*Warning : Ada beberapa umpatan kasar di chapter ini.
🌸🌸🌸🌸🌸
"Pein ... dia pelakunya!" tegas Gaara.
Sasuke terdiam sesaat sebelum tersenyum sarkas. "Omong kosong macam apa ini? Kau pikir aku akan percaya ..."
"Kau harus percaya padaku!" ucap Gaara penuh penekanan. "Aku berani bersumpah bahwa ini semua adalah perbuatan Pein. Dia juga yang sudah menyebabkan Karin-nee kecelakaan."
"Gaara-san, kau sendiri yang mengakui jika penyebab kecelakaan itu adalah dirimu. Lalu kenapa sekarang kau bicara seperti ini?" tanya Sai bingung.
"Aku melakukannya untuk melindungi Sakura."
Sasuke dan Sai saling bertukar pandang. Semuanya terasa tak masuk akal dan mereka tak tahu mana yang benar.
"Kau tidak berbohong, Gaara-san?"
"Apa aku terlihat seperti orang yang sedang berbohong?"
Sai pun mendekatkan dirinya pada Gaara. "Kalau begitu ceritakan kebenarannya!"
"Tentu ..."
Flashback ...
Gaara baru saja sampai di rumahnya beberapa menit lalu. Awalnya ia berniat untuk langsung istirahat setelah membersihkan diri, tapi ponselnya tiba-tiba berdering. Pria itu menatap deretan nomor yang tertera di layar ponselnya. Sudah beberapa hari ini pemilik nomor tersebut menghubunginya meskipun sudah berulang kali diacuhkan. Dan sekarang Gaara mulai geram, karena itu dia langsung menekan tombol hijau.
"Bisakah kau berhenti menggangguku, Pein?!" tegas Gaara emosi.
Terdengar kekehan di sebrang telepon. "Akhirnya kau mengangkat teleponku."
"Katakan apa yang kau inginkan?"
"Yang aku inginkan? Hmm, masih sama dengan yang aku katakan saat terakhir kali kita bertemu ... bantu aku bertemu dengan Karin."
Gaara mengerang. "Apa tujuanmu sebenarnya?"
"Eyy, kau masih terlalu muda untuk mengetahui masalah orang dewasa." Pein tertawa.
"Jangan ganggu dia dan keluarganya lagi! Apa kau sadar kau sudah membuat hidupnya hancur?"
"Karena itu kau harus membantuku agar aku bisa memperbaiki semuanya."
"Memperbaiki semuanya? Bukankah kau sengaja menghamili Karin-nee lalu pergi begitu saja?"
Tidak ada jawaban.
"Aku yakin kau ingin bertemu Karin-nee bukan untuk itu. Jadi katakan sekarang apa tujuanmu sebenarnya?"
"Ah, kau memang menyebalkan, Gaara." Pein berdecak. "Baiklah, aku menginginkan anakku dan kehancuran keluarga Haruno."
Gaara cukup terkejut mendengarnya. "Apa maksudmu?"
"Aku akan menjelaskannya saat kita bertemu."
"Aku tak akan pernah menemui mu!"
"Kalau begitu aku akan masuk ke dalam rumah mewah milik Ayahmu ini, dan mungkin aku bisa membicarakan beberapa hal tentang Karin padanya sembari menunggu mu datang."
"Sialan, di mana kau sekarang?!"
"Tentu saja di depan rumah keluargamu. Dan aku akan masuk sekarang ..."
"Tunggu!! Jangan pernah menginjakkan kakimu di rumahku!"
"Eyy, aku hanya ingin bertemu keluargamu. Aku yakin mereka tidak mengetahui masalah Karin dan pasti akan sangat tertarik untuk mendengar ceritaku."
KAMU SEDANG MEMBACA
After We Meet Again
RomancePertemuan tanpa sengaja dan dalam keadaan yang sama sekali tak terduga ternyata adalah awal dari dibukanya kembali kisah lama yang belum usai. Semenjak berpisah, Sakura maupun Sasuke telah menyusun kembali perasaan masing-masing dengan sedemikian r...