10

5.9K 465 22
                                    

Dengan sedikit sempoyongan aku membawa tika ke apart, meninggalkan yg lain yg masih asik berada di club sampai pagi.

" El, gue mau muntah.."

" sebentar, kita kemar mandi janga muntah disin...."

" huuueeekkk" muntahannya mengenai kaosku dan dress yg dia pakai.

" aaarrgghhh" aku langsung melepaskan kaosku. Tika berjalan ke arah kasur ingin merebahkan badannya segera.

" nooo...nooo.. nanti kasurnya bau muntah." Tika yg masih bisa mendengar ucapanku langsung melepaskan dressnya begitu saja dan langsung menenggelamkan dirinya kedalam selimut.

" Ya tuhaannn sama chita rasanya hati selalu sakit, sama tika selalu dibikin jantungan. Organ tubuh gue kasian banget ini di uji terus kekuatannya." Aku ikut merebahkan badanku disebelahnya.

******

*Kartika

" haiisshhh" aku memegangi kepalaku yg rasanya berdenyut - denyut, aku tidak suka rasanya terbangun sehabis mabuk. " anjjiinnggg.." aku meraba badanku yg hanya menggunakan pakaian dalam, terlihat jelas dress ku sudah teronggok sempurna dilantai sana. Aku melihat sesosok wanita yg tidur telungkup yg sama menggunakan bra saja tapi masih menggunakan celana, aku berusaha mengingat apa yg terjadi.

" Ahhh ini apart kmaren, berarti ini El." aku bernafas dengan lega.

" badannya bagus juga yah." aku mengamati dengan seksama dan segera mengambil ponselku.

Aku melihatnya tertidur pulas tapi tampak alisnya berkerut menyatu seperti sedang berpikir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku melihatnya tertidur pulas tapi tampak alisnya berkerut menyatu seperti sedang berpikir. Apa ini seperti di cerita - cerita film saat menatap orang yg tidur disebalahmu? Aku merapikan beberapa rambut yg menutupi wajahnya dan tiba - tiba matanya terbuka menatapku dalam. Baru ini aku sadar bahwa matanya sangat coklat, aku menyapukan tanganku ke wajahnya, mengelus pipinya perlahan.

" ditidur nyenyak sekalipun apa yg kamu pikirin hmm?"

" kamu??" alisnya makin berkerut dalam menatapku.

" iya kamu, biar kita ngerasa lebih deket, udah berapa kali pertemuan kita selalu di club jauh dari kata benar. How'a your feel now? feel better?" dan lagi dia hanya mengerutkan alisnya.

" Aku paham temen - temen kamu ga biasa ngajakin kamu party se wild itu, mentok palingan nge ganja atau mabuk sampe ga bisa bangun. Pasti ada tujuannya, ya itu kamu."

" kamu psikolog?"

" bukan, aku hanya membaca persahabatan kalian, celetukan teman - teman kamu dengan nama chita, terakhir chita yg ngelabrak kita dikamar ini."

" ga takut sama aku?"

" takut kenapa hmm?" dan lgi aku mengusap wajahnya perlahan, aku seperti senang melihat reaksinya yg terkaget ketika aku menyentuhnya.

" aku sukanya sama perempuan dan kamu perempuan."

" emang kamu suka sama semua perempuan?" dia hanya menggeleng menjawabku. " trus kenapa aku mesti takut?" dan kini dia hanya menaikan bahunya.

" mau aku bantu jelasin ke chita tentang kesalah pahaman kemarin? sepertinya dia cukup berarti."

"berarti.." aku melihatnya tersenyum sinis, namun matanya terlihat pedih. " Dia yg membuatku mengerti apa sebuah arti dari kata berarti, dan dari dia juga aku mengerti bahwa aku tak berarti."

hatiku terenyenuh melihatnya, merasakan pedih dari getaran suaranya. " kenapa kamu menilai dirimu serendah itu? apapun itu pasti ada arti, mungkin adanya kita disini ada sebuah artinya nanti."

" Apa sangat perih disini?." aku menunjuk dadanya. Aku melihat sebuah tetesan mengalir dari matanya dan langsung buru - buru dihapusnya.

kini dia tersenyum manis kepadaku. " terima kasih entah kenapa kamu disini, membuat diriku sedikit berarti." Aku mengusap alisnya yg sedari tadi berkerut tampak terlalu banyak perpikir dan lagi dia tersenyum mengelus kepalaku perlahan.

" Aku mengusap alisnya yg sedari tadi berkerut tampak terlalu banyak perpikir dan lagi dia tersenyum mengelus kepalaku perlahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.
.
.
.
.

angels wing ( Tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang