Sasuke menyodorkan ponselnya yang memperlihatkan foto Bibi Kurenai sedang menjemur pakaian bayi di halaman samping rumahnya.
"Ini pakaian yang digunakan Ruki-kun terakhir kali!" ujar Sakura terkejut.
"Jadi Bibi Kurenai sudah membohongi kita?"
"Bawahan ku masih ada disana sekarang? Apa aku harus memintanya masuk ke rumah itu?"
"Tidak! Biar aku yang mendatanginya secara langsung!"
"Tunggu dulu, Sakura. Kau tidak bisa ke sana dalam kondisi emosi seperti ini," cegah Ino, ia tahu betapa buruknya Sakura saat sedang panik.
"Tapi aku harus menemuinya secara langsung!"
"Aku akan menemanimu," ujar Sasuke.
Sakura langsung mengangguk.
"Aish, baiklah aku juga ikut! Ayo siap-siap!" putus Ino.
Baru saja bangkit dari duduknya, tiba-tiba saja seorang pria masuk ke dalam apartemen itu dan mereka semua terdiam saling pandang.
"Sayang, kau bilang akan pulang malam," ujar Ino memecah keheningan. Ia menghampiri kekasihnya.
"Tugasku selesai lebih cepat," jawab Sai. Ia agak bingung saat melihat ada pria tak di kenal dalam apartemennya.
"Hai, Sai!" sapa Sakura.
"Ah, Sakura ..." Sai mengangkat tangannya. "Kau baik-baik saja?" Pria itu bertanya karena melihat mata sembab Sakura. "Bertengkar dengan Gaara?"
Sakura jadi salah tingkah ditanya begitu. "Ah, tidak... Ini kenalkan, dia Sasuke."
Kedua pria itu saling bersalaman.
"Shimura Sai, kekasih Ino." Gadis pirang itu terlihat senyum sendiri mendengar ucapan Sai.
"Uchiha Sasuke."
"Uchiha? Ah, benar 'kan... Pantas saja aku merasa tidak asing," ucap Sai tiba-tiba.
"Tentu saja, dia kan pewaris Uchiha Corp," bisik Ino.
"Bukan itu ..." Sai kembali menatap Sasuke. "Kau pasti sudah lupa dengan wajahku... Aku polisi yang bulan lalu menangani kasus kecelakaan salah satu artis mu."
"Ah, benar, aku baru mengingatnya," ujar Sasuke setelah terdiam beberapa saat. "Terima kasih karena bantuan mu beritanya tidak tersebar di media."
"Tak masalah."
Sakura dan Ino saling pandang seakan berbicara lewat isyarat.
"Ah, Sai-kun ... sebenarnya kita ada sedikit urusan, jadi kita harus pergi." Ino akhirnya kembali ke topik awal.
"Urusan apa?"
"Itu, kau tahu 'kan keponakan Sakura menghilang."
"Putra Karin-san?" Sai melirik Sakura yang menunduk. "Kau tenang saja, Sakura ... aku akan menjaga rahasia mu."
"Ah, tentu saja, Sai... Aku percaya padamu."
Sai mengangguk. "Lalu bagaimana? Apa kalian sudah menemukannya?"
"Belum... Tapi ada hal yang mencurigakan dan kita akan memastikannya sekarang," jawab Ino.
"Kalau begitu aku ikut."
"Kau serius?"
"Tentu saja, kalian akan membutuhkan bantuan ku nanti."
"Itu bukan ide yang buruk... Kita berangkat sekarang!" ujar Sasuke.
"Eh, tunggu dulu! Sakura, ayo bersiap!" Ino langsung menarik tangan Sakura ke arah kamar.
"Eyy, wanita memang seperti itu," keluh Sai.
KAMU SEDANG MEMBACA
After We Meet Again
RomancePertemuan tanpa sengaja dan dalam keadaan yang sama sekali tak terduga ternyata adalah awal dari dibukanya kembali kisah lama yang belum usai. Semenjak berpisah, Sakura maupun Sasuke telah menyusun kembali perasaan masing-masing dengan sedemikian r...