52. Second lead syndrome

335 42 1
                                    

Young akhirnya duduk di sofa, sambil mainan Hp. Sementara Suji ngupasin jeruk buat Wonwoo.

"Nggak usah manja deh, yang luka tu kepala lo, bukan tangan lo" Young.

"Kalo lo ngebuka mulut lagi, beneran gue suruh pulang!" Suji kesel.

Young kediem lagi meskipun agak kesel.

"Sini, gue aja" Wonwoo ngambil jeruk yang baru dikupas setengah.

"Young bener, tangan gue kan nggak luka" Lanjut Wonwoo ngebikin Young senyum penuh kemenangan.

Wonwoo ngupas jeruk, Suji cuma bisa liatin jeruk yang ada di tangan Wonwoo. Suji pengen mulai ngomong tapi bingung mau ngomong apa. Dia kan harus bersikap senatural mungkin.

"Lo kemaren kesini kan?" Tanya Wonwoo, Suji uda degdegan aja

"Ah.. Bentar doang, soalanya gue ada acara-"

"Lo kemaren denger semuanya?" Tanya Wonwoo masih ngupas Jeruk.

"H-hah?" Suji natap Wonwoo agak gugup, sementara Young natap mereka berdua, pura pura mainan hp.

"Lo denger semua percakapan gue?" Tanya Wonwoo lagi.

"Percakapan apa? Gue nggak tau apa yang lo omongin sama Yuju" Suji ketawa gugup. Wonwoo berhenti ngupas Jeruk.

"Gue nggak bilang kalo gue ngobrol sama Yuju" Wonwoo kali ini natap Suji. Yang ditatap makin keliatan gugup. Sementara Young coba mencerna apa yang mereka omongin.

"Won-"

"Lo denger semua ternyata" Wonwoo naroh jeruknya di meja deket ranjang.

"Gue mau ngomongin ini" Wonwoo benerin posisi duduknya nyerong kearah Suji.

"Kemaren Yuju cuma asal ngomong aja, karena dia tengkar hebat sama Mingyu, jadi dia frustasi makanya dia bilang kaya gitu. Dan soal Yuju nembak gue.. Kayanya, gue uda nggak ada rasa sama Yuju.." Young natap Wonwoo nggak suka. Sementara Suji uda nundukin pandangannya. Hati Suji uda kecabik sama adegan kemaren. Apa kali ini Wonwoo bakal nyakitin dia secara nggak langsung, lagi?

"Gue lagi coba benerin hubungan mereka-"

"Berenti!" Young berdiri dari duduknya sambil natap Wonwoo nggak suka.

"Wahh.. Gue nggak tau lo se brengsek ini won" Young jalan kearah Suji

"Ngomong apa lo??" Wonwoo keliatan nggak suka. Young berdiri di sebelah Suji.

"Kenapa lo jelasin ini ke Suji?" Young natap Wonwoo tajem.

"Gue nggak mau dia salah paham" Wonwoo nggak kalah tajam natap Young. Sementara Young malah ketawa jengkel denger jawaban Wonwoo.

"Terus kenapa kalau dia salah paham? Toh lo nggak ada rasa sama dia. Kenapa lo repot repot jelasin kalo lo uda nggak ada rasa sama Yuju? Mastiin Suji biar nggak pergi, sedangkan lo nggak mau nerima perasaanya? Egois banget lo" Suji narik lengan Young yang keliatan marah.

"Gue ngomong kaya gini sebagai tem-"

"Berenti sembunyi dibalik kata temen! Kalo lo nggak suka sama Suji lo tinggal bilang, kaya dulu! Nggak usah bersikap care dan ngebikin dia salah paham terus terusan. Lo pikir dia nggak kesiksa sama perlakuan cowo brengsek macem lo?" Young masih keliatan marah. Dia langsung ngambilin tongkat penyangga nya Suji dan ngajak Suji buat pergi.

