19-Mulai ragu

602 93 15
                                    

Hari ini Sakura kembali bekerja seperti biasa. Saat masuk ke ruang dokter, ketiga temannya menyambutnya dengan ceria.

"Hey, Pinky Head! Ku kira kau tak akan masuk lagi," ujar Shikamaru.

"Aku tak ingin membuatmu kerepotan," canda Sakura.

"Sudah baikan, Sakura?" tanya Neji.

"Ya, seperti yang kau lihat. Aku sudah baik-baik saja." Sakura menunjukkan senyumannya, setelah itu ia beralih menatap Ino yang belum bersuara. "Hey, Pig, sepertinya kau tidak senang melihatku hari ini."

"Bicara apa kau ini! Tentu saja aku senang." Ino merangkul sahabatnya. "I miss you, Forehead!"

"Menjijikan," ucap Shikamaru pelan lalu kembali pada laptopnya.

"Ayo temani aku sarapan!" Ino membawa Sakura keluar dari ruangan itu.

"Waktu kalian hanya 15 menit, ingat!" Neji berteriak.

"Berisik!" balas Ino.

Dan sekarang kedua gadis itu berjalan di sebuah lorong yang tidak terlalu banyak orang.

"Kantin ada di sana, Pig!" ucap Sakura saat menyadari mereka salah arah.

"Aku tidak ingin ke sana." Ino menghentikan langkahnya lalu menatap Sakura prihatin. "Sai sudah menceritakan semuanya padaku."

"Ah, masalah itu." Raut wajah Sakura seketika langsung berubah.

"Ku harap semuanya baik-baik saja."

"Ya, ku harap juga begitu." Sakura mengangguk. "Oh iya, ada sedikit kabar baik untuk Sai."

"Apa itu?"

"Sasori-nii berniat meminta bantuan beberapa bawahannya untuk membantu Sai menyelidiki hal ini."

"Benarkah? Syukurlah kalau begitu... Jujur, sebenarnya aku sedikit khawatir jika Sai-kun hanya bekerja sendiri."

"Hm, aku mengerti... Maaf aku selalu merepotkan kekasihmu."

"Eyy, tidak masalah jika soal itu. Jangan merasa tak enak."

Sakura tersenyum.

"Oh iya, bagaimana bisa kau bersama Sasuke malam itu ..."

"Ssttt!" Sakura langsung menghentikan ucapan Ino dan menatap sekeliling.

"Aku membawamu kemari karena di sini aman. Jadi tenang saja!" ujar Ino. "Sekarang ceritakan padaku!"

Sakura melipat kedua tangannya lalu bersandar pada dinding. "Ceritanya panjang... Intinya saat itu aku pulang bersama Gaara di tengah acara. Dan dalam perjalanan kami bertengkar. Karena itu aku turun dari mobil dan tanpa pikir panjang pergi ke apartemen Sasuke... Ya, mungkin malam itu aku benar-benar sedang sakit sampai tak sadar menemuinya."

"Ck, kau memang gadis yang aneh." Ino menggeleng tak mengerti. "Lalu ceritakan soal pertengkaran mu dengan Gaara! Apa ia membentak mu lagi?"

"Kau akan terkejut jika mengetahuinya... Saat itu Gaara berubah menjadi pria yang tak ku kenali. Dia berteriak, memukul setir mobil, dan ..." Sakura berhenti saat mengingat kejadian itu. Rasanya masih menyakitkan.

"Dan apa?"

"Dia mencium ku."

Ino mengerutkan keningnya.

"Bukan mencium biasa. Dia melakukannya dengan kasar... Lihat ini!" Sakura menunjuk sudut bibirnya. Luka itu memang sudah membaik, terlebih Sakura menutupinya dengan lipstik. Tapi jika di perhatikan lebih dekat, itu masih terlihat.

After We Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang