34| Vania dan Si Kembar

606 54 1
                                    

Keesokan harinya, Karan, Karin,  Revo dan juga Pak Regar sudah ada dimeja makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan harinya, Karan, Karin, Revo dan juga Pak Regar sudah ada dimeja makan. Mereka tengah bersiap untuk sarapan pagi bersama.

"Masakan kamu selalu enak seperti biasa," puji Pak Regar kepada Karin yang selalu memasak makanan semenjak dirinya dan juga Karan tinggal di rumah pak Regar.

Karin hanya membalasnya dengan senyum canggung, karena di keluarga Adeno, masakannya tidak pernah dipuji walau untuk sekali.

"Oh iya, kemarin malam Revo ngajakin kamu kemana Karin?" tanya Pak Regar.

"Ke pasar malam, Pak."

"Oh gitu."

Kemudian Pak Regar dan Karin pun kembali melanjutkan sarapannya, Karin tak sengaja melihat kearah Karan yang juga sedang menatapnya.

Karan mengkode Karin lewat tatapannya, semalam setelah Karin pulang bersams Revo, Karan kembali membicarakan keputusannya yang tidak ingin terus-terusan tinggal bersama Revo dan juga Pak Regar, karena merasa tidak enak.

Karin pun kemudian meletakkan sendok dan garpunya, menghentikan kegiatan makannya secara tidak langsung. Lantas memanggil Pak Regar untuk membicarakan sesuatu.

"Pak,"

"Iya kenapa?" tanya pak Regar sembari menikmati sarapannya.

"Karin sama Karan mau minta izin buat nyari kontrakan atau kost-kostan."

Pak Regar dan Revo yang mendengarnya, sontak menghentikan sarapannya.

Pak Regar menghela nafas gusar, "Pertanyaan itu lagi?"

Karin menunduk takut, pelan-pelan mengangguk menjawab pertanyaan Pak Regar.

"Sudah saya jawab berkali-kali, Karin. Dan jawaban saya masih sama. Saya tidak mengizinkan kamu sama Karan untuk keluar dari rumah ini. Saya tidak akan menerima alasan apapun."

Setelah mengatakan hal itu, pak Regar pun meninggalkan meja makan.

Revo yang mendengar jawaban Ayahnya, tersenyum senang.

Karan dan Karin sama-sama merasa tidak enak hati karena sudah membuat Pak Regar tidak menghabiskan sarapannya.

"Rev, bokap lo..."

"Tenang aja lah Ran! Santai aja, bokap gue cuma kesel aja sama kalian berdua. Ntar juga baikan kok."

Setelahnya, ketiganya lanjut menyelesaikan sarapannya. Lalu berangkat bersama-sama seperti biasanya.

Revo mengantar Karin terlebih dahulu, lalu Karan.

Entah apa yang membuat Revo akhir-akhir ini selalu kembali lagi ke Kedai Kopi setelah mengantar Karan, yang pasti Revo selalu ingin berada didekat Karin.

"Kar!" panggil Revo.

"Balik lagi Rev?"

Revo hanya meringis menunjukkan deretan giginya dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Iya."

Karan Dan Karin [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang