Minggu pagi, Wonwoo main basket sama Mingyu di lapangan deket rumah Mingyu.
"Hyung, lo uda ngobrol sama kak Suji?" Mingyu dribble bola sambil ngajak ngomong Wonwoo.
"Dia nggak mau dengerin gue" Wonwoo coba buat ngerebut bola Mingyu.
"Wajar sih dia marah"
"Lo belain dia?" Wonwoo agak marah.
"Iya lah. Salah lo sendiri sok sokan nggak mau ngakuin perasaan lo ke kak Suji" Mingyu lompat dan masukin bola ke ring.
Dan.. Masuk.
"Sok tau lo gyu! Yang tau perasaan gue tu cuma gue, lo nggak usah ikut campur" Wonwoo mulai kesulut marah.
Mingyu yang kegerahan nyisir rambutnya dari depan ke belakang dan coba ngomong ke Wonwoo.
"Sekarang coba gue tanya. Kenapa lo mau ikut campur masalah kak Suji? Lo kan tipe orang yang nggak mau tau urusan orang"
"Kan uda gue bilang gue-"
"Lo yakin itu cuma rasa kasihan doang?"
"Gyu. Uda gue bilang, ini tu perasaan gue. Nggak mungkin gue nggak tau perasaan gue sendiri-"
"Tapi lo emang gitu, hyung. Lo emang nggak tau perasaan lo sendiri." Gyu keliatan kesel.
"Terus, apa yang mau lo jelasin ke kak Suji? Katanya lo mau jelasin sesuatu ke dia?" Lanjut Mingyu
"Gue-" Wonwoo tiba tiba speechless. Dia cuma bisa diem.
Iya ya, apa yang mau dia jelasin ke Suji?
"Lo mau jelasin ke kak Suji kalau lo nggak ada perasaan yang spesial sama dia? Biar dia tau diri, gitu?"
"Nggak gitu-"
"Tuh kan. Lo sendiri aja, nyangkal kalau lo nggak ada perasaan apa apa sama dia"
"Gyu-"
"Coba gue tanya lagi" Mingyu nyikutin kedua tangannya ngadep Wonwoo karena uda kelewat dongkol.
"Lo rela, kalo kak Suji sama kak Young jadian?"
.
.
"Rela"
.
.Ada jeda di jawaban Wonwoo.
Mingyu diem bentar masih natap Wonwoo yang matanya kaya bisa dia baca.
"Hyung. Saran gue, cari tau dulu deh perasaan lo yang sebenernya. Pertanyaan gue tadi, gue harap lo bisa pikir baik baik" Mingyu ninggalin Wonwoo yang masih berdiri di tengah lapangan.
"Kenapa dia yang ngeyel si" Wonwoo jengkel.
***
Suji jogging sendirian di taman kota. Earphone kepasang di kedua telinganya dan nge play playlist kesukaan dia.
Jogging emang mood booster paling ampuh buat Suji. Karena bagi dia, jogging ngebikin badan+pikirannya enteng.
Suji berhenti lari dan duduk di kursi taman, mulai minum dari botol yang dia bawa dari rumah.
"Yah abis" Gerutu Suji pas sadar air minumnya tadi tinggal sedikit dan akhirnya habis.
Suji yang pasrah mulai nengadahin kepalanya dan natap langit biru. Terus dia merem sambil tarik nafas dalam dalam dan menghembuskannya pelan pelan. Udara pagi emang selalu seger.
"Aa!" Suji kaget karena pipinya tiba tiba kerasa dingin banget. Suji noleh kesebelah kirinya. Ternyata ada Young yang nempelin air kemasan dingin ke pipi Suji.
"Minum gih" Young nyodorin air kemasan didepan Suji. Bisa bisanya mereka nggak sengaja ketemu di taman kota.
Suji speecless bentar masih natap Young. Seketika dia langsung inget Young yang nembak dia 2 hari lalu.
'Duh. Canggung gila' batin Suji. Dan sedetik kemudian tu cewe malah lari kabur ninggalin Young.
"Woy!" Baru aja Young berdiri dari duduk nya. Suji yang kabur malah jatoh kesandung kakinya sendiri.
"Aaaahh" Suji cuma bisa ngaduh megang pergelangan kakinya.
Young langsung lari nyamperin Suji begitu tau Suji jatoh.
"Lagian kenapa lo malah lari sih" Gerutu Young yang uda nyopot sepatu Suji buat liat pergelangan kaki tu cewe.
Young liat kaki Suji tadi kesleo. Pasti sakit.
"Lo bisa berdiri?" Tanya Young, setelah liat pergelangan kaki Suji yang mulai agak lebam. Suji coba buat berdiri tapi dia kesakitan dan jatoh lagi.
"Naik, kita obatin dulu" Young masang punggungnya buat Suji naik.
Tapi tu cewe masih diem. Dia bingung harus bersikap kaya gimana didepan ni cowo.
Setelah beberapa detik hening dan Suji nggak naik ke punggung Young. Tangan Young langsung ngeraih badan Suji biar bisa dia gendong.
"Eh.. Chi.. Chi!" Gimanapun, Suji berhasil di gendong Young meskipun tu cewe super duper malu.
Alhasil Suji cuma bisa nenggelemin mukanya di pundak Young.
Young senyum masih gendong Suji.
***
Suji duduk di bangku luar apotek. Sementara Young beli obat. Suji mainin kakinya sambil nungguin Young.
'Ctuk'
"Aaa" Suji nengadah, megang dahinya yang di sentil Young. Ternyata tu cowo uda keluar apotek.
Young mulai jongkok didepan Suji.
"Lo keganggu banget ya sama pernyataan gue?" Tanya Young sambil ngelepas sepatu + kaos kaki Suji.
Suji diem, dia bahkan masih ngerasa canggung didepan temennya itu.
Young mulai nyemprotin obat ke pergelangan kaki Suji.
"Chi.." Akhirnya Suji mulai mau ngomong. Young nengadah natap Suji.
Suji kaya ragu mau ngomong sesuatu ke Young. Alhasil dia cuma diem aja selama beberapa detik.
"Serius banget si buk" Young lagi lagi nyentil dahinya Suji. Young ketawa kecil sambil makein perban ke pergelangan kaki Suji.
"Gue kan nggak minta jawaban ke lo" Terang Young yang masih ngelilit kaki Suji.
Jawaban Young ngebikin Suji agak lega.
"Tapi..." Lanjut Young yang uda selesai ngelilit kaki Suji. Tu cowo nengadah natap Suji.
"Kalau lo pengen berhenti suka sama Wonwoo, lo bisa bilang ke gue" Young senyum manis, ngebikin Suji speechless lagi.
***TBC***
KAMU SEDANG MEMBACA
King of Rejection (Fin) ✅
FanfictionWon - Sooji Hong nggak! - Wonwoo Jeon Belum juga ngomong. Udah di tolak aja Warning!! Bahasa non baku Bahasa kasar