo dari luar pintu kamar Karan.

"Masuk aja Rev, nggak gue kunci kok."

Revo pun masuk ke kamar Karan, lalu langsung naik keatas ranjang.

"Tumben lo belum tidur, biasanya jam segini udah tidur." ucap Revo kepada Karan.

Pasalnya, Revo tidak pernah melihat Karan begadang.

Karan menganggukkan kepalanya, "Gue haus, jadi gue pergi ke dapur buat ambil minum deh."

"Lo sendiri, ngapa belum tidur?" tanya Karan kepada Revo.

"Tidur gue nggak tentu Ran, gue selalu kebangun tiap malam. Kadang tidur lagi, kadang juga nggak."

Karan hanya ber-oh ria mendengar penuturan Revo. Setelahnya, keheningan menyelimuti mereka berdua.

Ada banyak hal yang ingin Karan tanyakan kepada Revo tentang apa yang baru saja ia dengar, namun yang keluar bukanlah salah satu pertanyaan yang ada dibenaknya. "Kenapa lo? Tumben amat ke kesini."

"Gue pengin nanya sesuatu sama lo, tapi gue bingung nanya nya gimana."

Karan tergelak mendengar ucapan Revo, "Tinggal ngomong aja sih, gue juga pasti dengerin kok."

Revo menatap Karan ragu-ragu, ia pun menghela nafasnya terlebih dahulu sebelum bertanya sesuatu kepada Karan. "Menurut lo, Karin suka sama gue enggak?"

Karan Dan Karin [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang