Sasuke menatap gadis di sampingnya yang baru saja melepas jaket, topi, dan maskernya. Dan sekarang ia bisa melihat dengan jelas wajah Sakura yang beberapa hari ini terus memenuhi pikirannya.
"Kau baik-baik saja?" tanya Sasuke.
Sakura mengangguk kecil. "Jangan khawatirkan aku ... justru aku datang kemari untuk melihat kondisimu. Kau pasti mengalami banyak kesulitan karena kejadian ini. Maafkan aku, Sasuke."
"Kenapa kau meminta maaf. Kau sama sekali tidak bersalah, Sakura."
Gadis itu terdiam sesaat. "Ini memang salahku. Jika aku tidak memulainya, mungkin semua ini tak akan terjadi."
"Kau ini bicara apa?"
"Mungkin ... Gaara melakukan ini karena ingin membalas ku." Sakura menunduk dan mengepalkan tangannya erat. "Dia tahu jika aku masih mencintaimu."
"Jadi kau mempercayai berita ini?"
"Entahlah, tapi banyak hal yang membuktikan kebenarannya... Bagaimana denganmu?"
Sasuke membuang napasnya berat. "Aku juga tidak tahu."
Suasana hening untuk sesaat.
"Aku pergi dari rumah tanpa izin," ucap Sakura tiba-tiba. "Mungkin saat ini Gaara dan keluarganya sudah ada di rumahku."
"Apa mereka datang untuk membicarakan masalah ini?"
Sakura mengangguk.
"Lalu kau pergi karena tak ingin menemuinya?"
"Hm," jawab gadis itu.
Sasuke pun menggenggam tangan Sakura, dan saat itu juga ia baru sadar jika telapak tangan gadis itu terluka.
"Ah, ini hanya goresan biasa ... tadi aku tidak berhati-hati saat berjalan," jelas Sakura yang langsung menutupi lukanya di balik sweater.
Sasuke menatap gadis itu menyelidik.
"Aku serius, ini tidak apa-apa, Sasuke."
Pria raven itu pun mengusap kepala Sakura pelan sebelum bangkit dan berniat mengambil kotak obat. Tapi tiba-tiba gadis musim semi itu menahan tangannya dan meminta Sasuke kembali duduk.
"Kenapa?"
"Tetap di sini, Sasuke."
"Aku hanya ingin mengambil kotak obat untuk ..."
"Tidak perlu," potong Sakura. "Kita harus segera menyelesaikan semuanya."
Kening Sasuke berkerut. Ia tak mengerti arah pembicaraan Sakura.
"Apa maksudmu?"
"Hubungan kita."
Sasuke tertegun. Tiba-tiba saja perasaannya menjadi tak enak.
"Banyak hal yang mendorongku untuk segera mengambil keputusan. Dan beberapa hari ini aku sudah memikirkannya ..."
"Sakura,"
"Tolong dengarkan aku dulu, Sasuke," pinta Sakura. Gadis itu agak bergetar dan terlihat menahan air matanya. "Meskipun scandal ini benar, perjodohan antara aku dan Gaara belum tentu dibatalkan ... hubungan kami bukan hanya mengenai itu, tapi menyangkut dua keluarga dan juga perusahaan masing-masing. Bagaimana pun perasaanku yang sebenarnya, aku tidak boleh egois dan membiarkan perusahaan terkena imbasnya ..."
"Tunggu, Sakura!" Sasuke tiba-tiba menyela. "Apa maksudmu kau akan mengorbankan perasaan dan masa depanmu demi perusahaan? Jangan bercanda, Sakura. Kau pikir bisa bahagia dengan cara seperti itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
After We Meet Again
RomancePertemuan tanpa sengaja dan dalam keadaan yang sama sekali tak terduga ternyata adalah awal dari dibukanya kembali kisah lama yang belum usai. Semenjak berpisah, Sakura maupun Sasuke telah menyusun kembali perasaan masing-masing dengan sedemikian r...