sampai dirumah aku mengecek hp ku.
" kamu dimana?" pukul 12.35
" itu hp gunanya apa? orang hubungin kok ga bisa." pukul 14.02
" jangan bikin kesel!!" pukul 15.00" maaf aku baru buka hp."
" ngeselin banget sih!!"
" iya.. maaf.."
" kesini sekarang, dirumah ga ada orang.. aku mau ditemenin kamu. Kamu udah 2 minggu ga jelas ngilang - ngilang aja."
" besok aja yah pas pulang sekolah, boleh?"
" SEKARANG!!"
" iya.. iya.. "
" ga pake lama, ga usaha makan dirumah, makan disini aja nanti aku masakin."
*****
Sesampainya aku dirumah chita, melihat wajahnya yg sudah berapa hari ini aku hindari. Aku takut kembali luluh dengan semua kata - katanya, terbuai dengan wajah cantiknya.
Selama diperjalan aku berujar dalam hati untuk menguatkan hatiku ada hati yg sedang ingin aku jaga, ada seseorang yg sudah ku beri harapan, aku tak tau dia menyambut cintaku atau tidak tapi untuk kali ini aku harus berusaha tegas dengan chita." miss u..." Chita langsung memeluk ku erat.
" kamu abis dari mana? itu masih ada sisa makeupnya."
" tadi siang pergi sama alfred."
" kenapa ga minta temenin dia aja?"
" No.. udah cukup sama dia, aku lagi pengen sama kamu.. kangen sama guardian angelnya aku." chita masih saja memeluku erat, aregghhh el.. kuatkan hatimu.
" aku lagi capek."
" yanudah boboan yuk dikamar." chita langsung menarik ku ke kemarnya dan langsung memposiskan tanganku untuk menjadi bantalan tidurnya.
" asal kamu tau, cuma kamu yg bikin aku nyaman kaya gini."
aku memejamkan mataku. " Chita.. bisa kamu lepasin aku?" kini aku menatap wajahnya.
" maksud kamu apa hmm?"
" bisa lepasin aku supaya aku bisa meletakan hatiku dengan layak dengan yg lain?"
" kamu udah ga sayang sama aku? udah ga peduli sama aku?" chita menatap ku tajam.
" aku sayang sama kamu, cinta? apa cinta aku seorang elandra cukup buat kamu? apa kamu bisa memposisikan aku jadi yg satu - satunya?"
kini aku menatap langit - langit kamar, ada rasa perih dihatiku mengungkapkan nya." dari kamu aku belajar cinta tak harus memiliki. Dari kamu, aku belajar untuk sadar diri dan coba memantaskan diri bahwa aku siapa, apa seorang el cukup untuk chita."
chita langsung memeluku erat, meletakan kepalanya di ceruk leherku, membujuk ku dengan kecupan kecupannya disana. kini Chita memposisikan dirinya diatasku, mencium mataku satu persatu, turun kehidungku, pipiku dan beralih kesudut bibirku.
Aku langsung mengalihkan wajahku, ada raut kecewa disana, namun disini aku yg pling dikecewakan akan sikapnya. " Aku laper."
chita hanya bisa mengela nafas karna bujuk rayunya, aku sadar baru kali ini dia seberani ini menciumku, sudah sering aku tidur bersamanya, hanya berakhir dengan tidur sambil berpelukan, dan mencium keningnya. Aku berusaha menjaga nafsu dan hasratku untuk tidak mencumbunya, siapa yg tidak tergoda dengan sexynya chita ketika dia dikamar hanya menggunakan hotpants dan tanktop tanpa bra. mungkin sudah rahasia umum pula, semua bekas mantan chita mungkin sudah berhasil menjamahnya.
Aku hanya seorang pecinta yg ingin menjaga cinta dan tubuhnorang yg dikasihinya." lo bego.. kenapa ga minta jatah sama chita? udah rahasia umum kali chita udah sama siapa aja. Lo suka nemenin dia tidur malah pelukan doang pula, ga nafsu sama body mulus dan sexynya itu?" eka selalu bertanya seperti itu sehabis aku dari rumah chita.
aku hanya bisa menjawah " gue ga mau kaya gitu. Cinta gue sama dia tanpa syrat."
eka hanya bisa geleng - geleng kepala dengan sikapku. " bucin sama bego beda tipis buat lo kayaknya."
.
.
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
angels wing ( Tamat )
Romance" heeiik bodoh... gimana rasanya pura - pura baik - baik aja, keliatan bahagia supaya dia ngerasa nyaman hahhh?" " mau gimana? janji gue mau buat dia bahagia." " lo bikin dia nyaman dengan semua kebohongan dia dan lo menikmati semua kesakitan lo dal...