*El
" Kamu udah better? " Aku melirik dari kaca tengah, melihat anggukan dari penumpang yg sedang duduk tegang dibelakang.
" Maaf yah kalau buat kalian ga nyaman.. " Wanita dibelakangku bersuara sangat lirih.
" Its okay, bukan mau lo juga begitu.. emang kerjaan faisal aja kelewatan jadi lakik bangsatnya." Tika menyauti dengan santai.
" Aku atas nama temen aku mohon maaf yg sebesar besarnya yah, aku tau kamu mungkin marah atau kesel di perlakukan gitu sama temen aku, maaf ga bisa jaga temen aku cukup baik." Aku menoleh ke arah belakang berusaha menatap matanya dengan serius, agar dia mengerti bahwa aku sungguh menyeseal dan merasa bersalah.
" El, udah lampu hijau. Jalan!!" Tika menatapku tajam, aku hanya bisa tersenyum serba salah.
" Aku yg makasih kamu udah jagain aku, dan ga biarinin aku dibawa temen kamu."
" Lo yg harusnya makasih ga gue hajar, karna berani - berani nya rayu pacar gue buat ena - ena sama lo. Untung pacar gue ini lempeng, ga tergiur sama badan lo. "
" Eehh kalian pasangan, ehhmm kalian... ?"
"Belok? Lesbi? iya.. Itu yg nyetir namanya Elandara and she's mine fyi." Tika sangat ketus menjawab pertanyaan wanita itu.
" Ehhmmm gue Challisa, sekali lagi makasih."
Perjalanan mengantar challisa pulang kerumahnya cukup hening, aku takut bertanya banyak hal yg adanya nanti membuat salah paham oleh tika.
" Kalian laper ga? mau sarapan dulu gitu, karna aku laper btw. " Aku melirik tika berusaha mencairkan suasana yg tidak nyaman ini.
" Ohhh ya ampun... kamu belom makan yah sayang.. Maaf maaf aku lupa siapain sarapan tadi." Tika langsung mengusap pipiku merasa bersalah.
" Mcd boleh?" Aku menatap tika ragu.
" Kan kamu 3 hari lalu udah makan junkfood bebb..yg lain aja yah.. " Tika mengusap - ngusap lengan kiriku yg dia letakan dipahanya selama perjalanan tadi.
" biar simple aja drive true, pesen burger aja, aku mau buru - buru pulang mandi.. Siangnya terserah kamu mau masakin sayur atau apa bakal aku makan dengan lahap.. ya.. ya.. aku lapar.. " Aku memajang wajah memelas, supaya tampak terlihat menggemaskan olehnya, dan biasanya itu ampuh.
" Ehhhmm okay, burger yah ga minum soda dulu hari ini okay deal? "
" Deal sayang, makasih.. " Aku mengecup tangan tika yg menggenggam tanganku.
" Kalian sweet banget sih.. kalian tinggal bareng ?"
" Iya tinggal bareng, buat bujuk manusia satu ini buat satu atap itu butuh perjuangan.. Dapetin dia itu usaha, makanya gue ga suka ada cewe yg coba - coba deket sama dia, cukup satu saingan gue jangan ditambah lagi." Tika meremas tanganku sedikit kencang.
" Kamu kesel atau gimana deh? tangan aku diremuk - remukin gitu. "
" Ehhh maaf - maaf, kalau inget chita bawaanya aku emosi bebb.. Ga sakit kan tangannya? " Tika langsung mengecup - ngecup punggung tanganku manis.
" Kalau kamu tau itu bakal bikin kamu emosi, jangan diinget atau dipikirin lagi atuh.. Aku sama kamu kan ini, bukan sama dia.."
" Eehhhmm btw Mcdnya aku aja yg bayar yah sebagai ucapan terima kasih udah mau repot - repot anterin aku balik." Aku membalas dengan anggukan melalui spion tengah.
.
.
.
.
.
.
.Tidur siangku terganggu mendengar ringtone dari ponsel Tika terus berdering. Aku melihat nama yg asing untuk ku muncul disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
angels wing ( Tamat )
Romance" heeiik bodoh... gimana rasanya pura - pura baik - baik aja, keliatan bahagia supaya dia ngerasa nyaman hahhh?" " mau gimana? janji gue mau buat dia bahagia." " lo bikin dia nyaman dengan semua kebohongan dia dan lo menikmati semua kesakitan lo dal...