"Kau ikut bersamaku ke Inggris." Sakura menarik napasnya dalam. "Oh, perkataan itu terus berputar di kepalaku," keluhnya pada seseorang di sebrang telepon.
"Jadi dia mengajakmu menikah?"
"Eh, tidak begitu, Pig!" bantah Sakura.
"Lalu apa maksudnya dia mengajakmu pergi ke Inggris? Apa hanya untuk menemaninya tanpa status yang jelas? Itu akan membuatmu terlihat seperti wanita simpanan."
"Hey, aku bukan wanita seperti itu!"
"Tentu saja bukan."
Sakura berdecak. "Kau tahu, kami sama-sama tak ingin berpisah. Dan mungkin dia pikir inilah jalan satu-satunya."
"Lalu apa jawaban mu?"
"Aku hanya bilang jika aku perlu berpikir lebih dulu." Sakura menghela napasnya. "Banyak hal yang perlu aku pertimbangan, terutama soal keluargaku."
"Itu benar. Menurut ku mereka tak akan semudah itu mengizinkan mu pergi."
"Hm ..."
"Maaf aku tak bisa membantu, Forehead."
"Kau sudah sangat membantu dengan mendengarkan ceritaku."
"Aku akan selalu mendengar mu kapanpun kau butuhkan."
"Terima kasih, Pig... Kau memang sahabat terbaik."
"Tentu saja," jawab Ino percaya diri. Dan mereka pun tertawa bersama.
Setelah berbicara dengan Ino, Sakura pun kembali pada kegiatannya semula, yaitu menjadi seorang pengangguran yang memiliki banyak waktu untuk berleha-leha. Dan itu membuatnya sangat bosan. Ingin rasanya ia pergi keluar seperti mall, salon, cafe atau tempat lainnya untuk menghibur diri, tapi apa daya jika orang tuanya masih belum mengizinkannya pergi tanpa ditemani orang-orang terdekat.
Malam harinya Sasuke datang berkunjung. Sakura pun mengajaknya duduk di halaman belakang samping kolam renang. Awalnya mereka hanya membicarakan hal-hal kecil, sampai akhirnya Sasuke memperlihatkan sesuatu di ponselnya.
"Aku sudah mencari tahu soal universitas ini dan juga program dokter spesialisnya. Ku pikir kau pasti bisa masuk ke sana," jelas Sasuke.
Sakura bingung harus menjawab apa.
"Bagaimana, Sakura?"
"Ah, Sasuke ... sebenarnya aku belum memberitahu orang tuaku, jadi ..."
"Kau tak ingin ikut bersamaku?" tanya Sasuke tiba-tiba.
"Bukan begitu... Aku belum menyetujui hal ini, tapi bukan berarti aku tak akan menyetujuinya." Sakura tergagap.
"Ku pikir setelah melihat ini kau akan langsung setuju," ucap Sasuke. "Jujur Sakura, aku benar-benar tak mau berpisah denganmu. Karena itu aku mencari cara agar kau bisa pergi bersamaku ke Inggris... Sebelumnya kau pernah bilang jika masalah ini sudah selesai, kau ingin membuka lembaran baru dan mengambil program dokter spesialis. Jadi ku pikir kita bisa memulai semuanya di sana. Aku yang berusaha mengembangkan perusahaan Otou-san, dan kau untuk mengejar mimpimu."
Sakura terdiam. Apa yang dikatakan Sasuke tidak salah. Tapi rasanya tidak semudah itu.
"Tapi aku mengerti jika kau menolak ..."
Sakura langsung menggenggam tangan pria itu. "Percayalah aku juga sangat menginginkannya. Pergi ke Inggris bersamamu, mengejar impianku menjadi dokter spesialis, dan selalu ada di sampingmu... Tapi aku belum siap untuk meninggalkan semua yang ada di sini."
KAMU SEDANG MEMBACA
After We Meet Again
Roman d'amourPertemuan tanpa sengaja dan dalam keadaan yang sama sekali tak terduga ternyata adalah awal dari dibukanya kembali kisah lama yang belum usai. Semenjak berpisah, Sakura maupun Sasuke telah menyusun kembali perasaan masing-masing dengan sedemikian r...