20

6.2K 428 33
                                    

* Tika

Aku tersenyum melihat sikap El yg sangat gentle, dia selalu lebih dulu membukan pintu mobil dan mempersilahkan aku untuk masuk.

Aku melihat Eka, gigi, dan yah chita keluar dari arah cafe menuju parkiran yg mengarah kearah mobilku.

" Awwww .. "

" Kamu kenapa ? " El kembali menarik tuas rem, batal melajukan mobil.

" Mata aku kaya kemasukan sesuatu.. " Aku terus memegangi mataku.

" Jangan dikucek sini aku liat, buka matanya."

" Perriihhh.. " aku merengek manja ke el yg kini persis dihadapanku hanya berjarak hitungan inci.

" fuuhhh.. fuuhhh.. " El meniup - niup mataku pelan. " Masih perih ?"

Aku hanya menjawab dengan gelengan, merasakan tangan El yg masih berada di kedua sisi wajahku, tatapan matanya serasa menghipnotisku.

" Kiss me... "

" Hahh.. " El sedikit memundurkan wajahnya, serasa baru tersadar jaraknya sedekat itu denganku.

Aku langsung menggengam sebelah tangan El yg masih setia berada dipipiku.  " Please.. " Aku mengusap punggung tangan El pelan.

Aku tetap membuka mataku melihat El dengan perlahan mengikis jarak dan kurasakan bibir El menekan bibirku pelan.

Hatiku berdebar, aku merasakan perutku bergelayar.. Ini bukan penyakit mag, aku ingin lebih.
" More.. " aku berilih pelan memjamkan mataku menyambut bibir El yg terasa hangat dan lembut itu.

El melumat bibir atas dan bawahku bergantian. Ahh shit ini diluar kendaliku, tadinya aku ingin membuat Chita panas melihat aksiku dengan El yg berjalan melewati mobilku, kini mereka sudah pergi malah sekarang aku yg panas terseret nafsuku yg makin membumbung tinggi.

" Aahhhh El.. " Aku bergelayut memegang bahu el, merasakan lidah El menulusup masuk kedalam mulutku.

Aku menyambut dengan semangat lidah El yg bermain - main disana. " Aahhhh.." Aku menekan tengkuk leher El untuk memperdalam ciumannya.

Aku ingin memeluknya erat, aku sedikit mendorong El agar aku bisa pindah kekursi El dan duduk dipangkuannya.

Kini aku menyerang El dengan beringas, aku merasakan El sudah ikut terbawa nafsunya, yg tidak kehabisan nafas dan memberiku jeda saat berciuman.

" Aahhhh " tubuhku bergiliyar merasakan ciuman El yg perlahan berpindah ketelingaku. " Please jangan disana aku ga akan bisa tahan diri aku lagi kalau kamu kesana." Aku hanya bisa berujar dalam hati.

El mengecup pelan telingaku, hangat nafasnya mengantarkan denyut - denyut dibawah sana. Aku mengarahkan tangannya untuk menyentuh dadaku " hahh ttoouuchh me please. "

Remasan - remasan didadaku membuatku semakin salah tingkah, kecupan - kecupan El yg sudah turun menuju leherku, membuatku ingin semakin lebih. " Ell... bawa aku kehotel deket sini.. " Aku mengiba dan memohon kepada El supaya dia mau melanjutkan aksi in, sebelum kesadaran El kembali, berprilaku sopan dan menjadi El yg terlihat gentle.

Aku beranjak kembali kekursiku dan mentap El yg terlihat bimbang dengan pergolakan batinnya didalam sana.

" Pleasseee.. " Aku menatap sayu kepadanya sambil menggigit bibir bawahku kencang.

" jangan digigitin bibirnya, nanti berdarah. " El mengusap bibir yg tadi aku gigit.

Usapanya saja dibibirku mengirmkan getaran - getaran kebawah sana, aku langsung menjilat ibu jari el dan menggigit - gigitnya pelan.

angels wing ( Tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang