Suji jalan di lorong kelas. Baru nyadar kalo dia belum ngomongin mamanya yang minta tu cowo buat makan malem di rumah.
"Ah. Sial" Gerutu Suji.
Besok pula gimana jadinya, kan mereka uda janjian jam 4.
Suji mutusin buat ke lapangan utama, dia bantu prepare anak anak yang di tugasin di stand lapangan. Mereka milih buat bikin stand kartu tarot.
"Ji, kalo di LA sih ada kartu tarot begini?" Tanya Jun.
"Ada, tapi orang orangnya pada nggak percaya beginian" Suji masih bikin dekorasi. Jun cuma manggut manggut doang.
"Jun lo nggak mau latihan lagi?" Young yang dari stand kelasnya nyamperin Jun.
"Nggak ah, cape gue, masih harus bikin ni" Jun ngeliatin kain item yang ternyata buat kostum pembaca tarot, dia jahit manual.
"Ji, lo nggak balik?" Young duduk di sebelah Suji yang masih motong bunga item dari kertas.
"Bentar lagi"
"Gue anter, uda malem juga"
"Ooo.... Kwon Soonyoung.." Jun sama anak kelas Wonwoo ribut.
"Lo nggak takut dihajar Wonwoo?" Jun.
"Apa hak dia" Young nggak suka.
"Widiiwww jadi ceritanya, cinta segitiga nih" Pada heboh lagi. Suji cuma diem. Uda capek jadi bahan bullyan anak anak.
"Hatchiii" Suji garuk idungnya yang gatel. Malam musim panas emang selalu dingin.
Young langsung ngebuka jaketnya buat dikasih Suji tapi uda telat.
'Pluk' seseorang ngelempar jaket ke kepala Suji. Ngebuat Suji nurunin tu jaket kesel.
Dia bisa liat Wonwoo yang jalan terus duduk di sebelah Jun cuek.
"Wuoooo.... tsundere tsundereee" Anak anak kelas Wonwoo mulai rame lagi.
Young senyum jengkel natap Wonwoo sambil ngebenerin jaketnya lagi.
Suji yang jengkel tapi seneng, make jaket Wonwoo karena emang lagi dingin, tapi langsung dilepas sama Young. Suji cuma bisa kebingungan + kaget liat Young ngelempar tu jaket kearah Wonwoo sekuat tenaga dia.
Wonwoo natap Young kesel.
"Oh. Maaf. Gue cuma balikin jaket lo dengan cara yang sama" Terus narik lengan Suji buat pergi dari sana.
Anak anak yang tadinya ribut auto kicep karena suasananya lebih serius dari yang mereka duga.
Wonwoo yang uda kelewat jengkel akhirnya berdiri dan nahan tangan Suji yang nggak di tarik Young.
"Gue masih perlu dia" Wonwoo natap Young dingin. Young cuma bisa ketawa jengkel.
"Lo." Wonwoo natap Suji yang masih speechless sama situasinya sekarang.
"Lo bilang mau ngomong sesuatu ke gue" Lanjut Wonwoo.
"The real drama ini mah" Jun ngebisik ke temen temennya.
Suji ngerjapin mata berkali kali. Mereka kenapa sih, bikin cringe sumpah, mana di liatin anak anak kelas Wonwoo, lagi. Suji langsung ngelepasin kedua tangannya yang di tahan Wonwoo sama Young.
"Mama.. Nyuruh lo buat ikut makan malem, besok" Suji nggak berani natap Wonwoo maupun Young.
Wonwoo senyum miring natap Young.
"Bilang ke mama lo. Gue kesana minggu depan. Karena besok lo mau dinner sama gue" Wonwoo masih natap Young. Sementara Suji natap Wonwoo kaget karena kalimat Wonwoo yang super terang terangan.
"Heol" Jun nutup mulutnya kaget.
"Woy!" Young yang nggak bisa nahan amarahnya, narik kerah Wonwoo dan ngebuat Wonwoo sedikit kedorong kebelakang.
"Chi!" Suji nggak berani ngelerai. Temen temen Wonwoo juga nggak berani ngelerai pas liat wajah Young yang merah marah.
"Gue uda bilang sama lo! Kalo lo nggak suka sama Suji. Berhenti bikin dia salah paham!" Young gertakin giginya.
Wonwoo cuma diem natap Young yang lagi marah.
"Jangan keliaran di sekitar dia, sementara lo nggak mau nerima perasaan dia" Young makin kenceng nyengkram kerah Wonwoo.
Wonwoo nengok kearah Suji yang natap mereka takut.
"Gue mau kok terima perasaan dia"
"Hah??" Young natap Wonwoo nggak suka.
"Gue suka sama Suji, asal lo tau"
"Heol" Jun sama temen temennya kaget.
Suji ngebuletin matanya, nggak kalah kaget. Dia nggak salah denger kan? Apa dia lagi mimpi? Atau ini cuma imajinasinya aja? Otak Suji kaya eror buat mencerna apa yang dia denger.
"Apa?" Young natap Wonwoo tajem pake matanya yang sipit.
"Siapa bilang gue nggak suka sama dia. Gue suka sama Hong Suji" Wonwoo kali ini natap Young dingin.
"Jadi, bisa berhenti ngajak berantem gue?" Wonwoo ngelepas tangan Young kasar.
"Karena yang serius sama dia, bukan cuma lo" Wonwoo masih natap Young dingin.
Sementara Suji masih membatu di tempatnya. Dia bener bener nggak tau kudu ngomong apa, dan bersikap gimana. Mending di telen bumi aja kalo kaya gini.
"Pulang dek" Joshua tiba tiba narik tangan Suji buat pergi dari sana. Suji bener bener masih loading otaknya, dia cuma diem aja di tarik Joshua.
"Ah.. " Joshua berhenti dan balik badan natap Young sama Wonwoo yang uda nggak bersitegang setelah dia dateng.
"Kalo kalian mau deketin adek gue, langkahin dulu mayat Jun" Joshua narik Suji lagi buat pulang.
"Lah kok gue?" Jun protes nunjuk dirinya sendiri.
"Kalo gue mati, nggak ada yang jagain adek gue" Treak Joshua sambil ngangkat tangannya sambil dadah dadah.
***
Joshua dudukin Suji di pinggir ranjang kamar nya."Dek.. Dek!" Joshua lambai lambaiin tangannya didepan muka Suji. Muka Suji masih zonk.
'Pletak' Joshua nge geplak kepala Suji keras banget sampe tu cewe kejungkal. Untung aja Suji kejungkal di kasur.
"Aaa! Maaahh" Suji mewek megang kepalanya yang dia kira bakal keluar darahnya.
"Lagian diajak ngomong kaya batu. Diem mulu" Joshua ngelus elus kepala Suji yang dia geplak tadi.
Suji masih mewek natap kakaknya.
"Iya, maaf" Joshua masih ngelus kepala Suji
***TBC***
KAMU SEDANG MEMBACA
King of Rejection (Fin) ✅
FanficWon - Sooji Hong nggak! - Wonwoo Jeon Belum juga ngomong. Udah di tolak aja Warning!! Bahasa non baku Bahasa kasar