"C-chi.." Suji kebingungan, tapi Young tetep mapah dia buat pergi dari sana. Sesekali Suji nengok ke belakang liat Wonwoo dengan eskpresi yang Suji sendiri nggak bisa baca.

Saat Young buka pintu, ternyata disana uda ada Yuju.

Young natap Yuju datar, sementara Suji yang agak kaget, nyapa Yuju canggung.

Belum sempet Yuju bales lambaian tangan Suji, Young uda mapah Suji buat cepet cepet keluar dari sana.

***

Young bawain es latte, mango smoothie + ice cream cake chocolatte vanilla ke meja Suji. Mereka lagi di cafe.

Suji nggak nangis, tapi Young yakin hatinya Suji lagi nangis.

"Thanks" Suji senyum kecil, langsung nyeruput latte nya.

Suji mainin gelas nya, sesekali makan ice cream cake yang dibeliin Young. Sementara Young masih ngeliatin Suji.

Suji ngehela nafas berat.

"Kalo mau ngomong, bilang aja" Suji natap Young, heran sama ni cowo dari tadi natap dia mulu. Nggak nanya atau marah marah. Padahal tadi di RS ni cowo marah marah sama Wonwoo.

"Jadi ini alasan lo nanyain gue waktu itu?" Young nyeruput mango smoothie nya.

"Hah?" Suji bingung.

"Waktu gue gendong balik dari RS"

Suji masih bingung, perasaan dia nggak nanya apa-apa sama Young, yang dia inget dia ngantuk banget, selebihnya dia nggak inget apa-apa.

"Emang gue nanya apa?"

Young ketawa kecil. Mungkin karena Suji ngantuk jadi dia nggak inget, gitu pikir Young.

"Dah lah" Young senyum sambil ngacak acak rambut Suji singkat. Terus ikut makan ice cream cake.

"Ihhhh.. Dikit ajaa!" Suji mukul ringan tangan Young yang ngambil ice cream cake potongan besar.

"Biar sih, gue yang bayar ini" Young julurin lidahnya.

***

Epilogue.

Flashback waktu Suji di gendong Young balik dari RS (Eps. 47)

Young dudukin Suji di bangku trotoar.

"Wahh berat banget lo. Diet kek" Young ngos ngosan sambil megang pinggul nya.

Suji sebenernya masih ngantuk. Matanya uda siap ketutup. Kebiasaan Suji kalau habis nangis tu pasti ngantuk.

"Chi.."

"Ha" Young duduk di sebelah Suji yang matanya uda sayup banget.

Suji masih keinget omongan Wonwoo yang katanya pengen temenan sama dia. Gila sih, sakit banget hati Suji pas Wonwoo dengan entengnya ngajak temenan.

"Lo.. Kok bisa temenan sih sama gue? Padahal lo kan ada rasa sama gue" Tanya Suji masih agak nunduk. Sementara Young agak heran sama omongannya Suji. Semenjak dia nembak Suji, baru kali ini tu cewe nanya kaya gini.

"Lo nggak kesiksa, apa?" Kali ini suara Suji agak merendah. Young cuma bisa natap Suji yang makin nunduk itu heran.

Young bangkit dari duduknya dan jongkok didepan Suji yang makin ngantuk. Natap Suji serius

"Gue jelas kesiksa, karena nggak bisa milikin lo. Karena gue cuma bisa diem waktu lo nangisin Wonwoo" Mata Suji sayup banget udah mau nutup.

"Tapi ji, apapun status gue, gue cuma mau lo bahagia, ngeliat lo senyum udah cukup buat gue. Gue berharap gue yang jadi alasan lo tersenyum. Dan.. Gue harap.. Lo bisa berhenti suka sama Wonwoo" Young senyum pas Suji uda mejemin matanya.

Young nahan kepala Suji pake kedua tangannya biar nggak jatoh.

"Karena gue nggak suka liat lo nangis terus gara gara Wonwoo"

***

Young ketawa kecil liat Suji nggerutu karena ice cream cake nya tinggal dikit gara gara Young.

***TBC***

King of Rejection (Fin) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang