6-Permintaan terakhir Karin

958 131 25
                                    

Mobil audi hitam milik Sasuke berhenti tak jauh dari rumah berpagar tinggi yang cukup panjang, itu adalah kediaman Haruno. Semenjak mereka sampai 5 menit yang lalu, Sakura memilih diam tak langsung keluar mobil.

"Apa aku harus mengantarmu masuk?" Tanya Sasuke sarka.

"Tidak.. Aku sedang mempersiapkan diri, jadi tunggu sebentar lagi." Jawab Sakura sembari memainkan kuku-kuku jarinya gugup.

Dan saat itu pula, Sasuke bisa melihat luka yang ada di telapak tangan Sakura. Ingin rasanya Sasuke menceramahi gadis itu seperti yang sering ia lakukan saat Sakura melukai tangannya dulu. Tapi sebisa mungkin ia tetap menahannya. Sasuke pun mengambil kotak p3k yang ada dalam mobil itu, lalu ia setengah melemparnya ke arah Sakura.

Gadis itu agak terkejut juga bingung dengan perbuatan Sasuke. Ia mengambil kotak itu lalu menatap pria di sampingnya.

"Obati lukamu." Ujar Sasuke dingin.

Sakura langsung tersadar dengan ucapan pria itu. "Ah, ini tidak apa-apa."

Sasuke menatap Sakura tajam. Jika saja hubungan mereka tidak seperti ini, mungkin Sasuke sudah menarik tangan Sakura dan mengobatinya sendiri.

"Lukanya sudah mengering.."

"Cukup, Sakura!" Potong Sasuke dingin. "Apa masalahmu sebenarnya?"

Sasuke sudah tidak bisa menahan dirinya lagi. Ia ingin tahu penyebab gadis di sampingnya itu terlihat sangat kacau.

"Kau sudah tahu jika aku membawa kabur Ruki-kun." Jawab Sakura.

"Lebih jelasnya, Sakura?!" Sasuke membuang nafasnya kasar. "Aku tahu aku tidak berhak bertanya seperti ini, tapi setidaknya aku memiliki alasan untuk membantumu."

"Karin-nee hamil di luar pernikahan." Jawab Sakura cepat.

Sasuke diam, sebenarnya ia sudah menduga hal ini dari awal.

"Dia sempat di kabarkan sedang membuka sebuah klinik di daerah pelosok, tapi itu semua bohong.. Karin-nee disembunyikan di desa terpencil selama kehamilannya."

"Apa Pein yang.."

"Aku tak ingin mendengar namanya!" Potong Sakura.

Sasuke menatap gadis itu. Air mata sudah menggenang di pelupuk matanya.

"Aku sangat membencinya. Jika ia tidak datang di kehidupan kami, keluargaku pasti akan baik-baik saja, dan.. Karin-nee masih bersamaku saat ini." Isak Sakura.

"Bahkan Karin-nee sangat menderita di saat-saat terakhirnya.. Dia ingin menjaga Ruki-kun meskipun keluargaku menentang keras. Karin-nee berjuang demi mempertahankan kehidupan dia dan putranya sendirian. Bahkan aku tak bisa berbuat apa-apa untuknya.. Sampai kejadian itu terjadi.."

Flashback..

Sakura membuka pintu paviliun di samping rumah mewah milik keluarganya. Saat masuk, ia bisa melihat seorang wanita berkacamata dengan surai merah tengah menimang bayi kecil yang terlihat sudah tertidur.

"Onee-chan!" Panggil Sakura.

"Saki-chan, kemarilah!" Ujar Karin tersenyum pada sang adik.

"Ruki-kun sudah tidur yaa."

"Hm, baru saja." Karin membaringkan putranya di atas ranjan perlahan. "Maaf memintamu datang malam-malam begini."

"Tak apa.. Kau butuh sesuatu?"

"Duduklah!" Karin menuntun Sakura duduk di sampingnya.

After We Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang